Kamis, 10 Februari 2022

Pengelolaan dokumen sumber belajar

 


Pemateri Dr. Doni Andra

Pengelolaan dokumen sumber belajar 


Hari ini dari pukul 08.00 sd 16.00 WIB, Pelatih Ahli dan LP2KS Mengadakan Pelatihan pengelolaan dokumen sumber belajar di SMP 2 Kota Gajah . Sebelum memulai pelatihan ini, Kami, Pelatih ahli dan seluruh peserta pelatihan dilakukan tes antigen dan kami dari SMP  I Kalirejo Lampung Tengah hasilnya negatif semua. 


Pemateri di kelas J hari ini adalah  Dr. Doni Andra, M.Sc
Pada kegiatan ini diikuti oelh 18 sekolah penggerak di Lampung Tengah. Pada kegiatan ini dibagi kelas sesuai dengan pelatih ahli dari masing-masing sekolah. Dan peserta masuk kelas sesuai kelasnya. 

Saya dan teman teman berada di kelas J.
Di kelas J teedapat 5 sekolah yang diikuti oleh satu kepala sekolah dan tifa guru yang tergabung dalam team komite pembelajar. Dan dihadiri pula pengawas sekolah Bapak Bahar Triono, M.Pd.


Pertemuan pada Kegiatan ini  dibagi menjadi 4 sesi yaitu:

1..pembukaan 

2. Kesepakatan kelas

3. Berbagai praktik baik melalaui cerita

4. Penutup 

Pada kegiatan ini masing-masing sekolah berbagi praktik baik yang pernah dilakukan dan cara pendokumentasian sumber belajar secara berkesinambungan.

Dari SMP Negeri I Kalirejo Lampung Tengah, kepala sekolah Ibu Rusmiyati, M.Pd.I mempresentasikan praktik baik yang telah dilaksanakan di SMP Negeri  I Kalirejo antara lain

1. Menyusun KOS bersama komite pembelajar 

2. Melaksanakan projek pembelajaran proyek lintas mapel perubahan iklim global dengan sub tema kebun kelas kita,  dengan aksi nyata kegiatan 

a. Menanam sayuran

b. Mengelola sampah  dengan cara mendaur  ulang sampah dan membuat kompos

3. Kegiatan anti perundungan 

4. Pembelajaran anti korupsi 

5. Workshop terkait kurikulum sekolah penggerak

6. Cara pendokumentasian semua aspek yang dilakukan di sekolah. 

Sedangkan dari pihak guru Bu Siti Nurfatonah, S.Pd dan Bu Umu Farida, S.Pd  mempresentasikan praktik baik yang dilakukan di sekolah baik secara keseluruhan maupun individu sebagai guru dan cara pendokumentasian sumberbelajar.




Materi hari iniπŸ‘‡

BERBAGI PRAKTIK BAIK & PENGETAHUAN DENGAN BERCERITA

  1. PENGELOLAAN DOKUMENTASI PENGETAHUAN DAN DOKUMEN SUMBER BELAJAR

Pengelolaan dokumentasi pengetahuan dan dokumen sumber belajar merupakan suatu upaya untuk mendokumentasikan  pengetahuan dan sumber belajar di organisasi melalui penciptaan, penyimpanan, penyebaran dan penerapan pengetahuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan Pendidikan dan pengetahuan untuk semua anggota komunitas belajar.

Hal ini penting untuk dilakukan karena dokumentasi tersebut dapat dijadikan sebagai tempat untuk menyimpan sumber belajar bagi anggota komunitas dan dapat digunakan sebagai media refleksi bagi anggota. Selain itu anggota komunitas dapat mengidentifikasi praktik-praktik baik yang harus dipertahankan dan aspek mana saja yang harus diperbaiki dan pengetahuan yang diperoleh dari kegiatan-kegiatan esensial dalam komunitas belajar tidak hilang (Hasil pelatihan, berbagi praktik baik dan lain-lain)

 

            Beberapa sumber belajar yang penting untuk didokumentasikan diantaranya :

β€’      Contoh Praktik baik anggota komunitas praktisi

β€’      Ringkasan kegiatan esensial dari komunitas praktisi

β€’      Hasil pelatihan

β€’      Video pembelajaran atau video kegiatan

β€’      Dokumen-dokumen pembelajaran (rencana pembelajaran)

β€’      Alat peraga

β€’      Kegiatan dengan orang tua siswa dan lain-lain

 

Beberapa hal yang dapat dipertimbangkan dalam Menyusun strategi pengumpulan sumber belajar dan pengetahuan :

1.      Pembagian peran anggota komunitas belajar terkait dengan pengumpulan dan pengelolaan sumber belajar

2.      Siapa tim yang bertanggung jawab untuk mendokumentasikan sumber belajar

3.      Pengetahuan dan sumber belajar apa saja yang harus dikumpulkan dan didokumentasikan? 

4.      Media apa yang digunakan untuk mendokumentasikan pengetahuan dan sumber belajar (ditulis, dicetak, disimpan dalam folder atau disimpan dalam file google drive agar dapat diakses semua orang)

5.      Kapan pengumpulan dokumentasi pengetahuan dan sumber belajar ini dilakukan secara berkala

6.      Dimana sebaiknya dokumen pengetahuan dan sumber belajar ini disimpan agar mudah diakses oleh semua anggota komunitas belajar (dan khalayak yang lebih luas jika memungkinkan)

7.      Jika harus ada pembiayaan pengumpulan pengetahuan dan dokumentasi sumber belajar ini, alokasi anggarannya diperoleh dari siapa?

8.      Bagaimana cara anggota komunitas dapat menggunakan menggunakan dokumen tersebut?

 

 

  1. PENGERTIAN PRAKTIK BAIK

Best Practice (disebut juga praktik baik) adalah istilah yang digunakan untuk mendeskripsikan pengalaman terbaik tentang keberhasilan seseorang dalam melaksanakan tugas profesinya. Dalam konteks Pendidikan artinya pengalaman terbaik dalam menyelesaikan sebuah permasalahan yang dihadapi pendidik dan tenaga kependidikan sehingga mampu memperbaiki mutu layanan Pendidikan dan pembelajaran.  Guru, kepala sekolah, dan pengawas sekolah tentu memiliki banyak pengalaman yang berhasil mengatasi berbagai permasalahan pendidikan dalam  menjalankan tugasnya.

 

Karakteristik Praktik baik

Suatu pengalaman guru dapat dikategorikan sebagai best practice karena memiliki karakteristik sebagai berikut.

1. Mampu mengembangkan cara baru dan inovatif dalam mengatasi suatu masalah pendidikan, khususnya pembelajaran.

2.  Mampu memberikan sebuah perubahan atau perbedaan, sehingga sering dikatakan hasilnya luar biasa (outstanding result).

3.    Mampu mengatasi persoalan tertentu secara berkelanjutan atau dampak dan manfaatnya berkelanjutan (tidak sesaat).

4.      Mampu menjadi moden dan memberi inspirasi dalam membuat kebijakan.

5.      Cara atau metode yang digunakan bersifat ekonomis dan efisien.

 

Beberapa manfaat berbagi praktik baik diantaranya adalah :

1.      Membantu mengidentifikasi dan memetakan dan mengganti praktik-praktik yang sudah dicoba dan belum berhasil

2.      Mendorong peningkatan kinerja menuju pada yang terbaik

3.      Meminimalisir hilangnya pengetahuan

4.      Mendorong terciptanya budaya kolaborasi

5.      Memupuk budaya senang belajar

         

  1. STORYTELLING (BERCERITA)

Bercerita merupakan bagian dari keterampilan dalam sejarah kehidupan manusia. Praktik bercerita sudah dilakukan sejak dulu oleh nenek moyang kita sebelum ada media hiburan lain seperti TV, radio, surat kabar dan lain-lain. Bercerita merupakan salah satu cara yang paling efektif dan berpengaruh untuk menggerakkan seseorang atau komunitas dengan menyampaikan suatu pesan tertentu. Salah satu kegiatan penting dalam menyelenggarakan kegiatan komunitas praktisi adalah dengan berbagi praktik baik serta pengetahuan melalui bercerita.

 

Mengapa bercerita penting dalam komunitas praktisi?

Sebagai peserta aktif dalam Komunitas Praktik, setiap anggota baik guru, kepala sekolah maupun pengawas memiliki pengalaman dan pengetahuan yang dapat dibagikan. Bercerita memungkinkan anggota untuk mengomunikasikan detail penting seputar apa yang sudah mereka lakukan untuk meningkatkan kualitas layanan Pendidikan. Menurut Sole & Wilson, bercerita memiliki peranan penting untuk perubahan, diantaranya adalah:

●       Berbagi nilai dan visi pendidikan: Cerita bertindak sebagai media untuk menyampaikan nilai dan menciptakan visi Pendidikan yang ingin dicapai bersama

●       Membangun komitmen bersama untuk perubahan: Cerita-cerita inspiratif dari guru maupun kepala sekolah dapat memberikan inspirasi anggota komunitas lain untuk berkomitmen melakukan hal yang sama atau mencoba strategi-strategi dari hasil pembelajaran yang sudah dibagikan.

●       Berbagi dan mendokumentasikan pengetahuan tacit (pengetahuan berdasarkan pengalaman seseorang)

●       Sebagai salah satu sarana untuk saling belajar sesama anggota komunitas belajar untuk berkembang dalam komunitas belajar / komunitas praktisi

 

Membagikan cerita praktik baik dalam komunitas belajar, akan memudahkan rekan sejawat atau anggota lain untuk memetakan strategi atau hal-hal yang sudah pernah dicoba dilakukan selama ini untuk mengatasi persoalan atau tantangan dalam Pendidikan. Hal ini memudahkan rekan sejawat lain untuk mengidentifikasi seluruh upaya, baik yang sudah berhasil ataupun belum berhasil.

 

Hal yang perlu dipertimbangkan dalam membuat cerita:

●       Pesan (ide) utama. Pesan apa yang ingin anda sampaikan terkait dengan pengalaman mengajar dari guru ataupun pengalaman kepala sekolah Ketika menjalankan tugas fungsionalnya.

●       Mengumpulkan informasi yang dimiliki. Mengingat kembali siapa yang terlibat, hal apa saja yang terkait dengan topik atau pesan yang ingin disampaikan, kapan hal itu terjadi, bagaimana aksi yang dilakukan. Apa pembelajarannya.

●       Mengapa hal ini penting untuk diceritakan. Menceritakan sebuah cerita tentang siapa, apa, dan di mana sesuatu biasanya bukan cerita yang menarik. Cerita yang lebih efektif adalah deskripsi yang menarik tentang apa yang terjadi dan dampaknya terhadap satu orang atau lebih dalam sebuah pembelajaran. Susun kembali detail informasi yang sudah dikumpulkan dan pilih bagian mana yang paling penting untuk diceritakan.

●       Meramu semua informasi yang dimiliki menjadi sebuah kerangka cerita yang terstruktur

  1. MEMBUAT KERANGKA CERITA DENGAN FORMAT STAR

STAR merupakan akronim dari Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi. Metode ini pada umumnya digunakan untuk merespon pertanyaan terkait pengalaman dan permasalahan yang pernah dihadapi dalam sebuah interview pekerjaan. Akan tetapi kita juga dapat menggunakan format atau pendekatan ini untuk Menyusun sebuah kerangka cerita yang terstruktur agar kita dapat menyampaikan pengalaman praktik baik dengan lebih efektif. Ada empat tahapan dalam membuat kerangka cerita dengan format STAR.

 

1.      Situasi

Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini perlu dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam situasi tersebut. Ceritakan sesuai dengan tugas dan tanggung jawab anggota komunitas praktisi ( guru, kepala sekolah maupun pengawas). Ceritakan tujuan yang ingin dicapai.

2.      Tantangan

Bagian yang menceritakan tantangan atau kesulitan yang harus diselesaikan untuk mencapai tujuan tersebut atau mengatasi permasalahan tersebut. Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut? Siapa saja yang terlibat

3.      Aksi

Bagian yang menceritakan strategi untuk merespon tantangan tersebut. Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut/ strategi apa yang digunakan// bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat / Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini

4.      Refleksi (result)

Bagian yang menceritakan perubahan dan pembelajaran setelah aksi tersebut dilakukan. Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan? Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif?  Mengapa? Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan, Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan? Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut

 

  1. Mendokumentasikan Praktik Baik

Anggota komunitas praktisi dapat mendokumentasikan hasil praktik baik atau hasil kegiatan komunitas dalam bentuk tulisan, rekaman, audio atau video. Proses ini bermanfaat sebagai sumber belajar anggota komunitas yang lebih luas. 

 

Selanjutnya hasil dokumentasi tersebut dapat membagikan hasil praktik baik tersebut pada kanal yang sudah disepakati sebelumnya, misalnya di group WhatsApp, telegram, Facebook, Website ataupun dicetak dan disimpan di folder yang dapat dengan mudah diakses oleh semua anggota komunitas praktisi.

 

Penulis 

Siti Rohani, S.Pd.M.M 

Guru SMP Negeri I Kalirejo 

Lampung Tengah 

Materi disadur dari materi yang diberikan pelatih ahli 

Referensi:

●       Kasiman dkk (2020). Belajar di komunitas Praktisi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

●       National Park Service. Community Toolbox: Storytelling. [online]. 2002 [cited 2008 November]. Available from URL: http://www.nps.gov/phso/rtcatoolbox/gatinfo_story.htm.

●       MaxDurry j, Alterio M (2004), Learning through story in Higher Education. Taylor&Francis e-Library

●       Knowledge Management Tools, KMT. (2018). Storytelling. Retrieved from https://www.knowledge-management-tools.net/storytelling.php

●       Knowledge Management Tools, KMT. (2018). Defining Knowledge Information and Data. Retrieved from https://www.knowledge-management-tools.net/knowledge-information-data.php

●       The University of Chicago (2012). STAR Method. Retrieved from https://careeradvancement.uchicago.edu/files/docs/star-method.pdf

 






0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda