LOKAKARYA 1 SEKOLAH PENGGERAK (ASESMEN)
Kemarin 24 Oktober 2022 Lokakarya 1 untuk guru penggerak di laksanakan di hotel BBC Bandar Jaya dari pukul 08.00 sd 16.00 WIB.
Pemateri : pelatih ahli dari sekolah penggerak yaitu Dr. Doni Andra, M.Sc.
Peserta : SMP Negeri I Kalirejo, SMP Negeri 2 Bangun Rejo dan SMP Negeri Seputih Surabaya.
Kegiatan ini dilakukan untuk memberi penguatan pada kegiatan yang sudah dilakukan oleh sekolah maupun guru dalam proses pembelajaran, diantaranya:
1. PRINSIP ASESMEN DAN PRINSIP PEMBELAJARAN SERTA KETERKAITAN ASESMEN DALAM PEMBELAJARAN.
a. Proses pembelajaran mendukung perkembangan kompetensi dan karakter peserta didik secara holistik;
b. Pembelajaran dirancang dan dilaksanakan untuk membangun kapasitas untuk menjadi pembelajar sepanjang hayat
c. Pembelajaran dirancang dengan mempertimbangkan tahap perkembangan dan tingkat pencapaian peserta didik saat ini, sesuai dengan kebutuhan belajar, serta mencerminkan karakteristik dan perkembangan peserta didik yang beragam sehingga pembelajaran menjadi bermakna dan menyenangkan
d. Pembelajaran yang relevan, yaitu pembelajaran yang dirancang sesuai konteks, lingkungan, dan budaya peserta didik, serta melibatkan orang tua dan komunitas sebagai mitra
e. Pembelajaran berorientasi pada masa depan yang berkelanjutan.
2. HUBUNGAN ASESMEN DENGAN PEMBELAJARAN
1. Perencanaan asesmen pembelajaran
a. Alur Perencanaan asesmen pembelajaran meliputi pembelajaran berdefernsiasi dan asesmen
1. Memahami Capaian
Pembelajaran (CP)
Kompetensi
yang harus dicapai setiap peserta didik pada setiap fase yang terdiri dari
pengetahuan, keterampilan dan sikap
2. Merumuskan tujuan pembelajaran, mencakup:
Kompetensi: kemampuan
atau keterampilan yang perlu ditunjukkan/ didemonstrasikan oleh peserta didik;
Lingkup materi: konten
dan konsep utama yang perlu dipahami pada akhir satu unit pembelajaran
3. Menyusun alur tujuan pembelajaran dari tujuan pembelajaran Perencanaan dan pengaturan pembelajaran dan asesmen secara garis besar untuk jangka waktu satu tahun.
4. Merancang pembelajaran Disusun berdasarkan alur tujuan pembelajaran yang digunakan pendidik sehingga bentuknya lebih rinci dibandingkan alur tujuan pembelajaran
Rencana pembelajaran ini dapat berupa: (1)
rencana pelaksanaan pembelajaran atau yang dikenal sebagai RPP atau (2) dalam bentuk modul ajar.
Apabila pendidik menggunakan modul ajar, maka ia tidak perlu membuat RPP karena
komponen-komponen dalam modul ajar meliputi komponen-komponen dalam RPP atau
lebih lengkap daripada RPP.
2. Pengolahan dan pelaporan hasil asesmen
1. Asesmen Diagnostik
Asesmen yang bertujuan
untuk memberikan informasi atau umpan balik bagi pendidik dan peserta didik
untuk memperbaiki proses belajar.
a. Asesmen Formatif
Asesmen di awal pembelajaran yang dilakukan untuk mengetahui kesiapan peserta didik untuk mempelajari materi ajar dan mencapai tujuan pembelajaran yang direncanakan. Ditujukan untuk kebutuhan guru dalam merancang pembelajaran.
Asesmen yang dilakukan selama proses pembelajaran untuk mengetahui perkembangan peserta didik dan sekaligus pemberian umpan balik yang cepat. Biasanya asesmen ini dilakukan sepanjang atau di tengah kegiatan/langkah pembelajaran, dan dapat juga dilakukan di akhir langkah pembelajaran.
b. Asesmen Sumatif
Asesmen yang dilakukan untuk memastikan ketercapaian keseluruhan tujuan pembelajaran. Asesmen ini dilakukan pada akhir proses pembelajaran atau dapat juga dilakukan sekaligus untuk dua atau lebih tujuan pembelajaran, sesuai dengan pertimbangan pendidik dan kebijakan satuan pendidikan
C. Bentuk Asesmen Formatif dan Sumatif
1. Contoh bentuk
asesmen tidak tertulis
1.
Diskusi
kelas
· Mengembangkan kemampuan berkomunikasi murid di depan publik dan mengemukakan pendapat.
· Melatih murid untuk belajar berdemokrasi, mendengarkan dan menerima pendapat orang lain yang mungkin berbeda dengannya, juga merespons pendapat tersebut dengan cara yang sopan dan simpatis
2.
Drama
Mengembangkan kemampuan seni peran dan berkomunikasi murid.
Mendorong
murid untuk melihat sebuah masalah dari perspektif yang berbeda sehingga dapat
menumbuhkan jiwa empati dan berpikiran kritis murid.
3.
Produk
Membuat
model miniatur 3 dimensi (diorama), produk digital, produk seni, dll.
Mengembangkan
kreativitas
Menanamkan
pengertian mengenai sebuah peristiwa
4.
Presentasi
Mengembangkan kemampuan berkomunikasi Mendorong murid untuk memahami topik presentasi dengan mendalam
5.
Tes
Lisan
Kuis
tanya jawab secara lisan
Mengonfirmasi
pemahaman murid
Menerapkan umpan balik
2. Contoh bentuk asesmen tertulis
Refleksi
•
Melatih
murid untuk berperan aktif dalam mengevaluasi pembelajaran mereka sendiri dan
memikirkan bagaimana cara mereka dapat memperbaiki diri.
• Hasil refleksi ini dapat digunakan guru untuk melihat sisi lain proses pembelajaran murid
Esai
•
Mengasah
keterampilan menulis akademis murid, seperti mengembangkan argumen, menyajikan
bukti, mencari sumber terpercaya untuk mendukung argumen, dan menggunakan
referensi dengan tepat.
• Mengembangkan cara berpikir kritis dan daya analisis murid.
Jurnal
•
Melatih
kemampuan murid untuk mengorganisasi dan mengekspresikan ide/pemikiran mereka
dalam bentuk tulisan.
•
Biasanya
ditulis dengan bahasa yang kurang formal sehingga memberikan murid kebebasan
berpikir kreatif.
•
Menjadi
alat untuk murid merefleksikan perkembangan mereka secara berkesinambungan.
Poster
•
Mendorong
kemampuan murid untuk mengeksplorasi topik dan mengkomunikasikan pemahaman
mereka dengan cara semenarik mungkin
Tes
Tertulis
•
Kuis
pilihan ganda
•
Kuis
pertanyaan
•
Menerapkan
umpan balik
Pendekatan
1
Menggunakan
deskripsi kriteria
Pendidik
menetapkan kriteria yang digunakan untuk melakukan penilaian.
Pendekatan
2
Menggunakan
rubrik
Contoh:
Dalam rubrik terdapat empat tahap pencapaian, dari baru berkembang, layak,
cakap hingga mahir. Dalam setiap tahapan ada deskripsi yang menjelaskan
performa peserta didik.
Pendekatan
3
Menggunakan
interval nilai
Pendidik dan/ atau satuan pendidikan dapat menggunakan rubrik maupun nilai dari tes. Pendidik menentukan terlebih dahulu intervalnya dan tindak lanjut yang akan dilakukan untuk para peserta didik.
Pelaksanaan Pembelajaran Berdiferensiasi
Alternatif 1
Berdasarkan
asesmen yang dilakukan di awal pembelajaran, peserta didik di kelas yang sama
dibagi menjadi dua atau lebih kelompok menurut capaian belajar mereka, dan
keduanya diajarkan oleh guru yang sama atau disertai guru pendamping/asisten.
Selain itu, satuan pendidikan juga menyelenggarakan program pelajaran tambahan untuk peserta didik yang belum siap untuk belajar sesuai dengan fase di kelasnya.
Alternatif
2
Berdasarkan
asesmen yang dilakukan di awal pembelajaran, peserta didik di kelas yang sama
dibagi menjadi dua atau lebih kelompok menurut capaian belajar mereka, dan
keduanya diajarkan oleh guru yang sama atau disertai guru pendamping/asisten.
Alternatif
3
Berdasarkan
asesmen yang dilakukan di awal pembelajaran, pendidik mengajar seluruh peserta
didik di kelasnya sesuai dengan hasil asesmen tersebut. Untuk sebagian kecil
peserta didik yang belum siap, pendidik memberikan pendampingan setelah jam
pelajaran berakhir.
Penulis Siti Rohani
Guru SMP Negeri I Kalirejo
Lampung Tengah
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda