MENULIS BUKU DARI KARYA ILMIAH
Malam ini jumat ke 2 mengikuti pelatihan..
Tak terasa sudah dua minggu mengikuti pelatihan dan sudah sampai pada pelatihan ke 6. malam ini aku bertanya-tanya siapa narasumber kali ini? Nara sumber malam ini terlihat dari covernya terlihat masih muda belia dan cantik. Beliau adalah Miss Noralia Purwa Yunita, M.Pd.
Untuk memperkenalkan diri beliau mengirimkan cover beliau, wow... ternyata prestasinya luar biasa. Dan Beliau adalah seorang pengajar di SMPN 8 Semarang, penulis, bloger dan sebelumnya beliau juga adalah peserta kelas belajar menulis PGRI yang bukunya juga tembus di penerbit mayor Andi Offset.
Seperti
biasa, kuliah malam ini masih seperti malam-malam sebelumnya dibagi menjadi 4 sesi:
1. Pembukaan
2. Pemaparan materi
3. Tanya Jawab
4. Penutup
Bu Nora adalah alumni kelas menulis dari grup 8, dan semenjak saat itu menyukai
dunia kepenulisan., dan masih cukup sering menulis untuk salah satu rubrik di sebuah majalah.
Karya ilmiah, Apa itu? Bagi yang lulusan S1, pasti pernah berjuang dengan yang
namanya skripsi. Bagi yang melanjutkan pendidikannya lagi ke jenjang S2, akan
meningkat lagi jenis karya ilmiahnya yaitu membuat tesis.
Lalu
setelah menjadi guru, kita diberikan tuntutan untuk membuat satu jenis karya
ilmiah lagi (sebagai penunjang kenaikan pangkat bagi ASN) yakni PTK, best
practice, makalah tinjauan ilmiah, artikel ilmiah. Dari sini kita dapat melihat
bahwa manfaat karya ilmiah hanya sebatas untuk memenuhi tuntutan tertentu saja.
Misalkan bagi yang sedang kuliah S1, S2 atau S3 tujuannya semata hanya untuk memenuhi prasyarat agar dapat lulus dan mendapatkan gelar, selebihnya jika sudah disidangkan atau telah dilakukan penilaian, KTI sudah pasti dibiarkan tergeletak begitu saja di rak perpustakaan atau bahkan di gudang.
Begitupun
bagi para guru. KTI yang telah dibuat, setelah mendapatkan penilaian AK, maka
akan disimpan oleh penulis itu sendiri. Jika beruntung, maka karya tersebut
akan diberikan kepada pihak sekolah masing-masing dan akhirnya akan menambah
koleksi buku di perpustakaan.
Sangat disayangkan apabila informasi dan data penting yang tertulis dalam KTI dari hasil riset yang telah kita lakukan tersebut hanya tergeletak begitu saja di perpustakaan dan tidak dapat tersampaikan kepada masyarakat luas atau tidak dapat dinikmati oleh masyarakat luas sebagai rujukan yang dapat memberikan solusi nyata.
Lantas
bagaimana solusi nya? Ada satu solusi yang dinilai lebih memberikan banyak
manfaat, yaitu mengubahnya menjadi sebuah buku.
Ada
banyak manfaat mengkonversi karya ilmiah menjadi buku, antara lain.
a. Dapat dibaca oleh masyarakat awam
b. Buku dapat diperjual belikan, jadi ada keuntungan material yang dapat kita peroleh
c. Bagi para ASN, buku dapat dijadikan publikasi ilmiah yang dapat menambah poin angka kredit. Jadi selain mendapatkan poin Angka Kredit dari laporan PTK, juga akan mendapatkan poin dari publikasi ilmiah berupa buku tadi. Sekali dayung 2 pulau terlampaui.
d. Jika buku hasil konversi karya ilmiah milik kita banyak yang baca, banyak yang beli, ada kemungkinan nama kita sebagai penulis akan dikenal olehbanyak orang, ini juga merupakan keuntungan tersendiri
e. Ilmu yang ada, dapat tersebar bebas tanpa sekat jika sudah diubah menjadi buku
Perbedaan format buku dan format KTI (Karya Tulis Ilmiah)
a. Format Buku
- judul
- kata pengantar
- prakata
- daftar isi
- isi buku
- daftar Pustaka
- sinopsis
- profil penulis
- Boleh ditambah gambar atau indeks
b. format KTI pada umumnya :
- judul
- lembar pengesahan
- kata pengantar
- halaman persembahan
- daftar isi
- pendahuluan
- tinjauan Pustaka
- metode penelitian
- pembahasan
- kesimpulan
- daftar Pustaka
- lampiran
CARA KONVERSI KTI menjadi BUKU
A. Ubah
judul
Biasanya, judul KTI menggunakan bahasa ilmiah, kaki, dan panjang. Judul buku lebih cenderung menggunakan bahasa populer, santai dan singkat. Paling tidak maksimal 5-6 kata.
Sebagai contoh, judul Skripsi "Efektivitas metode SEM berbasis Mind Map untuk meningkatkan keterampilan pemecahan masalah siswa mata pelajaran Kimia kelas X SMA".
Ketika diubah menjadi judul buku, menjadi : " Mudah belajar Sains dengan metode SEMMI ". lebih singkat, padat, namun tidak mengubah arti dari judul karya ilmiah yang telah dibuat
B. Ubah
daftar isi
Biasanya
untuk beberapa karya ilmiah, daftar isi berupa
BAB 1 Pendahuluan berisi latar belakang masalah, tujuan, manfaat, batasan masalah
BAB 2 landasan teori
Bab 3 metode penelitian yang berisi rumus2 statistika
Bab 4 hasil dan pembahasan
Bab 5 penutup yang berisi kesimpulan dan saran.
Namun ketika diubah menjadi BUKU, daftar isi menjadi : (ikuti pedoman 2W+1H)
Bab 1 (why) menjelaskan pentingnya, alasan penggunaan metode itu untuk pembelajaran. Masalah pembelajaran Sains selama ini, dll
Bab 2 (APA) enjelaskan apa itu, karakteristik, ciri khas, dari metode/media/model yang menjadi fokus dari tulisan
Bab 3,4,5, dan seterusnya ( How ) menjelaskan bagaimana tahap pembuatan, bagaimana hasil pembuatan, bagaimana penerapannya.
Boleh
juga mengembangkan materi dari bab 2 di KTI.
Sebagai
contoh jika bab 2 KTI yang merupakan landasan teori ternyata berisi
2.1. hasil belajar
2.2. media pembelajaran
2.3. Modul
2.4. metode pembelajaran
2.5 pembelajaran berbasis riset
ketika
menjadi buku dapat dibuat menjadi beberapa bab yaitu
Sub bab 2.1. hasil belajar menjadi bab 2 buku
Bab 2
TEORI BELAJAR
2.1. belajar
2.2. permasalahan dalam pembelajaran
2.3. Hasil belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya
Sub bab 2.2. media pembelajaran menjadi bab 3 buku
Bab 3
MEDIA PEMBELAJARAN
3.1. Pengertian media
3.2. jenis media
3.3. manfaat media
Sub bab 2.3.
modul menjadi bab 4 buku
Bab 4
mengenal modul
4.1.pengertian modul
4.2. karakteristik modul
4.3.sistematika modul
4.4. kelebihan modul
dan seterusnya…
Supaya buku relevan dengan kondisi saat ini berikan pengetahuan baru yang terkait dengan isu sekarang. Sebagai contoh, mind map dikaitkan dengan tuntutan pembelajaran abad 21 yang mengharuskan peserta didik memiliki kompetensi 4C yaitu Communications, collaboration, creativity, dan critical thinking. Atau dapat juga dihubungkan mind map sebagai sebuah media efektif dalam pembelajaran di masa pandemi yang notabene jam mata pelajaran dipangkas sehingga guru tidak memiliki waktu yang cukup untuk menyelesaikan semua Kompetensi Dasar yang ada
Boleh
menampilkan hasil penelitian tetapi jangan terlalu banyak. Hasil yang ditulis
hanya data penelitian yang penting saja
Secara
kebahasaan dan penyajian, karya ilmiah versi buku haruslah berbeda dengan versi
laporan. Susunan dan gaya tulisan bebas terserah penulis, karena setiap penulis
memiliki ide dan kreativitas masing-masing sesuai dengan pengalaman dan bahan
bacaannya. Semakin literatnya penulis maka akan semakin oke buku yang dia
tulis. Hal ini karena membaca, berpikir dan menulis adalah satu rangkaian
literasi yang tidak dapat dipisahkan. Selain itu, kita harus mengupayakan agar
pembaca memahami isi buku kita secara lengkap, dan mengena apabila menjadi
karya ilmiah kita diubah menjadi buku.
Daftar pustaka boleh menggunakan blog namun situs blog resmi seperti Kemendikbud.go.id, Jurnal ilmiah, E Book,,atau karya ilmiah lainnya. Namun, hindari menggunakan daftar pustaka berupa blog pribadi dengan domain blogspot, wordpress, dan lain sebagainya.
Karya Ilmiah yang baik
1. Ide orisinal, menjawab permasalahan yang ada, mudah diaplikasikan atau dibuat, tidak plagiat tentunya
2. yang pertama pastinya format penulisan, karena biasanya pihak juri akan melihat apakah karya tersebut sesuai aturan atau tidak
- tema juga harus sesuai
- ide orisinal dan unik
- menjawab masalah yang sedang hangat diperbincangkan
- EYD dan PUEBI juga wajib diperhatikan
- referensi atau pustaka terbaru (biasanya pustaka 5 tahun terakhir.
"Teruslah berkarya' teruslah menulis "
Penulis
Siti Rohani, S.Pd.M.M
SMP Negeri I Kalirejo Lampung Tengah
Provinsi Lampung
17 Komentar:
Mantap Bunda
Semangat terus bu, mantap resumenya.
Keren bu
Terimakasih Sdr. Yosefina, Pak Sugit,Bu Yusbi
Luar biasa..bu Siti Rohani setelah kita Chat..melalui Wa..salam dari Tangsel
Lanjutkan Bu semangat menulisnya hingga menjadi sebuah buku.
Sukses dan semangat berubah👍
Penampilan blognya luar biasa. Sepertinya blogger banget. Sehingga isinyapun menarik.
Terimakasih Pak Fran..
Bersama-sama kita belajar menulis ya bu. Semangat selalu
Terimakasih Bu Widuri..
Mantap bu tersusun komplit
Terimakasih Bu Maryani
Mantulllll...Bu
Keren bunda
Luar biasa,...semangat terus berkarya. Salam literasi
Mantul Bu, semangat...
Penyajian resumenya menarik.
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda