Sabtu, 05 Maret 2022

BUKU FIKSI DAN NON FIKSI

BUKU FIKSI DAN NON FIKSI





Cerita fiksi adalah cerita khayalan atau tidak nyata. Cerita fiksi dibuat berdasarkan imajinasi dan kreativitas dari si penulis cerita.

Dalam cerita fiksi biasanya menggambarkan kejadian, pengalaman seseorang, atau sejarah yang dibumbui dengan imajinasi dan kreativitas dari penulis.

Jadicerita fiksi cenderung memiliki struktur yang bebas atau sesuai dengan penulis. Kendati demikian, cerita fiksi biasanya sarat pesan moral di dalamnya.

Meski hanya berupa cerita khayalan atau imajinasi, karya sastra fiksi terbukti banyak diminati. Banyak orang yang menikmati karya sastra fiksi, seperti cerpen, novel, dongeng, dan lain sebagainya.

Ciri-Ciri Cerita Fiksi

• Sifatnya rekaan atau imajinasi dari pengarang.

• Terdapat kebenaran yang relatif atau tidak mutlak.

• Umumnya menggunakan bahasa yang bersifat konotatif atau bukan sebenarnya.

• Tidak memiliki sistematika yang baku.

• Umumnya karya fiksi menyasar emosi atau perasaan pembaca, bukan logika.

• Terdapat pesan moral atau amanat tertentu.

 Struktur Cerita Fiksi

• Abstrak

Bagian yang berisi sebuah cerita singkat dari cerita keseluruhan atau berisi cerita inti sebuah teks cerita fiksi. Bagian ini bersifat opsional, boleh ada boleh tidak.

• Orientasi

Bagian yang menjelaskan tentang tema, latar belakang tema, serta tokoh dalam novel. Bagian ini biasanya ditemui pada bagian awal cerita dan menjadi penjelas dari cerita fiksi dalam novel.

• Komplikasi

Bagian yang berisi tentang permasalahan-permasalahan yang mulai dihadapi para tokoh dalam cerita.

• Evaluasi

Bagian dari cerita yang berisi tentang pembahasan, pemecahan, atau penyelesaian masalah yang dihadapi para tokoh, namun belum berakhir.

• Resolusi

Bagian yang berisi inti pemecahan masalah dari masalah yang dihadapi para tokoh.

• Koda (reorientasi)

Bagian yang berisi amanat cerita atau pesan moral yang dipetik dari cerita fiksi


 

Unsur Cerita Fiksi

Unsur dalam cerita fiksi dibagi menjadi dua, yaitu unsur intrinsik dan ekstrinsik.

Unsur-Unsur Intrinsik Cerita Fiksi

• Tema, yaitu gagasan atau ide dasar yang menjadi landasan suatu karya sastra yang terkandung dalam teks.

• Tokoh, yaitu pelaku dalam cerita.

• Alur/plot, yaitu urutan kejadian cerita.

• Konflik, yaitu permasalahan-permasalahan yang dihadapi para tokoh dalam cerita.

• Klimaks, adalah ujung dari konflik, atau konflik yang telah mencapai tingkat intensitas tinggi dan hal ini tidak dapat dihindari.

• Latar, yaitu tempat, waktu dan suasana yang menjadi tempat terjadinya peristiwa-peristiwa yang diceritakan.

• Amanat, adalah pesan moral yang disampaikan oleh pengarang melalui cerita yang ia buat.

• Sudut pandang, adalah cara pandang pengarang dalam menyajikan tokoh, tindakan, latar, dan berbagai peristiwa yang membentuk cerita tersebut kepada pembaca.

Unsur-Unsur Ekstrinsik Cerita Fiksi

Unsur ekstrinsik adalah keadaan di luar cerita, namun memengaruhi jalan cerita.

Keadaan subjektivitas individu pengarang yang memiliki sikap:.

• Keyakinan.

• Pandangan hidup yang keseluruhan akan memengaruhi karya yang ditulisnya.

• Psikologi, baik berupa psikologi pengarang seperti ekonomi, politik, dan sosial.

• Pandangan hidup suatu bangsa.

• Berbagai karya seni lain dan lain sebagainya.

• Kaidah kebahasaan teks cerita fiksi.

https://www.bola.com/ragam/read/4485056/ciri-ciri-cerita-fiksi-struktur-jenis-dan-unsur-unsurnya-yang-perlu-diketahui di unduh 18, maret 2021 pukul 22,57


CONTOH BUKU FIKSI ADALAH PROSA

Prosa alalah karya satra yang disusun dalam bentuk cerita atau narasi.  

1.    Jenis-jenis prosa

Secara umum, prosa terbagi menjadi 2 jenis yaitu: prosa non sastra dan sastra. Karangan yang termasuk prosa non sastra adalah karangan-karangan yang biasa disebut sebagai karya ilmiah, seperti laporan penelitian, makalah, dan artikel.

Adapun prosa sastra terbagi menjadi dua jenis yaitu: prosa fiksi dan non fiksi.

Prosa fiksi meliputi: dongeng, cerpen ,  novel, dan roman, sedangkan prosa non fiksi meliputi biografi, auto biografi, dan esai.

1.    Dongeng

Dongeng adalah sebuah cerita yang biasanya dibumbui dengan hal-hal yang tidak masuk akal aatau tidak mungkin terjadi kecuali dalam hayalan, misalnya manusia yang dapat menjelma berganti rupa, binatang yang dapat berbicara seperti manusia, dan orang yang bisa menghilang atau terbang.Dongeng berkembang dalam masyarakat lama. Walaupun demikian kisah-kisahnya banyak yang relevan dengan masa sekarang.

Dongeng memang menarik, daya tariknya terletak pada hal-hal berikut :

1. Tokohnya yang lucu dan menghibur

2. Jalan cerita yang menegangkan 

3. Temanya yang baru

4. Tempat dan waktu kejadian tyang berkesan

Kamu pasti pernah membaca atau mendengarkan sebuah dongeng yang dibacakan oleh guru atau pendongeng. Pada umumnya dongeng berisi cerita yang menarik untuk didengar dan disaksikan. Karena biasanya orang-orang yang mendengarkannya akan terhibur. Sebab, cerita-cerita dongeng biasanya berisi cerita-cerita imajinatif yang dapat membawa khayalanmu akan mengikuti cerita. Bahkan akan terbawa dalam masa lalu sesaui dengan cerita dongeng. Pengertian dongeng

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), dongeng merupakan cerita yang tidak benar-benar terjadi (terutama tentang kejadian zaman dulu yang aneh-aneh). Dilansir Encyclopaedia Britannica (2015), dongeng melibatkan unsur dan kejadian luar biasa. Biasanya itu mencakup cerita rakyat populer, seperti Cinderella. 

Dikutip situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), dongeng merupakan bentuk karya sastra lama yang suda berkembang sejak zaman dahulu. Umumnya pengarang sebuah dongeng tidak dapat dikenali. Karena dongeng adalah bentuk cerita turun temurun dari nenek moyang. Kejadian pada dongeng terkesan sebagai kejadian sungguhan. Namun, pada dasarnya dongeng adalah cerita fiktif dan imajinatif, seperti binatang dan tumbuhan yang bisa berbicara seperti manusia. Meski isi dongeng hanya cerita fiktif dan imajinatif, pembaca dan pendengar dongeng pasti akan merasa terhibur. Dongeng juga merupakan salah satu karya sastra yang mengandung pesan moral di dalamnya. Di mana bisa dijadikan pendidikan bagi anak-anak. Hal itu menandakan bahwa isi dongeng masih relevan dengan situasi sekarang.

Jenis dongeng ada beberapa jenis, yakni:

1.    Cerita fabel (binatang) adalah cerita dongeng tentang binatang. Tokoh-tokohnya adalah binatang. Binatang-binatang tersebut memiliki penggambaran watak dan sifat seperti manusia. Cerita fabel termasuk salah satu dongeng yang paling banyak diceritakan oleh orang tua. Karena di dalamnya terdapat pesan moral. Baca juga: Anak Suka Baca Dongeng? Ini 4 Manfaatnya  Dalam perkembangannya, dongeng tersebut tidak hanya memakai binatang sebagai tokoh tapi juga menggunakan tumbuhan. Contoh cerita fabel, yakni si Kancil dan si Buaya.

2.    Cerita jenaka Cerita jenaka merupakan cerita lucu dan mengundang orang untuk tertawa. Pastinya mereka muncul perasaan menyenangkan saat mendengarkan atau membaca. Contoh dongeng dengan cerita jenaka, yakni di Kabayan.

3.    Cerita legenda. Dongeng dengan cerita legenda merupakan cerita yang berhubungan dengan cerita suatu tempat atau asal usul sebuah tempat. Cerita-cerita legenda banyak terdapat di Indonesia. Karena Indonesia banyak tempat-tempat yang bersejarah yang di dalamnya terkandung nilai-nilai pendidikan. Contoh dongeng legenda, yakni terjadinya Danau Toba, Tangkuban Perahu, dan asal usul Banyuwangi.

4.    Cerita mitos/mite. Cerita mitos merupakan dongeng yang berhubungan dengan kepercayaan masyarakat terhadap hal-hal yang tidak masuk akal.  Biasanya pada dongeng cerita mitos ini berhubungan dengan hal-hal gaib, makhluk halus atau dewa dewi. Contoh dongeng pada cerita tersebut, yakni Roro Jonggrang.

5.    Cerita sage. Cerita sage kurang begitu terkenal di masyarakat jika dibandingkan cerita fabel dan legenda. Cerita sage salah satu jenis dongeng yang mengandung unsur sejarah dan telah bercampur dengan fantasi rakyat. Contoh dongeng pada cerita tersebut, yakni Tutur Tinular, Panji laras.

6.    Cerita parabel . merupakan salah satu dongeng yang kurang popular di masyarakat. Padahal dongeng-dongeng parabel merupakan cerita yang berisi unsur pendidikan dan keagamaan. Contoh dongeng cerita parabel, yakni Damarwulan dan Sepasang Selop Putih. 

https://www.kompas.com/skola/read/2020/04/03/193000469/dongeng--pengertian-dan-jenisnya?page=all diunduh, 19 maret 2021 pukul 23.10 WIB

2. Cerpen

E Kosasih (53) Cerita pendek (cerpen) adalah cerita yang menurut wujud fisiknya berbentuk pendek.

Ukuranpanjang pendeknya pada suatu cerita memang relative, namun pada umunya cerita pendek merupakan suatu cerita yang habis dibaca sekitar 10 – 30  menit, jumlah katanya sekitar 500 – 5000 kata.

Pengertian cerpen, cerpen adalah sebuah karya sastra pendek yang bersifat fiktif dan mengisahkan tentang suatu permasalahan yang dialami oleh tokoh secara ringkas mulai dari pengenalan sampai akhir dari permasalahan yang dialami oleh tokoh.

Pada umumnya cerpen hanya mengisahkan satu permasalahan yang dialami oleh satu tokoh. Selain itu, cerpen hanya terdiri tidak lebih dari 10.000 kata. Hal inilah yang membuat cerpen dapat selesai dibaca dalam sekali duduk.

Sebuah cerpen biasanya terdiri atas 5 elemen dasar dan tambahan abstrak apabila diperlukan untuk menyusun sebuah cerpen. Berikut adalah struktur penyusun cerpen :

1.     Abstrak: merupakan sebuah pemaparan awal dari cerita yang akan disampaikan. Abstrak merupakan pelengkap dari sebuah cerpen. Oleh karena itu, abstrak bisa jadi tidak ada dalam suatu cerpen.

2.     Orientasi: menjelaskan tentang latar baik waktu, tempat maupun suasana yang ada di dalam sebuah cerpen.

3.     Komplikasi: struktur dimana terdapat pemaparan awal sebuah masalah yang dihadapi oleh tokoh. Biasanya, watak dari tokoh yang diceritakan di cerpen akan dijelaskan pada bagian ini.

4.     Evaluasi: masalah yang dipaparkan akan semakin memuncak. Puncak dari masalah tersebut ditulis dalam bagian evaluasi.

5.     Resolusi: merupakan akhir dari permasalahan yang ada di dalam cerpen. Solusi dari permasalahan yang dialami oleh tokoh tersebut akan dijelaskan.

6.     Koda: pesan moral yang ada dalam sebuah cerpen yang disampaikan oleh penulis kepada pembaca.




Unsur-Unsur Cerpen

Pada sebuah cerpen terdapat dua unsur yang terkandung didalamnya yaitu unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik.

Unsur Intrinsik

Sebuah cerpen memiliki unsur pembentuk yang ada di dalam cerpen itu sendiri. Unsur tersebut dinamakan dengan unsur intrinsik. Terdapat berbagai unsur intrinsik pembangun cerpen yaitu :

1. Tema: pokok pikiran yang mendasari jalannya cerita pendek 

2. Alur/Plot: urutan peristiwa yang ada di dalam cerpen. Umumnya alur dari cerpen dimulai dengan perkenalan. konflik, klimaks lalu penyelesaian.

3. Setting: latar atau tempatwaktu dan suasana yang terdapat pada cerpen.

4. Tokoh: pemeran yang diceritakan di dalam cerpen baik pemeran utama maupun pendukung.

5. Watak: sifat dari pemeran yang ada di dalam cerpen. Watak dibagi menjadi tiga yaitu protagonis (baik), antagonis (jahat) dan netral.

6. Sudut Pandang: merupakan cara pandang penulis menceritakan isi atau kejadian dalam sebuah cerpen. Sudut pandang dibagi menjadi dua yaitu :

§  Sudut pandang orang pertama

§  pelaku utama : “Aku” merupakan tokoh utama.

§  pelaku sampingan : “Aku” menceritakan tentang orang lain.

§  Sudut pandang orang ketiga

§  serba tahu : “dia” menjadi tokoh utama.

§  pengamat : “dia” menceritakan orang lain.

7.     Amanat: pesan atau pelajaran yang terdapat di dalam cerpen baik tersirat maupun tersurat.

 

Unsur Ekstrinsik

Seringkali kita mendapati sebuah cerpen menjadi semakin hidup apabila ditambahkan dengan peristiwa yang terjadi di sebuah lingkungan. Hal ini dinamakan unsur ekstrinsik atau unsur yang membangun sebuah cerpen dari luar.

Unsur ekstrinsik dari sebuah cerpen dapat berupa latar belakang yang ada di dalam masyarakat, misalnya keadaan sosial, budaya, politik, ideologi dan ekonomi masyarakat atau bahkan legenda yang ada di dalam masyarakat itu sendiri.

Selain itu terdapat unsur ekstrinsik lainnya yaitu latar belakang pengarang, baik itu berupa riwayat hidup, pengalaman, dan juga gaya penulisan yng digunakan oleh pengarang.

Ciri-ciri cerpen

1.     Bersifat fiktif

2.     Tersusun dari tidak lebih dari 10.000 kata

3.     Dapat dibaca dengan sekali duduk

4.     Diksi yang dipakai tidaklah rumit, sehingga mudah dipahami

5.     Memiliki alur tunggalatau satu alur cerita

6.     Biasanya ditulis berdasarkan peristiwa dalam kehidupan

7.     Memiliki pesan moral

 

 

 

Fungsi cerpen

Meskipun cerita yang terkandung dalam cerpen tergolong singkat, cerpen juga memiliki fungsi yang sama dengan karya sastra lainnya. Fungsi cerpen adalah:

1. Fungsi rekreatif ; sebagai penghibur bagi pembaca

2. Fungsi estetis; memiliki nilai estetika atau keindahan sehingga memberi rasa puas dalam hal estetis bagi para pembaca

3. Fungsi didaktif; memberi pembelajaran atau pendidikan bagi pembaca

4. Fungsi moralitas; memiliki nilai moral sehingga pembaca mengetahui mana yang baik dan yang buruk berdasarkan cerita yang terkandung. 

5. Fungsi relegius; memberi pembelajaran relegius sehingga bisa dijadikan contoh bagi pembaca.

https://saintif.com/pengertian-cerpen/ diunduh, 19 Maret 2021 pukul 19.37 WIB

 

2.     Novel



    Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), novel adalah karangan prosa yang panjang mengandung rangkaian cerita kehidupan seseorang dengan orang di sekelilingnya dengan menonjolkan watak dan sifat pelaku. Dilansir Encyclopaedia Britannica (2015), novel merupakan sebuah narasi prosa yang diciptakan

     Istilah novel adalah pemotongan dari kata bahasa Italia, yakni novel merupakan bentuk jamak dari novellus, varian akhir dari novus yang berati baru. Novella adalah semacam anekdot yang diperbesar seperti yang ditemukan dalam decameron klasik Italia pada abad ke-14. Unsur-unsur novel Sebuah novel didukung oleh unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik. Unsur intrinsik merupakan semua unsur pembentuk novel yang berasal dari dalam novel. Berikut unsur-unsur intrinsic novel:

1.     Tema Tema adalah dasar dari cerita, ide dasar dari sebuah karya. Ide dasar biasanya digunakan untuk mengembangkan cerita.

2.     Alur Alur adalah pola pengembangan cerita yang dibentuk oleh sebab akibat. Secara umum, alur dibagi menjadi beberapa bagian, seperti pengantar situasi cerita, pengungkapan kejadian, konflik, klimaks atau penyelesaian konflik.

3.    Latar Latar merupakan gambaran mengenai peristiwa yang terjadi pada novel. Di mana berkaitan dengan waktu, tempat, dan suasana.

4.    Penokohan Penokohan merupakan penyajian watak-watak tokoh dalam cerita tersebut. Di mana bisa dilihat dari perilaku tokoh, dialog, pilihan-pilihan tokoh, deskripsi atau penjelasan penulis. Dalam buku Mudahnya Menulis Novel 30 Hari (2019) Panduan Menulis Novel untuk Pemula, karakter dalam novel adalah tokoh-tokoh yang menggerakan cerita. Karakter tokoh meliputi nama, sifat, postur dan segala hal yang berkaitan dengan sisi manusiawi sang tokoh. Secara umum ada tiga jenis karakter tokoh, yakni: Protagonis Protagonis merupakan tokoh baik dalam novel. Secara umum, tokoh protagonis adalah karakter utama yang menarik simpati pembaca. Tokoh tersebut bisa saja sejak awal diceritakan baik, bisa juga yang semula bersifat buruk namun berkembang menjadi tokoh baik. Antagonis Antagonis adalah tokoh jahat dalam novel. Dianggap sebagai tokoh yang menghalangi atau menganggu sebuah usaha dari tokoh protagonis. Karakter pendukung Karakter pendukung disebut juga figuran atau karakter sekunder. Karakter tersebut tidak memiliki peran yang banyak dalam novel. Tugasnya hanya membantu dan mendukung cerita.

5.    Gaya bahasa Gaya bahasa cara penulis dalam menyampaikan cerita dalam novel. Biasanya menggunakanm majas atau diksi tertentu.

6.    Amanat Amanat merupakan pesan moral yang terdapat dalam sebuah novel.

Unsur ekstrinsik Unsur ekstrinsik adalah semua unsur pembentuk novel yang berasal dari luar. Berikut unsur-unsur ekstrinsik:

1.     Latar belakang pengarang Dalam sebuah novel pastinya terdapat latar belakang penulis. Latar belakang pengarang merupakan semua hal yang terkait dengan pemahaman dan motivasi penulis. Latar belakang masyarakat Latar belakang masyarakat merupakan segala hal di masyarakat yang memengaruhi alur cerita novel.

2.     Nilai yang terdapat pada novel Nilai yang terdapat pada novel merupakan nilai-nilai sebuah novel, seperti nilai budaya, moral, sosial dan agama.

3.     Novel memiliki ciri-ciri sebagai berikut: Pada umumnya novel terdiri dari 400 halaman atau jumlah kata lebih dari 35.000 kata Novel ditulis dengan suatu narasi dan deskripsi untuk menggambarkan suasana Alur cerita kompleks Cerita sebuah novel panjang, banyak kalimat yang diulang Durasi membacanya cukup lama. 


https://www.kompas.com/skola/read/2020/04/14/170000369/novel-pengertian-unsur-dan-ciri-cirinya?page=all diunduh, 19 Maret 2021  pukul 23.20 WIB

 

Roman




Roman adalah cerita fiksi atau rekaan yang menggambarkan kronik kehidupan para tokoh secara rinci dan mendalam. [1] Dalam cerita roman, kehidupan yang digambarkan tidak hanya penggalan periwstiwa kehidupan saja, tapi dimulai sejak lahir sampai dewasa. Roman berasal dari bahasa Prancis romance.[2] Awalnya roman dikenalkan sebagai cerita yang ditulis dengan bahasa Romana. Dalam perkembangannya, cerita roman terkenal pada akhir abad ke- 17 dan mencapai puncaknya pada abad ke-18. Setelah populer, pada abad ke-19 muncul para penulis roman yang cukup terkenal, seperti Honore de BalzacGustave FlaubertEmile ZolaCharles DickensLeo Tolstoy dan E. Dostojevski. Keberhasilan penulis roman ini disusul oleh para sastrawan yang mewakili abad ke-20, seperti ProustJoyceKafka dan Faulkner[3]


·      Roman bertenden adalah salah satu roman yang menggambarkan keganjilan kehidupan masyarakat dengan tujuan untuk mencari solusi untuk hidup lebih baik. Misalnya roman yang berjudul Siti Nurbaya karya Marah Rusli. Roman ini bercerita tentang adat istiadat Minangkabau pada masanya. Marah Rusli berusaha memperbaiki keganjilan salah satu adat yang berlaku yaitu kawin paksa.

·      Roman sejarah adalah salah satu roman yang menggambarkan kehidupan tokoh pada masa sejarah. Contohnya adalah roman Hulubalang Raja karya Nur Sutan Iskandar yang menceritakan kedatangan orang Belanda ke daerah Pesisir di Sumatera Barat sekitar tahun 1665 sampai dengan tahun 1668. Roman sejarah mengambil tokoh utama dari seorang tokoh sejarah berdasarkan imajinasi pengarang dalam pengalaman hidup tokoh, seperti cita-cita, sikap, perjuangan hidup dan keadaan rumah tangga pada suatu masa sejarah.

·      Roman psikologi adalah salah satu roman yang menggambarkan tentang perilaku, keadaan jiwa, dan perjuangan tokoh cerita berdasarkan tinjauan psikologi atau ilmu kejiwaan. Misalnya roman yang berjudul Atheis karya Achadiat Karta Miharja yang fokus terhadap pemikiran dan perilaku Hasan sebagai seorang penganut Islam yang fanatik dalam menghadapi perilaku Anwar, Rusli, dan Tini yang menganut paham Marxisme.

·      Roman detektif adalah salah satu roman yang bercerita tentang tokoh detektif. Misalnya roman yang berjudul Mencari Pencuri Anak Perawan karya Suman Hasibuan yang bercerita tentang Sir Jon yang berjiwa detektif yang ingin merebut kembali tunangannya yang bernama Nona dari Taro yang telah mempengaruhi kedua orang tua Nona dengan harta kekayaannya. Sir Jon berhasil melarikan tunangannya dari tangan Taro. Lalu mereka menikah dan bahagia bersama.

·      Roman Perjuangan adalah salah satu roman yang menggambarkan keadaan peperangan dan perjuangan untuk mencapai cita-cita atau mempertahankan kemerdekaan negara. Misalnya saja roman yang berjudul Keluarga Gerilya karya Pramoedya Ananta Toer yang bercerita tentang Samaan seorang pejuang kemerdekaan yang menderita karena seluruh keluarganya menjadi korban kekejaman Belanda, adiknya Salamah diperkosa, ibunya menjadi gilarumahnya habis terbakar, dan Samaan pun gugur di medan peperangan.

·      Roman sosial atau roman masyarakat adalah salah satu roman yang menggambarkan kehidupan tokoh cerita dalam lapisan sosial masyarakat tertentu dengan berbagai suka duka yang dialami. Misalnya roman yang berjudul Katak Hendak Jadi Lembu karya Nur Sutan Iskandar yang bercerita tentang Surya seorang pegawai negeri atau priyayi dengan latar belakang wilayah Priangan pada zaman kolonial Belanda. Tokoh ingin hidup berlebihan seperti orang kebanyakan yang berada di lingkungannya.[1]

https://id.wikipedia.org/wiki/Roman

Diunduh, 19 maret 2021 pukul 23. 23 

 BUKU NON FIKSI

Pengertian buku non fiksi adalah buku yang ditulis berdasarkan kenyataan. Buku jenis ini menyajikan suatu informasi dan pengetahuan baru. Buku non fiksi bersifat informatif dengan bahasa yang jelas, akurat, dan disajikan apa adanya sesuai dengan fakta yang terjadi.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, pengertian buku non fiksi adalah yang tidak bersifat fiksi, tetapi berdasarkan fakta dan kenyataan (tentang karya sastra, karangan, dan sebagainya).

 ciri-ciri buku non fiksi, antara lain:

 1. Menggunakan Bahasa yang Formal

Ciri tersebut yang paling menonjol dari buku non fiksi. Dari segi penulisannya, buku non fiksi disampaikan dengan menggunakan bahasa formal, sesuai bahasa yang baik dan benar. Meski, ada beberapa buku non fiksi yang ditulis dengan menggunakan bahasa yang santai. Hal tersebut tentu dengan catatan tetap menggunakan bahasa yang sesuai kaidah penulisan EYD.

2. Menggunakan Bahasa Denotatif

Bahasa yang digunakan dalam buku non fiksi ialah denotatif. Kata denotatif maksudnya adalah kata yang mengandung makna sebenarnya. Informasi yang disampaikan oleh penulis disajikan secara lengkap, to the point, dan tegas. Tujuan penggunaan kata denotatif ini yaitu karena penulis ingin memberikan informasi kepada pembaca dengan cara tidak berbelit-belit atau membingungkan pembaca.

3. Berdasarkan Fakta

Dalam karangan non fiksi, tulisan yang dimuat harus sesuai fakta dan bersifat faktual sesuai data yang diperoleh. Hal tersebut yang membuat pembaca bisa langsung memperoleh manfaat dari informasi yang disampaikan.

4. Tulisan Berbentuk Ilmiah Popular

Maksud dari bentuk ilmiah populer adalah tulisan tidak melulu menggunakan bahasa yang kaku. Jadi, yang terpenting tulisan dapat dipelajari dan dipahami secara mandiri. Sebuah tulisan dikatakan sebagai tulisan ilmiah populer karena penggunaan bahasa yang mudah dipahami dan sesuai dengan pasar. Kemudian dalam pengambilan data berdasarkan kajian, daftar pustaka, dan sumber referensi yang dijadikan acuan. Dalam penggunaan sumber referensi, sebaiknya dipahami terlebih dahulu isinya dan ditulis kembali sesuai dengan pemahaman sendiri.

5. Tulisan Baru

Hal yang ditulis dalam buku non fiksi harus temuan baru atau pengembangan dari temuan yang sudah ada. Seperti diketahui, karya non fiksi memiliki tujuan untuk menyempurnakan ide dari ulasan naskah terlebih dahulu.

unsur-unsur buku non fiksi, antara lain:

1. Cover Buku

Pada cover atau sampul buku non fiksi terdapat informasi mengenai buku tersebut seperti judul dan nama penulis. Tak jarang buku non fiksi yang juga menyertakan tahun terbit serta edisi buku pada sampul.

2. Rincian Sub Bab Buku

Rincian sub bab buku berupa informasi sub bab dalam sebuah buku non fiksi. Biasanya, rincian sub bab buku non fiksi berisi gambaran umum dari sub bab bersangkutan. Rincian sub bab buku non fiksi bertujuan untuk memudahkan pembaca dalam memahami isi buku.

3. Judul Sub Bab

Judul sub biasanya terletak di halaman daftar isi pada buku non fiksi sehingga pembaca dapat lebih mudah menemukan bagian yang ingin dicari.

4. Isi Buku

Bagian ini akan menjelaskan secara rinci tentang isi keseluruhan buku non fiksi. Isi buku umumnya dijelaskan dalam bahasa yang baku agar dapat dipahami pembaca. Seperti yang dijelaskan sebelumnya, isi buku harus berdasarkan fakta dan data yang dapat dipertanggung jawabkan oleh penulis.

5. Cara Menyajikan Isi Buku

Unsur ini berupa daftar pusaka dari buku non fiksi. Daftar pustaka dibuat untuk menyertakan berbagai sumber referensi yang digunakan penulis dalam menyusun buku non fiksinya.

6. Bahasa yang Digunakan

Bahasa yang digunakan dalam penulisan buku non fiksi biasanya baku dan sesuai dengan KBBI. Jika ada kata serapan maupun kata asing yang jarang didengar masyarakat, biasanya penulis akan mencantumkannya di bagian glosarium sehingga jika pembaca yang tidak tahu kata tersebut bisa merujuk pada glosarium untuk mencari artinya. Selain itu, buku non fiksi harus menggunakan bahasa yang lugas, tidak bertele-tele, sehingga informasi yang disampaikan bisa diterima dengan baik oleh pembaca.

7. Sistematika Penulisan

Buku non fiksi harus ditulis secara sistematis. Setiap informasi yang ditulis harus terstruktur dengan baik dan runtut, tidak acak atau sembarangan agar tidak membingungkan pembaca.

bentuk-bentuk buku non fiksi, antara lain:

1. Riwayat Hidup atau Biografi

Riwayat hidup seseorang, merupakan tulisan yang berisi perjalanan hidup seseorang baik ditulis sendiri maupun ditulis oleh orang lain.

2. Esai

Esai merupakan sebuah karangan atau tulisan yang membahas suatu tema dari sudut pandang pribadi si penulis.

3. Karya Tulis Ilmiah

Karya tulis ilmiah adalah hasil karya yang diperoleh dari kegiatan menulis dengan menerapkan konvensi ilmiah contohnya seperti skripsi, tesis, makalah, jurnal, artikel hasil penelitian dan kertas kerja.

4. Catatan Dokumenter

Cerita sejarah atau catatan dokumenter merupakan tulisan yang bercerita tentang masa lalu suatu objek. 

Selain yang telah disebutkan di atas, masih ada contoh bentuk buku non fiksi antara lain buku pelajaran, jurnal, buku ensiklopedia, opini, dan pidato.

Di unduh dari; https://hot.liputan6.com/read/4859294/pengertian-buku-non-fiksi-ciri-ciri-unsur-dan-bentuknya-yang-wajib-diketahui, minggu, 6 Maret 2022, Pukul08.05 AM


Penulis

Siti Rohani, S.Pd.M.M

SMP Negeri I Kalirejo

Lampung Tengah

Provinsi Lampung

1 Komentar:

Pada 6 Maret 2022 pukul 05.29 , Blogger Sigid PN mengatakan...

Mantap,sangat bermanfaat.

 

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda