Rabu, 26 Januari 2022

“How to be The F1.”

resume 4

 “How to be The F1.”

Malam ini adalah malam ke empat mengikuti pelatihan menulis yang di prakarsai PGRI,  tepatnya bukan malas ..tetapi malam ini kepalaku benar-benar terasa sakit, mataku juga berat rasanya untuk melihat HP dan leptop. Sebenarnya sangat ingin mengikuti  dan mengirim pertaanyaaan, rasa hati  ingin memeluk gunung apa daya tangan tak sampai. Ya sudahlah santai saja, kan masih ada hari esok, pikirku. Tetapi ternyata prediksiku salah esok hari kepalaku masih terasa sakit dan belum bisa berketak ketik untuk mengumpulkan resume.

Sore ini 26 Januari 2022, pukul 04. 53 aku baru bisa mulai membuka leptop dan berusaha menyelesaikan resume pelatihan ke empat. Dalam hati tertawa, sepertinya aku siswa terbodoh di kelas, kalau dalam suatu kelas siswa berjumlah 32, akulah ranking 32 dari 32 siswa, tapi tak apalah yang penting aku mengumpulkan tugas walau paling akhir.

Pada pelatihan ke lima ini dibuka oleh Ibu Widya Setianingsih sebagai moderator berpasangan dengan pemateri Ibu Maesaroh, M.Pd. Sungguh pasangan yang serasi, muda dan berprestasi, pokoknya top markotop.

Bu Widya pun sangat bangga bisa menemani Bu Maesaroh, M.Pd, itu diungkapakan saat membuka pelatihan “Saya sangat bersyukur malam ini saya berkesempatan mendampingi narasumber kita. Seorang bloger, motivator dan novelis. Seorang guru muda yang multitalenta. The Queen of Diction. Ratu Diksi”, saya menyebutnya demikian” karena kepiawaian Beliau merangkai kata-kata indah sarat makna” dalam sambutannya.

Materi pokok malam ini “bagaimana menulis resume yang baik, dan menjadi F1.”

Seperti pada pertemuan- pertemuan sebelumnya, acara kita terdiri dari:

Pembukaan dilanjutkan dengan Pemaparan materi kemudian Tanya jawab  dan terakhir Penutup

Sambil menunggu narasumber bersiap-siap,  Bu Widya Setianingsih mengirim sebuah puisi indah karya indah Bu Maesaroh dengan judul “Senja Mengukir Cinta”

 

Senja Mengukir Cinta

Oleh: Maesaroh

Deru angin dalam semilir

Mengukir ruang resah

Tentang senja paling gulita

Yang membawa rasa untuk dia.

 

Untuk rembulan dalam temaram

Ku titipkan singasana cinta

Berceloteh tentang rindu

Yang bersembunyi dalam diam.

 

Sunyi bertahta dalam gelap

Hampa riak suara, kelabu

Hanya menandu rindu

Dari cinta yang berselimut dingin.

 

Rasa cinta yang tetap terjaga

Bak bersanding dengan alam

Menjadi singgasana keabadian

Membumi dengan lubuk paling dalam.

Untuk dia, ku jaga rasa

Memeluk rindu seabad

Ku sampaikan dalam maya

Agar terukir cerita paling menawan.

Lebak, 20 Juni 2021

Sepertinya puisi Bu Mei menceritakan tentang  sebuah kerinduan yang mendalam, pada siapa? Hanya Bu Mei yang tau, he..he..

Pada sesi  perkenalan dalam pelatihan ini Bu Maesaroh, M.Pd. memberi motivasi,  semangat, dan doa Semoga semua pesrta pelatihan gelombang 23 dan 24 tetap  sehat, semangat, dan selalu dalam lindungan Sang Pencipta. Dan dilanjutkan dengan mengenalkan,  “nama saya Maesaroh, nama Panggung Saya Blogger Millenial dan nama pena saya Maydearly” tuturnya. Beliau berasal dari Provinsi Banten, tepatnya dari Kota Lebak. Salah satu kota yang kaya akan budaya. Di kenal dengan motto Lebak Unique karena kami mendiami tempat yang benar2 Unik.  Suatu kekayaan lokal yang kami miliki adalah Tanah Baduy. Yang  mungkin tak asing bagi banyak orang  jika  mendengar Suku Baduy

Dalam perkenalannya Beliau  memohon maaf, karena hadir tanpa melampirkan CV, “biarlah menjadi seorang Secret Narsum saja”tutur Beliau. Bagi yang  penasaran, jika mencari nya, datang saja ke tanah baduy, karena beliau bertetangga denagn suku baduy.

Pada kegiatan inti, materi yang beliau sampaikan adalah “How to be The F1.”

Dan  Beliau menilai antusiasme peserta pelatihan  gelombang 23 dan 24 ini sangat luarbiasa  karena dalam satu malam bisa terkumpul 30 lebih resume, sebuah resume terbanyak sepanjang kelase menulis.

Beliau  adalah alumni gelombang 18, yang pada saat itu menjadi pelopor penulis resume tercepat. Yang karena kecepatan itu, Beliau diberikan mandat untuk menjadi ketua kelas, hingga kemudian lulus di pertemuan 22, dengan durasi menulis buku dalam 2 hari. Materi menulis resume cepat itu Beliau bagikan pada pelatihan menulis pada gelombang 19, 20, 21, dan 22.

1.      1. Mengapa perlu cepat menulis di blog?

Dalam pandangan saya, sebagai seorang bloger pemula kita perlu mengenalkan aroma tulisan kita pada khalayak ramai. Beliau selalu memiliki mind set, apabila kita menempatkan tulisan kita di urutan teratas, besar kemungkinan kita akan memiliki pengunjung paling banyak. “Berkaca dari pengalaman saya, ketika berada di gelombang 18, Resume perdana saya pada pertemuan pertama ada di nomor 1, dan hal itu menarik minat seluruh peserta di WAG Menulis untuk berselancar di blog saya”, ujar beliau berbagi pengalaman kepada peserta belajar menulis gelombang 23 dan 24.

Selanjutnya Beliau menuturkan “Dalam waktu 24 jam, blog saya berhasil di kunjungi oleh 220 viewers dengan 54 komentar positif.” Hal…Wow 220 viewers man... kereen... keren….

2.      2. Harus seperti apa menulis resume itu?

  

  •         Amati materi dari Narasumber dengan baik, Tiru bahasa Narsum dengan tehnik parafrase, dan modifikasi menjadi bahasa sendiri (ATM) Amati, Tiru, Modifikasi,  Ingat, bahasa yang kita tulis adalah bahasa gubahan dari Narasumber. So, we must think hard!Memodifikasi Bahasa Narsum dengan gaya bahasa sendiri.  Jangan Copy Paste Bahasa Narasumber secara menyeluruh.
  • .        Jika kita akan meniru bahasa Narsum, maka sisipkan. Menurut Pak/Bu.....Atau dengan memberi tanda  (") dengan tulisan cetak miring.
  •         Hindari Copy Paste seluruh materi Narsum. Artinya, perlu keterampilan dalam mengolah bahasa menjadi bahasa sendiri yang memiliki poin sama dengan yang disampaikan oleh Narasumber.
  • f.       Kembangkan materi dengan relevansi sumber lain yang berhubungan dengan materi tersebut. Dan pasti, perlu kesiapan untuk menulis resume.

 

 https://notesewi.blogspot.com/2021/08/mengenal-penerbit-mayor.html

Link di atas adalah contoh resume Tim Solid bu Helwiyah dari gelombang 20, Yang terpenting dari menulis resume adalah membuatnya dengan gaya bahasa sendiri. Kenapa ini menjadi keharusan? Sejatinya seorang penulis yang baik, adalah penulis yang memiliki karakter dalam tulisannya. Sebagaimana Indonesia adalah negara yang kaya akan keragaman bahasa, maka bahasa yang baik, adalah bahasa yang mempertahankan keindahan bahasanya sendiri.

Seperti saya, “yang sedari dulu senang dengan bahasa diksi banyak membuka peluang untuk memperluas komunitas menulis,” dan “ Salah satu alasan di undang menjadi Narsum, menjadi founder kelas diksi, menjadi kurator, dan menjadi editor.” Tutur Beliau.

Menurut Bu Maesaroh M.Pd,  yang dilakukan seorang penulis  adalah:

  • .        Intinya be your self Tulislah apa yang kita senangi dan apa yang kita mampu.  Untuk menjadi penulis yang handal, kita harus mengatur pola pikir kita. Untuk menjadi penulis, tentunya tujuan utama kita adalah agar tulisan kita ada yang baca.
  • .        Tidak mudah membuat banyak orang tertarik dengan dunia literasi, terkadang banyak tulisan yang berserak di WAG. Namun ada yang membaca dan banyak pula yang mengabaikan. Untuk itu, seorang penulis harus memiliki karakter, karena terkadang ada saja yang mau membaca tulisan bergantung pada siapa penulisnya. Disini kita semua adalah penulis, namun tak jarang jika semua dari kita saling membaca tulisan satu sama lain. Berbeda ketika ada seorang penulis yang sudah terkenal seperti Tere Liye misalnya, tanpa beliau suruh, kita pasti mencari Tulisannya. Itulah sebabnya mengapa kita harus memiliki karakter dalam menulis. Harus memiliki kekhasan dalam bahasa tulisa.
  • .         Menyisipkan sebuah kutipan pada resum, hal ini penting untuk menambah bumbu dalam tulisan kita.
  • .         Hal yang paling sering didapati dari tiap gelombang pelatihan menulis adalah temuan plagiarisme. Di setiap gelombang selalu ada saja peserta yang menduplikasi tulisan temannya. Hal ini tidak baik, karena dapat melemahkan mental peserta lainnya
  •         Sebagai penutu materi, Beliau menyampaikan beberapa poin penting untuk menjadi penulis handal, kita harus memupuk mental baja dalam menulis dengan cara:
  • .        Tanamkan sikap percaya diri. Jangan merasa malu, karena tulisan yang kita anggap jelek akan menjadi luarbiasa bagi mereka yang tidak pernah belajar menulis.
  • .        Siap dengan segala kritikan. Meskipun terkadang budaya memuji lebih banyak dari budaya mengkritik, namun pujian itu harus membuat kita semakin memperbaiki tulisan.
  • .        Bangunlah tulisan di berbagai Blog. Hal ini amat perlu karena terkadang orang akan bosan melihat penampilan kita yang itu2 saja. Ibarat memakai baju, tentu orang akan bosan jika baju yang kita pakai hanya warna hijau saja.

d.      Yang terpenting dari semua poin yang Beliau sampaikan adalah mulailah menulis, mencoba menulis dan menulis. Menulislah dengan gaya sendiri, jika terasa sulit kuncinya hanya menulis dan teruslah menulis semakin sering semakin terampil, menulislah dengan kekhasan, sampai orang mencari tulisanmu.

Di    Quotes By Maesaroh

"Jadilah manusia cerdas yang siap menerima perubahan"


Penulis

Siti Rohani, S.Pd. M.M

SMP Negeri I Kalirejo Lampung Tengah

2 Komentar:

Pada 28 Januari 2022 pukul 17.02 , Blogger QCYb_yanti mengatakan...

Mantap bu Rohani...F1..never stop het it..semangat...🤩🤩🤩

 
Pada 29 Januari 2022 pukul 02.45 , Blogger Siti rohani mengatakan...

Terimakasih Bu Yanti..

 

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda