Rabu, 11 Januari 2023

Ratu Tikus

Mentari semakin garang, tetapi semangat warga kaliwungu untuk gropyok tikus tetap membara. Sorak sorai para warga saling memberi semangat sesekali terdengar teriakan ayo habiskan tikus tikus sialan ini, rasain kamu...mati kamu...buk ..buk...terdengar suara orang orang yang sedang menggebuk  tikus secara langsung. 

Tidak lama terlihat ratusan bangkai tikus sudah bertumpuk dipinggiran sawah. Warga bersorak sorai dengan suksesnya gropyokan tikus kali ini.Ya... warga dibuat geram oleh tikus-tikus sawah itu, tahun ini warga gagal panen semua karena padi di serang hama tikus.  

Di ujung sawah terlihat seorang bernama Warso  melihat kejadian itu. Warso  terdiam ada rasa iba pada tikus-tikus itu. Istrinya, Warsih terlihat mendekati, dan bertanya, "kenapa diam disitu saja mase...itu loo bapak-bapak bersemangat menangkap tikus-tikus," Warso tersenyum,  biarlah mereka saja aku tidak tega sih..."

Warsih tau benar bahwa hati suaminya sangat lembut, tidak akan setega itu membunuh binatang.  "Baik lah mase...aku tak lanjut menghidangkan  makan siang ya...," pamit Warsih. "ya jawab Wasto, " sambil memandang istrinya. 

Tiba-tiba sekelebat Warso  melihat perempuan sangat cantik diantara tumpukan tikus-tikus itu, Warso mengedipkan matanya, dan sudah tak nampak. Oh...fatamorgana saja ujar Warso dalam hati.

Tak terasa hari sudah menjelang sore, satu persatu warga meninggalkan sawah itu. Warso dan istrinya pun pulang.

Seminggu setelah gropyokan tikus warga desa kaliwungu mulai mengolah tanah persawahan untuk persiapan penanaman padi. Warga desa tampak sibuk memulai menanam padi dan merawatnya. Waktu berlalu tak terasa musim panen hampir tiba.

Pagi-pagi Warso berpamitan kepada Warsih, "Sih aku berangkat ngangkot ya..., "pamit Warso pada Warsih sambil mencium sayang kening istrinya, "ya... hati-hati ya mase..."jawab Warsih. Suami warsih yang seorang supir angkot setiap pagi berdinas membawa mobil tuanya untuk mengais rezeki.  

Warso berjalan dengan mantap menuju mobilnya, sambil menghidupkan mesinnya warso berdoa"Tuhan berilah aku rezeki untuk hari ini".

Tiba diujung jalan perempatan kaliwungu Warso  melihat seorang perempuan yang melambai-lambaikan tangannya. Warso berhenti. Dalam hati berujar aku seperti pernah melihat perempuan ini tapi dimana..., Warso dikejutkan oleh suara wanita itu,  "mas bisa antar saya ke sawah ujung jalan itu, " "oo sawah ujung kaliwungu yang di pinggir sungai itu," tanya Warso, "benar" jawab perempuan itu. 

"Baiklah saya antar," lanjut Warso.

"tetapi saya membawa 10 karung barang mas...," perempuan itu menjelaskan. Warso menjawab "oo ya tidak apa-apa,"

"Ini ongkosnya" perempuan itu mengeluarkan segepok uang ratusan, Warso terkejut, banyak sekali Mba...ujar Warso terbelalak, tidak apa-apa sebagai rasa terimakasih saya sudah ditolong.

Satu persatu Warso menaikkan karung itu ke dalam mobilnya. Setelah naik semua Warso mempersilakan wanita itu naik di depan.

Cantik sekali perempuan ini, ujar Warso dalam hati, Warso pun memberanikan diri bertanya,  mbak dari mana, perempuan itu menjawab, saya dari Jawa mas... jawab perempuan itu sambil menatap tajam ke depan dan Warso merasa ada kebencian di wajah perempuan itu.

Melihat mimik perempuan itu Warso terdiam dan tidak berani bertanya-tanya lagi.

Tak terasa, sepeminuman teh sudah berlalu, mereka sudah sampai sawah di ujung jalan. 

"Turun dimana Mba" tanya Warso. 

"Oya disini saja" jawab perempuan itu.

Warso menurunkan karung karung itu dengan penuh semangat, ingin segera pulang dan memberi tahukan kepada Warsih bahwa dia mendapatkan uang yang banyak. 

Setelah menurunkan semua karung Warso berpamitan, "sudah ya mba..."

"oo iya terimakasih sahut perempuan itu dengan seringai sinis."

Warso mulai menghidupkan mobilnya dan perlahan meninggalkan sawah itu, kira-kira berjalan 50m, ada rasa penasaran terhadap perempuan tadi, warsopun menengok ke belakang

Dilihatnya perempuan itu membuka karung dan mengeluarkan  isi karung tersebut, dari dalam karung itu berkeluaran tikus-tikus yang jumlahnya ratusan, karung yang satu selesai wanita itu membuka karung berikutnya dan keluarlah tikus-tikus dari dalam karung itu, hal itu dilakukannya sampai karung ke 10 dan  semua tikus-tikus keluar dari dalam karung- karung tersebut yang jumlahnya ribuan. 

Haaa..ha....terlihat tawa sinis perempuan itu sambil berkata, cari makanlah anak-anak ku.....habiskan padi-padi mereka...tawa perempuan itu semakin mengembang. Perlahan tubuhnya berubah menjadi seekor tikus, tetapi wajahnya tetap wajah manusia yang cantik.

Warso tak berkedip menyaksikan semua itu, Warso langsung membalikkan badannya dan tancap gas untuk segera pulang. Sampai depan rumah Warso mengambil gepokan uang ratusan yang diberikan tadi, ternyata masih utuh. Warso terdiam dan dia berujar akan menyimpan rahasia itu. 


0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda