PUISI AKROSTIK
Akrostik berasal dari bahasa Yunani, akrostichis. Artinya adalah sajak yang huruf awal dari setiap baris menyusun sebuah kata atau kalimat secara vertikal dari atas ke bawah.
Puisi Akrostik biasanya membicarakan apa yang menjadi susunan huruf yang membentuk sebuah kalimat di awal baris.
Puisi akrostik menggunakan huruf dalam sebuah kata untuk memulai setiap baris dalam puisi, semua baris dalam puisi menceritakan atau mendeskripsikan topik kata yang penting.
Puisi akrostik berbeda dengan puisi lain karena huruf-huruf pertama tiap baris mengeja sebuah kata yang dapat dibaca secara vertikal.
Pola rima dan jumlah baris dalam puisi akrostik dapat bervariasi karena puisi akrostik lebih dari puisi deskriptif yang menjelaskan kata yang dibentuk.
Berikut contoh puisi akrostik karya Siti Rohani
AYAH DAN IBU KU SAYANG
Alam menyatukan dua hati
Yang terpatri dalam janji suci
Alampun bersaksi
Hantaran rasa cinta dua insan
Dalam takdir
Akasara nama itu telah terpahat
Nada cinta di sudut istimewanya
Ibuku dan ayahku
Bagai dua merpati yang tak pernah ingkar janji
Untai rasa cinta dalam keabadian cinta
Kirani rasa
Urai cerita dalam bola mata
Simfoni cinta terdalam
Alunkan nada indah
Yang berpadu
Antara mu dan dia
Nirwana dunia terengkuh indah
Garis cinta ayah dan ibuku
SUAMIKU SAHABATKU
Saat ....
Ujung senja berganti malam
Angin berhembus
Membius malam
Ia datang menebar pesona
Ku bertanya
Untuk ku kah dia...
Sang pencipta tak pernah salah
Atur tinta takdir dunia
Harmoni hidup
Antara dua mata
Beradu rasa
Aku dan kamu
Terpanah busur asmara
Kuat tak terpatahkan
Untuk selamanya
CININTHIA ARDINA MAHARANI
Camar melayang
Intai tak berkedip
Nirwana dunia
Izinkan jiwa
Nyanyikan hasrat
Tiupkan dusta dan angkara
Hayalan Indrawi
Ingin mereguk asa
Angan dalam tanya
Akan kah....
Ribuan pesona
Duniawi kalahkan surgawi
Isak tangis
Nuranimu sudah kalah...
Atau...
Mata batin mu
Alihkan angkaramu
Hanya bertanya
Akankah kau ahiri
Riak perjalanan mu
Ambisi mu
Nadi mu menunggumu
Insafmu....
FERGI FIALITA
Fatamorgana itu nyata
Elegi pagi
Ranum mewangi
Gairahkan pesona
Indrawi manusiawi
Fatamorgana itu nyata
Ilhami jiwa sepi
Angan di atas angan
Lingkari, baluti jiwa sepi
Ingin...
Tapi tak sampai
Aku tetap menunggu sepi
SAFIRA AZ-ZAHRA
Setiap detik
Angka angka
Fiktif dan imajinatif
Ikuti anganku
Rasio
Angan dan kenyataan
Ajeg dan statis
Zaman hanyalah
Zaman...
Akan takdir itu yang berlaku
Hukum pertama, ke dua dan ke tiga
Rotasi dan percepatan
Ahiri kefanaan dalam keabadian
Rafi Bhakti Nugroho
Rasa.... tiada rasa
Antara masa berurai asa
Fase penuh makna
Ingin tetapi sepi
Bergelora
Hangus tanpa makna
Ada tetapi tiada
Karam
Tenggelam
Ikatan
Nama itu
Umpama teriakan
Gaung yang tak bergema
Rasa yang sudah mati
Oleh guratan qodrati
Penulis
Siti Rohani, S.Pd.M.M
SMP Negeri I Kalirejo
Lampung Tengah
Provinsi Lampung
4 Komentar:
Mantap, Bu. Sangat inspiratif.
Terimakasih Pak...
Luar biasa...langsung dibungkus ke word
Terimakasih Bu..
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda