MENJADI PENULIS BUKU MAYOR
Resume 21
Malam 21 malam ini aku berharap bisa menyelesaikan resume tepat waktu. Suara deru motor silih berganti meramaikan suasana malam.
Samping rumah ku warung makan penjual pecel lele, ayam bakar dan ayam goreng. Pecel lele Yudi namanya. Buka pukul 18.00 sd 01.00.
Semakin malam semakin ramai motor-motor dan truk-truk mampir untuk makan malam. Selain murah rasa sambelnya juga mantap. Pedes. manis ,gurih.
Sambil melihat-lihat motor dan mobil yang parkir aku mengikuti pelatihan menulis gelombang 23 dan 24 ini.
Seperti biasa pertemuan ini kita akan bagi dalam 4 sesi
1. Pembukaan
2. Paparan materi melalu chat WA grup
3. Tanya jawab
4. Penutup
"Sudah hampir 20 tahun saya menghidupi dunia penerbitan, penulisan dan aktif di asosiasi penerbit di Indonesia membuat saya selalu bersemngat jika diajak berdiskusi seputaran Peberbitan dan penulisan buku" Pak Joko memulai penuturannya.
Pertanyaan yang paling sering ditanyakan adalah apa syaratnya agar tulisan kita bisa diterbitkan oleh penerbit mayor?
Apa syaratnya:
Kreteria penerbiat Mayor itu apasih, lalu apa bedanya dengan penerbit minor atau penerbit Indie yang mulai banyak bermunculan akhir-akhir ini?
Sebelum teknologi informasi berkembang pesat seperti sekarang ini; orang hanya mengenal penerbit Mayor dan penerbit Minor, masing-masing punya pendapat masing-masing apa yang membedakan penerbit mayor dan penerbit minor. Namun semua pendapat itu merujuk pada satu kesimpulan yang pasti yaitu Jumlah terbitan buku pertahun penerbit mayor jauh lebih banyak dibanding penerbit minor. berapa jumlahnya? masing-masing punya pendapat sendiri.
Ada ribuan penerbit di Indonesia namun yang telah disebut sebagai penerbit mayor hanya sedikit bisa dihitung dengan jari tangan, maksimal plus jari kaki dan Penerbit ANDI adalah salah satunya..
Mengapa penulis merasa lebih bangga jika karyanya diterbitkan oleh penerbit mayor? Tentunya naskah karyanya akan dikelola lebih profesional, penerbit mayor biasanya punya fasiliatas lebih baik, modal, percetakan, SDM juag jaringan pemasaran yang lebih luas. Dan agar karyanya bisa masuk diterima diterbitkan oleh penerbit mayor harus melalui sleksi dengan tingkat persaingan yang sangat ketat. Contoh di Penerbit ANDI, tiap bulan naskah yang masuk bisa sampai 300 sd 500 naskah dan yang diterbitkan hanya 50 sd 60 judul saja. tentunya sisanya dikembalikan ke penulis atau DITOLAK.
Bagaimana Penerbit cara mengecek apakah penulis tersebut Populer. Penerbit akan melacak profil penulis dari berbagai sumber: 1). Berapa banyan teman/pengikit disosial media 2). Seberapa aktif digrup2 yang diikuti akan lebih baiki kalau penulis ini sebgai adminnya dengan jumlah anggota ratusan ribu. 3). Apakah penulis ini punya blog sendiri dan seberapa aktif dan bagimana repon pemabcanya. 4).Google Scholar adalah yang paling dicermati oleh Penertbit.
Jadi segeralahbuat akun Google Schoolar, sehingga penerbit akan menemakn seperti dalam gambar ini:
11 Komentar:
semoga semakin banyak guru yg menembus penerbit mayor
Terimakasih Om Jay..
hanya semangat keluar dari ketakutanlah yang bisa mewujudkan harapan kita ini. semoga kita sukses membuat buku solo...
Lanjuuut solooo... Mantapzzz
Ditunggu buku solonya
Semangat menuju buku solo Bu
Lengkap dan cepat
Wow lengkap mbakk, kerennya
Rapi tertata...lengkap..🥰
Apik, semangat bu
Smangattt mantuuul
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda