Minggu, 20 Maret 2022

PUISI AKROSTIK

 

Akrostik berasal dari bahasa Yunani, akrostichis. Artinya adalah sajak yang huruf awal dari setiap baris menyusun sebuah kata atau kalimat secara vertikal dari atas ke bawah.

Puisi Akrostik biasanya membicarakan apa yang menjadi susunan huruf yang membentuk sebuah kalimat di awal baris.


Puisi akrostik menggunakan huruf dalam sebuah kata untuk memulai setiap baris dalam puisi, semua baris dalam puisi menceritakan atau mendeskripsikan topik kata yang penting.

Puisi akrostik berbeda dengan puisi lain karena huruf-huruf pertama tiap baris mengeja sebuah kata yang dapat dibaca secara vertikal.

Pola rima dan jumlah baris dalam puisi akrostik dapat bervariasi karena puisi akrostik lebih dari puisi deskriptif yang menjelaskan kata yang dibentuk.

Berikut contoh puisi akrostik karya Siti Rohani 

AYAH DAN IBU KU SAYANG 

Alam menyatukan dua hati

Yang terpatri dalam janji suci

Alampun bersaksi

Hantaran rasa cinta  dua insan


Dalam takdir

Akasara nama itu telah terpahat

Nada cinta di sudut istimewanya


Ibuku dan ayahku

Bagai dua merpati yang tak pernah ingkar janji 

Untai rasa cinta dalam keabadian cinta


Kirani rasa

Urai cerita dalam bola mata


Simfoni cinta terdalam

Alunkan nada indah 

Yang  berpadu 

Antara mu dan dia

Nirwana dunia terengkuh indah

Garis cinta ayah dan ibuku



SUAMIKU SAHABATKU 


Saat ....

Ujung senja berganti malam

Angin berhembus

Membius malam

Ia datang menebar pesona

Ku bertanya

Untuk ku kah dia...


Sang pencipta tak pernah salah 

Atur tinta takdir dunia

Harmoni hidup

Antara dua mata 

Beradu rasa

Aku dan kamu

Terpanah busur asmara 

Kuat tak terpatahkan

Untuk selamanya


CININTHIA ARDINA MAHARANI


Camar melayang

Intai  tak berkedip

Nirwana dunia 

Izinkan jiwa

Nyanyikan hasrat

Tiupkan dusta dan angkara

Hayalan Indrawi 

Ingin mereguk asa 

Angan dalam tanya

Akan kah....

Ribuan pesona

Duniawi kalahkan surgawi 

Isak tangis 

Nuranimu sudah kalah...

Atau...

Mata batin mu 

Alihkan angkaramu

Hanya bertanya

Akankah kau ahiri

Riak perjalanan mu

Ambisi mu 

Nadi mu menunggumu

Insafmu....


FERGI FIALITA 

Fatamorgana itu nyata

Elegi pagi 

Ranum mewangi

Gairahkan pesona 

Indrawi manusiawi


Fatamorgana itu nyata

Ilhami jiwa sepi 

Angan di atas angan

Lingkari, baluti jiwa sepi

Ingin...

Tapi tak sampai

Aku tetap menunggu sepi


SAFIRA AZ-ZAHRA 


Setiap detik

Angka angka

Fiktif dan imajinatif 

Ikuti anganku

Rasio

Angan dan kenyataan


Ajeg dan statis

Zaman hanyalah 

Zaman...

Akan takdir itu yang berlaku

Hukum pertama, ke dua dan ke tiga

Rotasi dan percepatan

Ahiri kefanaan dalam keabadian 


Rafi Bhakti Nugroho 

Rasa.... tiada rasa 

Antara masa berurai asa 

Fase  penuh makna

Ingin tetapi sepi


Bergelora

Hangus tanpa makna

Ada tetapi tiada

Karam 

Tenggelam 

Ikatan 

Nama itu

Umpama teriakan

Gaung yang tak bergema

Rasa yang sudah mati

Oleh guratan qodrati 


Penulis

Siti Rohani, S.Pd.M.M 

SMP Negeri I Kalirejo 

Lampung Tengah 

Provinsi Lampung 





4 Komentar:

Pada 20 Maret 2022 pukul 23.34 , Blogger Asep mengatakan...

Mantap, Bu. Sangat inspiratif.

 
Pada 20 Maret 2022 pukul 23.40 , Blogger Siti rohani mengatakan...

Terimakasih Pak...

 
Pada 21 Maret 2022 pukul 22.08 , Blogger Sri Yamini _ Bandung mengatakan...

Luar biasa...langsung dibungkus ke word

 
Pada 21 Maret 2022 pukul 22.10 , Blogger Siti rohani mengatakan...

Terimakasih Bu..

 

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda