MENULIS BUKU MAYOR DALAM DUA MINGGU
Senengnya bisa ketemu Profesor, jadi ingat zaman kuliah. Rasanya seperti kuliah , ini juga Kuliah si..khusus menulis secara on line.
Richardus
Eko Indrajit menempuh pendidikan sarjana hingga menerima gelar insinyur dengan
predikat cum laude dari Institut Tekno;ogi Sepuluh November (ITS) Surabaya, Indonesia dan Master of Applied Computer Science dari Harvard University (Amerika
Serikat). Selain itu, ia menempuh studi di Maastricht School of Management
(Belanda), Leicester University (Inggris), STIKOM London School of Public Relation (Indonesia), dan menerima gelar
Master of Information Technology di Swiss-German University (Indonesia).
Gelar Doctor of Bussiness Administration diperoleh
dari the University of the City of Manila (Filipina)
dan The University of Information Technology and Management (Polandia).
Ia dikukuhkan sebagai guru besar bidang Komputer di Perbanas Institute. Pada tahun
2021, ia menyelesaikan studi Doktor Teknologi Pendidikan dari Universitas
Negeri Jakarta.
2. Karier
Selepas menempuh pendidikan di luar negeri, ia pernah bekerja di sebuah perusahaan multinasional seperti Price Waterhouse, Prosys Bangun Nusantara, Renaissance Indonesia, Jakarta Consulting Group, Soedarpo Informatika Enterprise, dan IndoConsult Utama. Lalu, ia mendirikan perusahaan konsultan teknologi informasi independen yang banyak membantu banyak perusahaan swasta maupun pemerintah. Eko Indrajit juga pernah menjadi Staf Khusus Menpora Republik Indonesia (2013-2014)
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Richardus_Eko_Indrajit#cite_note-11.
Internet Infrastructure. Selain itu, pernah menjabat sebagai Ketua Asosiasi Perguruan Tinggi Informatika dan Komputer (APTIKOM) seluruh Indonesia selama dua periode 2006-2010, dan 2010-2014. Ia juga pernah tergabung dalam Asosiasi Piranti Lunak Telematika Indonesia sebagai Ketua Bidang Sertifikasi, Faculty Member Bank Indonesia Institute, International Association of Software Architect, Ketua Tim Pakar IT Kementerian Pertahanan Republik Indonesia. Ia juga pernah menjabat sebagai Ketua Komite Sertifikasi Sektoral Bidang Telematika BSNP. https://id.m.wikipedia.org/wiki/Richardus_Eko_Indrajit#cite_note-11.
3. Keluarga
Profesor Eko
Indrajit menikah dengan Lisa Ariyanto anak bungsu dari penyanyi
legendaris Indonesia A. Riyantodan
dikaruniai empat orang anak.
4. Reformasi Sektor Pendidikan
Profesor Eko Indrajit juga pernah menjabat Sekretaris Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) Kemendikbud.Kiprahnya dalam dunia pendidikan tidak hanya di ruang kelas dalam universitas, namun terjun pula dalam berbagai program peningkatan kompetensi guru. Ia bergabung dalam Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) dan menginisiasi PGRI Smart Learning and Character Center, yang berpusat di Gedung Guru Indonesia, PB PGRI, Jalan Tanah Abang III/24 Jakarta Pusat.
5. Penghargaan
1. Prestasi Kepemimpinan Bidang Keamanan Informasi Asia-Pasifik (ISLA) ISC2
3. Cendekia Cipta Pradana dari Pengurus Besar PGRI
Profesor Richardus pada pertemuan kali sharing pengalaman Beliau berinteraksi dengan
para guru-guru hebat, yang awalnya ragu untuk menulis, tapi akhirnya berhasil
menjadi penulis yang hebat.
"Saya mulai senang menulis itu semenjak tahun 1999, ketika itu usia saya adalah 30 tahun. Yang membuat saya menjadi seorang penulis adalah sejumlah mahasiswa saya yang mendesak agar saya menuliskan hal-hal baru pasca kerusuhan Mei 1998, akibat mereka tidak lagi sanggup membeli buku-buku terbitan luar negeri yang mahal harganya (ingat ketika itu nilai dolar melambung tinggi tak terkendali.)" ujar Beliau
ketika ditanya dari mana saya mulai mendapatkan ide menulis? "Ketika itu belum ada internet seperti sekarang. Yang saya lakukan adalah pergi ke perpustakaan, mencari buku-buku bahasa Inggris yang berisi ilmu mengenai IT, dan membacanya." jawab beliau"Setiap saya menemukan satu gambar yang menarik, saya ringkas isinya, dan saya sampaikan dalam Bahasa Indonesia yang mudah dipahami. Biasanya setiap satu artikel saya menjelaskan mengenai satu gambar diagram dalam 3-5 halaman." lanjutnya.
Beliaupun menceritakan setelah kurang lebih 3 bulan, tak terasa Beliau telah menulis
mengenai 50 diagram, atau 50 artikel. Semula iseng-iseng saja merangkumnya
menjadi satu buku bunga rampai (campuran artikel seputar IT), dan
mengirimkannya ke Gramedia. Eh.... Beliau juga terkejut ternyata bukunya diborong banyak orang (terutama mahasiswaa), dan sampai dicetak ulang 3 kali
dalam setahun. Setelah peristiwa ini, Beliau menjadi ketagihan menulis.
Yang menarik adalah peristiwa yang terjadi setelah menulis.
Begitu banyak panggilan dari sana sini untuk mengisi seminar. Cita-cita saya
semenjak kecil untuk dapat keliling Indonesia gratis pun tercapai. Saya mulai
kerap mengisi berbagai seminar di sejumlah kota-kota di Indonesia.
"Akhirnya semenjak tahun 2000, saya konsisten menulis buku.
Paling tidak ketika itu, dalam satu tahun saya menerbitkan 2-3 buku."lanjut Beliau.
"Setelah diterbitkan oleh Elexmedia Komputindo, " sayapun mencoba penerbit lain untuk menerbitkan buku-buku saya, "Ternyata Penerbit ANDI Yogyakarta tertarik pula untuk menerbitkannya. Buku saya yang berjudul E-Government". '"Publikasi Penerbit ANDI, menjadi salah satu yang sangat populer hingga saat ini. Karena ketika itu, belum banyak buku referensi yang membicarakannya, padahal di Indonesia isu terkait E-Government sedang hangat-hangatnya. Ingat, pada saat itu, internet belum semaju sekarang.."Sehingga saya harus mencari sumber bacaan dari sana sini.
Beliau menceritakan lagi Ada satu peristiwa masa lalu yang menginspirasi Beliau untuk menyusun buku bersama dengan guru-guru hebat selama masa pandemi ini. Yaitu peristiwa yang terjadi di masa lalu, tepatnya ketika Beliau menjadi seorang asesor bagi Universitas Ahmad Dahlan. Ketika Beliau menjadi asesor di masa tersebut, Beliau diminta untuk mewawancara mahasiswa dari UAD, dan bertemulah Beliau dengan Sdr. Ardiansyah. Dia adalah mahasiswa yang pintar dan kritis. Pada saat itu Ardiansyah dan teman-teman sedang ketagihan menjadi praktisi open source, yaitu software-software gratis yang berkembang sebagai bentuk "protes" dari komunitas programmer dunia atas dominasi Microsoft yang harus berbayar mahal.
Sdr. Ardiansyah
bercerita bahwa dia memiliki teman sekitar 20 orang yang masing-masing ahli di
satu software open source karena sering menggunakannya. Mereka beranggapan
bahwa apabila seluruh Indonesia tahu mengenai fenomena software gratis ini,
akan majulah negara kita.
Mendengar itu,
timbulah gagasan ide. Kami berkumpul di sebuah warung dekat Bandara Adi
Sutjipto, dan membuat "ide gila". kemudian saya meminta masing-masing menulis satu buku sesuai dengan keahlian mereka, dan memberikannya kepada saya, dan
kemudian saya edit, dan meminta sebuah perusahaan untuk mempublikasikannya, Tutur Eko Indrajit.
"Pada saat itu saya berfungsi sebagai penulis kedua, karena memiliki peran mengedit dan menyarankan tata struktur isinya. Terkejutlah kami ketika seluruh buku kami (kurang lebih 25 buah) disepakati untuk diterbitkan. Anak-anak UAD yang ketika itu mahasiswa terkajut, dan dunia persilatan heboh. Rektor UAD saat itu terkejut ketika mendapatkan para mahasiswa mereka berhasil menerbitkan buku bersama saya Inilah kumpulan buku yang dimaksud di masa itu, yang ditulis bersama para mahasiswa." lanjut Eko Indrajit.
"Setelah itu , saya pun semakin ketagihan menulis, karena merasa begitu besar manfaatnya bagi masyarakat," ujar Eko Indrajit,"Selain Elexmedia Komputindo dan Penerbit ANDI, sayapun mulai menulis di penerbit lain seperti Grasindo, dan lain sebagainya."
"Perkenalan saya
dengan teman-teman di Penerbit ANDI Yogyakarta dimulai dengan acara bedah buku
yang berjudul E-Business. Di situ saya belajar banyak dari mereka bagaimana
caranya membuat buku yang laku di pasaran. Pada saat itulah saya berguru dengan
Penerbit ANDI untuk tulisan-tulisan berikutnya."lanjutnya lagi.
Cerita Profesor Eko Indrajit yang sangat mengharukan bagi saya adalah saat ayah Beliau pensiun, dan Ayah Beliau beliau ingin sekali mendarmabaktikan pengalamannya bekerja sebagai ahli logistik dengan cara menerbitkan buku. Akhirnya Profesor Eko Indrajit berduet dengan Ayahnya menyusun buku. Lahirlah buku-buku fenomenal terbitan berbagai penerbit mayor seperti: supply chain management, manajemen persediaan, manajemen outsourcing, manajemen e-procurement, dan business process reengineering. "Kecintaan kami berdua akan dunia perguruan tinggi melahirkan pula dua buku, yaitu Manajemen Perguruan Tinggi Moderen dan Welath Management bagi Perguruan Tinggi di Indonesia." ujar Profesor Eko Indrajit menutup Perjumpaan malam ini.
Melihat kisah ayah Beliau yang sudah pensiun baru menulis buku, menjadikan semangat saya untuk terus menulis, belajar dan berkarya di usia tua.
Dan yang membahagiakan saya malam ini beliau berkenan menulis bersama peserta pelatihan menulis gelombang 23 dan 24 MENULIS BUKU MAYOR DALAM DUA MINGGU Dengan Tema " FEBRUARI ROMANTIS"
Penulis
Siti Rohani, S.Pd.M.M
SMP Negeri I Kalirejo Lampung Tengah
Provinsi Lampung
9 Komentar:
Lengkap resumenya bu
Terimakasih Bu Widuri
Oke resumenya bu..👍👍😊
Terimakasih Bu Yanti..
Semangat bu keren
Resume gaya tutur. Menarik dan bagus blognya... Lanjutkan!
Paket komplit, saya suka..saya suka
mantulll, semangat Bu ...
lengkap dan rapi tulisannya
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda