Senin, 28 Februari 2022

PEMASARAN BUKU

Resume 19

Malam ini malam ke 19 mengikuti pelatihan menulis gelombang 23 dan 24. 

Sebelum memulai pelatihan ini saya mengisi presensi terlebih dahulu. Dan berharap dapat melakukan resume dengan lancar.

Perkuliahan  malam ini dibagi menjadi 4 sesi:
1. Pembukaan
2. Penjabaran materi 
3. Sesi Tanya Jawab 
4. Penutup 

Pelatihan malam ini, menghadirkan narasumber bapak Agus Subardana, S.E., M.M. dari Penerbit ANDI Yogyakarta.


Beliau sudah bekerja selama 17 tahun di Penerbit Andi.

Sejak awal tahun 1999 s.d sekarang, beliau menggeluti Bidang Pemasaran karena background  S2 nya di Jurusan Manajemen Pemasaran. Beliau sering menjadi moderator berbagai event webinar. Malam ini beliau akan berbagi kepada kita semua mengenai Pemasaran 

Buku merupakan salah satu sumber ilmu pengetahuan dan sarana utama bagi proses pembelajaran serta sarana  penyampaian informasi. Sejak usia dini, anak – anak telah diperkenalkan pada buku dan diajarkan untuk membaca beraneka ragam terbitan buku. 

Dalam rangka mempersiapkan generasi muda yang cerdas dengan minat baca yang tinggi khususnya anak-anak, pemerintah mendorong kegiatan membaca sebagai wujud dukungan dan tindakan nyata dalam membangun budaya membaca sejak dini. Dukungan pemerintah terhadap budaya membaca buku dan meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap buku, menciptakan peluang usaha bagi pengusaha yang bergerak di bidang penerbitan buku.

Di tengah melesunya bisnis di berbagai industri akibat pandemi Covid-19, industri penerbitan buku sekala Global - Dunia justru bertumbuh. Merujuk laporan Nielsen BookScan ICM, penjualan buku di secara global / Dunia hingga akhir 2021 (YTD) mengalami pertumbuhan cukup signifikan.


Masih merujuk data tersebut, genre buku yang mengalami kenaikan adalah genre “Food & Drink” yang pertumbuhannya mencapai 33% atau menjadi 2,8 juta Euro. Selanjutnya, pada genre Fiksi tumbuh 9% (menjadi 7,1 juta Euro), genre Leisure & Lifestyle tumbuh 37% (menjadi 1,4 juta Euro), genre Personal Development tumbuh 11% (menjadi 2,2 juta Euro), dan genre Children & Young Adult Non-Fiction tumbuh 15% (menjadi 1,5 juta Euro).

Lalu pertanyaannya , untuk Bpk Ibu Guru yang hebat... apakah di Indonesia mengalami pertubuhan dalam Pemasaran Buku di masa Pandemi ?

Dari analisa pasar dan Diungkapkan Ketua Umum Ikatan Penerbit Indonesia (Ikapi), seperti yang dikutip dari situs resmi www.ikapi.org, industri penerbitan nasional terdampak cukup keras dalam terpaan pandemi. Lantaran, tutupnya toko-toko buku, sekolah-sekolah, dan pengadaan buku oleh dinas/perpustakaan.

Berdasarkan hasil survei Ikapi, sebanyak 58,2% penerbit mengeluhkan penjualan yang turun lebih dari 50%. Separuh penerbit juga menyebutkan merosotnya produktivitas karyawan secara tajam dalam kondisi work from home (WFH) saat ini. Bahkan, sebanyak 60,2% penerbit menyatakan bahwa mereka hanya sanggup menggaji karyawan selama tiga bulan dan hanya 5% yang menyatakan sanggup bertahan sampai satu tahun.

Jadi Industri buku di saat pandemi di indonesia mengalami penurunan yang dratis mencapai 50% hingga 80 %.

Namun kami Penerbit ANDI Offset Yogyakarta Alhamdulilah masih bisa bertahan dan bertumbuh.

“Meski demikian, Penerbit ANDI Yogyakarta ada beberapa genre buku yang kontribusinya justru bertumbuh di masa pandemi. Antara lain, genre buku sekolah , buku anak, masak, self improvement, hukum, Bisnis, parenting & family, dan computing & technology,

Fenomena menarik di industri penerbitan buku pada masa pendemi adalah bertumbuhnya penjualan di kanal online dan Directselling.

"Fenomena lain yang perlu dicatat oleh para pemasar di industri penerbitan buku, saya tegaskan," adalah perubahan pola perilaku konsumen, khususnya segmen remaja. “Konsumen remaja tidak lagi melihat harga, tapi gimmick. Mereka juga selalu ingin menjadi orang yang pertama mendapatkan produk bukunya,”

Strategi pemasaran penjualan buku sangat dipengaruhi oleh banyak aspek dan unik . Kenapa demikian , hal ini dapat dilihat dari jenis – jenis buku yang di terbitkan. Jenis – jenis buku yang di terbitkan tersebut dikelompokkan menjadi katagori buku. Salah satu contoh Penerbit ANDI Offset menerbitkan buku cukup banyak katagori produk yaitu ada 32 katagori produk buku ( Katagori buku Anak, buku Bisnis, Buku Pertanian, Buku Fiksi - Novel, Buku Pengembangan Diri, Buku Teks , dll ).

Dari jenis – jenis katagori buku tersebut disinilah  dilakukan pemetaan berdasarkan segmentasi jenis katagori buku yang diterbitkan . Pada umumnya kegiatan pemasaran buku berkaitan dengan berkoordinasi beberapa kegiatan bisnis .  Sehingga strategi pemasaran pada umumnya di pengaruhi oleh faktor yang meliputi :

1. Faktor Mikro yaitu perantara, pemasok, pesaing dan masyarakat.

2. Faktor Makro yaitu demografi-ekonimi, politik-hukum, teknologi-fisik dan sosial-budaya.

Saat ini dalam menjalankan bisnis Penerbitan Buku yang sedang  terus dijalankan masuk dalam faktor keduanya yaitu Faktor Mikro dan Makro. Hal ini dikarenakan Penerbit ANDI Offset sudah termasuk Industri Penerbitan buku, dengan usianya sudah mencapai 42 tahun dan telah menerbitkan buku lebih dari 15.000 judul buku yang telah di kelompokkan menjadi 32 katagori (dapat di kunjungi ke website kami : www.andipublisher.com ).

Strategi Pemasaran buku yang telah di petakan menjadi dua strategi pemasaran yaitu Strategi Pemasaran Buku serangan Udara (on line) dan strategi pemasaran buku serangan Darat ( off line ), dengan berlandaskan pada faktor mikro dan faktor makro tersebut di atas. Dua strategi tersebut dapat kita jelaskan secara singkat sebagai berikut :

A. Strategi Pemasaran Buku Serangan Udara. (On Line )

1. Pentingnya Transformasi Digital 

Dampak dari pandemi COVID-19 telah mengubah dunia menuju era Low Touch Economy. Era ini ditandai dengan interaksi antar individu yang minim sentuhan fisik atau low-touch, keharusan mengecek kesehatan dan keselamatan, perilaku yang baru hingga pergeseran di sektor-sektor industri., terutama sektor Industri Perbukuan. Perubahan ini tentu akan berdampak ke banyak hal, mulai dari tempat bekerja, Cara belajar – mengajar ,  kehidupan keluarga hingga aktivitas sosial. Strateginya yang utama yang kita pakai adalah Digital Marketing dalam melakukan transformasi mendasar pada bisnis penerbitan buku .

Adapun Manfaat Digital Marketing antara lain :

1. Biaya lebih relatif terjangkau atau murah

2. Daya Jangkauan sangat luas 

3. Mudah menentukan target pasar buku yang akan kita tawarkan sesuai katagori 

4. Komunikasi dengan Konsumen Lebih Mudah

5. Lebih cepat popular 

6. Sangat Membantu Meningkatkan Penjualan 

7. Mudah di evaluasi dan di kembangkan

Strategi On Line ini kurang lebih ada lima stretegi yang kami lakukan yaitu:

Pertama, melakukan pengelolaan secara intens terhadap buku-buku best seller-nya, yang saat ini jumlahnya mencapai 100 best seller.

Kedua, Kami Penerbit ANDI  juga massif menggelar program Pre Order melalui toko buku online, e-Commerce, maupun reseller individu. “Tak hanya itu, kami juga menjual merchandise, e-book, hingga buat content.

Ketiga, Penerbit ANDI  juga melakukan optimalisasi di semua lini produk, baik optimalisasi promosi, branding, hingga reseller. “Objektifnya, buku sudah bukan lagi untuk dibaca, melainkan sebagai bagian dari gaya hidup masyarakat".

Keempat, Penerbit ANDI juga melakukan optimalisasi stock produk melalui program bundling dan online.a

Kelima, Penerbit ANDI Offset juga mengelola Dead Stock, yakni mengelola buku-buku yang tidak terjual melalui program diskon dan melakukan books fair / pameran buku secara On Line.

2. Pemasaran Buku Lewat Komunitas

Kita tentunya punya komunitas masing – masing sesuai dengan kapasitas kita untuk membentuk komunitas dan relasi , maka gunakanlah jaringan komunitas kita untuk sarana promosi dan penjualan buku . Penjualan lewat komunitas  akan lebih efektive dan efisien sehingga tingkat keberhasilan nya lebih tinggi penjualan buku yang kita tawarkan. Kuncinya kita harus proaktive komunikasi dan interaksi dengan komunitas serta dapat menjaga integritas pribadi kita.

Penerbit ANDI juga terus mengadakan aktifitas pemarasan lewat komunitas dengan mengadakan webinar lewat link  Zoom , Live Youtube TV. ANDI, dengan tema – tema yang menarik.

B. Strategi pemasaran buku serangan Darat (OF LINE ).

Untuk menguasai seluruh wilayah nusantara ini dalam penetrasi pasar buku , Penerbit ANDI melakukan pemetaan wilayah dengan membuka cabang tiap kota besar yang potensi pasarnya sangat baik. Penerbit Andi telah mempunyai 90 cabang di kota dari Aceh s.d Papua, dengan menempatkan tenaga pemasaran di tiap kantor cabang tersebut.

Strategi pemasaran buku serangan darat ini kita kelompokkan berdasarkan target pasar yang kita tuju , antara lain :

1. Strategi Pemasaran di Toko Buku 

Penerbit Buku yang mampu memproduksi sendiri dan mempunyai mesin percetakan sendiri , sebagian besar sebagai pemasok Toko buku di Indonesia. Untuk bisa masuk dan sebagai pemasok rutin di toko buku maka  kita perlu pemetaan jenis toko buku. Toko buku ini kita petakan menjadi tiga jenis yaitu Toko Buku Modern, Toko Buku Semi Modern, dan Toko Buku Tradisional.

Data toko buku yang masih aktif


     MARKETING khusus toko buku

Tugas Marketing toko buku


Tugas lain Marketing adalah menjalin hubungan baik dengan toko


Marketing Toko Buku juga harus memiliki Selling skills , artinya kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk menjual produk, baik i

tu berupa barang ataupun jasa. Selling skills ini sangat menentukan apa yang akan dapat di raih ke depannya dan sukses dan tidaknya dalam berbisnis, secara tidak langsung juga dipengaruhi oleh bagaimana kemampuan seseorang dalam menjual produk yang dimiliki.

Toko juga menganalisis:

1. Buku bets seller

2. Jenis buku yang banyak terjual 

3. Menyesuaikan kondisi lingkungan 

4. Repot order, persediaan buku yang sudah menipis, jangan sampai kehabisan.

Untuk mempertajam pemasaran di toko buku dapat kita lakukan Strategi Promosi di toko buku Modern ada berbagai macam cara yang perlu kita lakukan , antara lain :

1. Menguasai display buku , supaya tampilan buku dapat terlihat dan menonjol .Mengadakan promosi di internal toko dengan memasang produk di Neon Box, X Banner

2. Mengadakan Bedah Buku , Talkshow dan potongan Harga pada buku tertentu atau periode tertentu.

3. Mengadakan event tematik sesuai moment bulan berjalan (program Ramadhan,  Program TAB, Program TAM , dll )

4. Dan masih banyak lagi program promosi di toko buku modern yang dapat dilakukan , kuncinya  proaktive komunikasi dengan pihak internal Toko Buku modern tersebut.

Dalam satu tahun dapat merencanakan Program Promo antara lain sebagai berikut :





strategi pemasaran buku yang terakhir yaitu Direct Selling 

Direct selling atau penjualan langsung dapat menjadi cara yang efektif untuk membangun bisnis yang fleksibel dan berbiaya rendah. Cara ini memungkinkana untuk mengurangi biaya iklan, menghindari biaya overhead, dan membangun hubungan pelanggan yang tahan lama dan jangka panjang.

Produk-produk Penerbit ANDI Offset tersebut dipasarkan dan dijual langsung melalui perwakilan penjualan independen yang dikenal juga sebagai Sales Direct selling. Hal ini  menghilangkan perantara yang terlibat dalam distribusi, seperti pedagang grosir dan pusat distribusi regional. Sebaliknya, produk dikirim langsung dari produsen ke perusahaan penjualan, lalu ke perwakilan atau distributor, dan terakhir ke konsumen.

Produk yang dijual melalui penjualan langsung biasanya tidak ditemukan di lokasi ritel tradisional. Ini berarti menemukan distributor atau perwakilan adalah satu-satunya cara untuk membelinya.

Pemasaran Buku melalui Directselling ini di petakan berdasarkan jenis katagori buku yang di terbitkan . Jenis Katagori buku penjualan lewat Directselling ini dibagi menjadi beberapa target pasar yaitu :

1. Buku Pendidikan (Buku mata pelajaran Utama dan buku pendamping untuk jenjang TK, SD, SMP, SMA, SMK).

2. Buku Teks Perguruan Tinggi untuk semua mata kualiah

3. Buku Referensi untuk jenjang TK, SD, SMP, SMA-SMK , Perguruan Tinggi dan umum

Dengan pemetaan jenis katagori tersebut diatas maka kami sebagai Industri Penerbitan buku melakukan terobosan pemasaran dengan menempatkan tenaga penjual (Sales) .

 "Tantangan terbesar dalam hidup adalah mengubah tragedi menjadi kemenangan, kesedihan menjadi kesuksesan, dan kebingungan menjadi kepercayaan diri." - Richie Norton

Hidup memberikan tantangan dan setiap tantangan dilengkapi dengan pelangi dan lampu untuk menaklukkannya.

Penulis

Siti Rohani, S.Pd.M.M 

SMP Negeri I Kalirejo

Lampung Tengah 

Provinsi Lampung 



Jumat, 25 Februari 2022

MENERBITKAN BUKU SEMAKIN MUDAH DI PENERBIT INDIE


                                 Resume 18

Malam ini Peserta pelatihan diperkenalkan dengan beberapa penerbit,  dengan harapan peserta pelatihan tidak bingung untuk menerbitkan buku 

Di grup kita ini sudah ada tangan-tangan ahli untuk membantu Bapak/IIbu.Bu Rosminiyati membuka pertemuan malam ini. 

Pada pertemuan sebelumnya ada Penerbit Kamila Lamongan( Pak Mukminin) yang sudah memaparkan ketentuannya, ada juga Bu Kanjengyang siap dengan Penerbit Oase, dan Pak Brian yang sudah memperkenalkan 2 penerbit rekanan beliau. 

Yang terpenting untuk menerbitkan buku, siapkan naskah terbaik.

Karena pertemuan ini sudah ke-18, ada baiknya mulai menentukan judul dan _outline_ (daftar isi)-nya. 

Selanjutnya, terapkan ilmu yang disampaikan Pak D Susanto dengan memaksimalkan penggunaan KBBI dan PUEBI.

Jika naskah buku sudah siap, kita harus segera menentukan penerbit untuk menerbitkan buku kita agar pengaturan naskah kita sesuai dengan ketentuan penerbit yang kita pilih terkait *bentuk huruf, spasi, margin, _lay out,_ 

Untuk menambah referensi dalam penerbitan buku, malam ini Bapak Raimundus Brian Prasetyawan, S.Pd. akan mengupas tuntas dua penerbit Indie yang menjadi rekanan beliau dengan tema “Menerbitkan Buku Semakin Mudah di Penerbit Indie”.

Sosok guru _blogger millennial_ nan ganteng ini lahir di Jakarta, 30 Juni 1992, tinggal di Bekasi, dan berprofesi sebagai guru SDN Sumur Batu 01 Pagi, Jakarta sejak tahun 2015-sekarang. Berbagai capaian telah diraih beliau terkait blog dan tulisan. 

Beliau adalah alumnus Belajar Menulis PGRI gelombang 4 yaitu maret 2020. Beliau mengabdikan diri sebagai pengurus kegiatan Pelatihan Belajar Menulis ini, termasuk menerbitkan sertifikat peserta yang lulus.

https://www.praszetyawan.com/p/profil.html

Seperti biasa, kuliah malam ini dibagi menjadi 4 sesi:

1. Pembukaan

2. Pemaparan materi 

3. Tanya Jawab 

4. Penutup 

Dahulu pelatihan belajar menulis ini belum menghadirkan narasumber yang membahas tentang teknis menerbitkan buku di penerbit Sehingga peserta harus mencari sendiri mau ke penerbit mana

Kita beruntung sudah diperkenalkan kepada penerbit.

kebanyakan peserta masih awam dengan penerbitan buku kasihan jika bingung mau menerbitkan buku dimana, karena belum punya referensi penerbit Maka sekarang ada materi tentang penerbit Indie Seperti yang kita ketahui, salah satu syarat lulus pelatihan ini adalah menerbitkan buku solo.

lewat pertemuan ini, saya mau membantu bapak/ibu dengan memberi informasi yang lengkap dan jelas tentang penerbit indie. Agar nanti bapak/ibu segera terbitkan buku setelah memiliki 20 resume

lewat pertemuan ini, saya mau membantu bapak/ibu dengan memberi informasi yang lengkap dan jelas tentang penerbit indie. Agar nanti bapak/ibu segera terbitkan buku setelah memiliki 20 resume

Mengapa menerbitkan buku dikatakan semakin mudah ? karena sekarang ini ada penerbit indie yang melayani penerbitan buku tanpa seleksi.

dahulu ketika penerbit indie belum eksis seperti sekarang, kita hanya tahu bahwa penerbit buku yang ada itu hanya penerbit mayor seperti Gramedia, Erlangga, Grasindo, Elex media, Andi, dll.

Tahap seleksi naskah menjadi tantangan untuk bisa menembus penerbit mayor. Penulis harus berjuang hingga bisa diterima oleh suatu penerbit mayor. Ketika naskah diterima pun proses penerbitannya sangat lama.

Kini ada penerbit indie yang bisa menjawab rintangan-rintangan tersebut

1. Naskah pasti diterbitkan 

2. Proses penerbitan mudah dan cepat 

 Ciri-ciri penerbit indie dari potongan slide berikut


Bagi penulis pemula  tentu penerbit indie menjadi solusi untuk bisa mewujudkan impian memiliki buku karya sendiri

Memang  kalau di penerbit indie, kita perlu keluar biaya untuk mendapat fasilitas pra cetak penerbitan.

Tetapi itu memang konsekuensi dari penerbitan tanpa seleksi, sehingga biaya penerbitan menjadi tanggung jawab penulis untuk mendapat fasilitas penerbitan yang memuaskan

Penerbit Indie itu banyak. Maka bapak/ibu perlu pertimbangan dalam memilih penerbit. Berikut ini hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan penerbit indie.

Biaya penerbitan

fasilitas penerbitan

Batas maksimal jumlah halaman

Ketentuan dan Biaya cetak ulang

Apakah dapat Master PDF

Lama penerbitan

Jumlah buku yang didapat penulis


Jadi dari awal kita harus mengetahui hal-hal tersebut. Jangan sampai baru tahu belakangan

Terkadang ada penerbit yang bilang gratis. Tapi kita tidak tahu ketentuan yang belum terungkap. Misalnya ternyata kita tidak dapat cetakkan bukunya, dapat master PDF saja. Kita mesti cari percetakkan sendiri

Atau misalnya gratis tapi harus cetak minimal 20 eksemplar. 

1. Penerbit Depok

https://www.praszetyawan.com/2021/10/murah-banget-menerbitkan-buku-ber-isbn.html

2. Penerbit Malang

https://www.praszetyawan.com/2021/09/ini-cara-menerbitkan-buku-dengan-mudah.html

Ketentuan lengkap sudah tertera jelas di postingan blog Pak Brian. 

Beliau sudah pilihkan penerbit yang  mudah. Kinerjanya sudah tidak diragukan lagi. 

1.Beliau sudah melihat sendiri kedua penerbit tersebut menerbitkan buku tidak lebih dari 2 bulan. 

2.Hasil cetakkannya bagus. 

3. karena ada Pak Brian yang mengawal dan menjamin buku sampai terbit.



Perrbedaan 2 penerbit tersebut

Yang hurufnya tercetak tebal merupakan letak perbedaannya

Penerbit Depok juga ada paket gratis seperti ini. Tapi ada minimal cetak 40 eksemplar. Paket ini biasanya dipakai untuk sekolah yang memang cetak banyak. Sehingga tidak perlu memikirkan biaya penerbitan lagi

Bila  kembali lagi melihat ke tabel tadi maka:

1. Dari tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa Penerbit Depok cocok untuk bapak/ibu yang memang hanya sekedar menerbitkan buku saja, dan tidak berencana cetak ulang. untuk pribadi saja, sehingga  tidak perlu jumlah buku yang banyak

Maka biaya penerbitannya lebih terjangkau. Biaya penerbitan yang terbilang murah, membuat biaya cetak ulang di penerbit depok cukup lumayan.

2. Penerbit Malang cocok untuk bapak/ibu yang  berencana menjual bukunya, karena jumlah buku yang diberikan lebih banyak. Dengan biaya penerbitan 650.000 terhitung lebih hemat. Jika stok buku habis, bisa cetak ulang lagi dengan biaya cetak per buku lebih murah dibanding penerbit depok.




penulis 

Siti Rohani, S.Pd.M.M 

SMP Negeri I Kalirejo 

Lampung Tengah 

Provinsi Lampung 

Beberapa Buku Solo Pak Brian

https://www.praszetyawan.com/2020/02/buku-blog-untuk-guru-era-40.html

https://www.praszetyawan.com/2020/06/buku-aksi-literasi-guru-masa-kini.html

https://www.praszetyawan.com/2020/10/buku-solo-terbaru-menerjang-tantangan.html



Kolam Ikan


Kolam ikan  adalah salah satu tempat pemanis dan  penghangat suasana di rumah. Kolam ikan membuat rumah tampak asri dan adem bagi yang melihatnya. Kolam yang jernih dan ikan-ikan yang berenang dan menari-nari kian kemari bisa menjadi pengobat lelah bagi sang empunya atau siapa saja yang melihatnya. 

Sebuah instansi atau lembaga juga ada yang melengkapi bangunan dengan menambah satu atau dua buah kolam, misalnya sekolah dilengkapi dengan adanya kolam ikan,  supaya para guru dan siswa bisa melepaskan penat dengan melihat ikan ikan yang berenang kian kemari.

Ada juga rumah sakit yang dilengkapi kolam yang agak besar,  supaya penunggu pasien bisa melepaskan kebosanan dengan melihat kebebasan ikan yang berenang kian kemari.

Untuk kolam ikan di rumah tidak harus besar, bisa disesuaikan dengan kondisi lokasi. Bisa dibuat dipojok belakang rumah dekat teras belakang, di samping rumah, bahkan di depan rumah sesuai selera pemiliknya. Bahkan ada yang menghubungkan dengan keberuntungan tata letak membuat kolamnya.

Terlepas dari itu semua saya pribadi adalah pecinta ikan. Jadi di rumah juga ada kolamnya. Kolam ikan saya buat di belakang rumah dan sederhana, kolam saya  buat diatas tanah tanpa galian dan saya buat  dari batu bata, dengan ukuran 6 X 6 m, bisa memuat kurang lebih 100 Kg ikan nila. Kolam saya isi dengan ikan nila merah. Warna merah pada ikan nila memiliki keindahan tersendiri saat menari-nari di dalam air, alasan lain memilih ikan nila merah adalah:

1. Murah harganya
2. Ikan nila juga termasuk ikan yang tahan dengan berbagai cuaca. 
3. Cepat beranak pinak.
4. Rasanya sangat gurih
5. Proteinnya cukup tinggi.

Alhamdulillah kolam ini menambah asri belakang rumahku. Di atas batu bata pinggiran kolam aku letakkan bunga-bunga, kian menambah asri suasana.

Lumayan, bila sudah satu tahun ikan nila sudah bisa dipanen dan beranak pinak. Kadang beberapa orang teman pun meminta bibit/benih ikan nila merahku. Alhamdulillah  bisa berbagi.


Penulis 
Siti Rohani, S.Pd.M.M 
Guru SMP Negeri I Kalirejo 
Lampung Tengah 
Provinsi Lampung 














Rabu, 23 Februari 2022

MENGENAL PENERBIT INDIE


 Tak terasa malam ini memasuki malam yang ke 17

Aku berharap bisa menyelesaikan resume ku dengan baik, karena tubuhku sudah 2 hari digerogoti virus  flu, situasi yang sangat tidak mengenakan. 

Moderator Bu Helwiyah memulai  membuka acara dan mengenalkan pemateri pembina dan founder kegiatan belajar menulis  bersama PGRI ...bapak Wijaya Kusumah /om Jay beserta tim Nara sumber dan moderator, perkenankan saya Helwiyah  mendampingi Nara sumber dan peserta malam ini di pertemuan ke 17.

Seperti biasa pertemuan ini  kita akan bagi  dalam 4 sessi

1. Pembukaan

2. Paparan materi melalu chat WA grup

3. Tanya jawab

4. Penutup

Selamat belajar Pegiat Literasi  Nusantara PGRI (  PLN  PGRI)

Di Pertemuan ke 17 ini kita akan belajar ,menyimak dan membuat resume materi tentang Mengenal Penerbit Indie yang akan disampaikan Oleh Bapak Mukminin, S.Pd, M.Pd


Yang biasa disapa Cak Inin

Mari kita kenalan......

Karya beliau sering muncul di grup kita.....

Pasti semua sudah mengenalnya....bapak yang luar biasa  dengan  semangat dan  motivasi

Kini kita kenalan lebih jauh ..... 

Kita sambut dengan meriah.  

Bapak Mukminin, S.Pd, M.Pd.....

Selamat malam  Bapak Ibu hebat peserta pelatihan menulis bersama Om Jay gelombang 23 dan 24. Saya mengucapan terima kasih kepada guru sy literasi Bapak Dr. Wijaya Kusuma alias  Om Jay yg sebentar lagi diwisuda S3, dan  Moderator  yang handal  bunda Helwiyah telah memberi kesempatan  saya untuk belajar bersama

Tak kenal, maka tak tahu, atau tak sayang. silakan baca Curiculum Vitae saya dan tolong tinggalkan jejak. Matur nuwun

Saya Mukminin yg terkenal dg nama panggilan dan nama pena Cak Inin. Sy alumni belajar menulis bersama PGRI asuhan Om Jay gelombang 8. Teman-teman saya di gel.8 Bu Noralia Purwa Yunita, Bu Musiin, Pak Yulius Roma Patandean, Pak Suharto ( Cing Ato) penulis hebat dan produktif, Bu Aam Nurhasanah, Mayor Nani Kusmayanti, dan bayak lagi tidak bisa menyebutkan semuanya Krn lebih kurang  200 orang.

Gelombang 8 banyak melahirkan Nara sumber Yang saya sebutkan di atas menjadi guru dan penulis hebat serta menjadi  Nara sumber belajar menulis di WAG PGRI. Alhamdulilah

Saya menulis dari nol pada usia 55 tahun ( 2 tahun) yg lalu

Buku ini yang bisa jadi panduan bersama Narsum hebat PGRI maka lahirlah buku resume saya yg sekarang terjual laris manis "Jurus Jitu Menjadi Penulis Handal Bersama Pakar" dg kata Pengantar Dr. Ngainun Naim alhamdulillah 1 bulan yg lalu dilantik dan dikukuhkan mjd guru besar Prof. Ngainun Naim (Dosen UIN Syahid Ali Rahmatullah, Tulungagung).

Karena saya  tulis dg hati dan mengikuti petunjuk mentor kini sdh terjual hampir 500 buku.

Terus gel.8 membuat kenangan buku Antologi yang  diedit Bu Noralia dan sy terbitkan di penerbit saya Kimila press Lamongan

Ayo semangat menulis 

" Tiada kata terlambat untuk menulis dan menerbitkan buku ( Cak Inin)

Untuk menambah semangat silakan mampir di blog saya. Semoga bermanfaat

Sebelum kita mulai saya ada pertanyaan, mohon  dijawab 3 orang yg menjawab benar dapat hadiah buku sy terbaru. Waktunya 1 menit saja.

Jawaban 1 menit saja. Pertanyaan


Apa alasan seseorang menulis buku sebutkan 4 

3  jawaban benar dpt hadiah 1 buku saya terbaru BEST EDITION  LARON ( Puisi genre baru 2.0)  dg Kata Pengantar Dr. Endang Kasupardi Penggagas Puisi 

1.ingin berkarya 

2.ingin bermanfaat buat orang lain

3. meraih cita-cita

4.terkenal

Jawabannya

1. Agar dapat memberi manfaat bagi orang lain.

2. Dikenal masyarakat luas

3. Meninggalkan jejak digital yg positif buat anak 

 Say lilis dari garut

1. Mencurahkan isi hati

2. Menyimpulkan materi untuk dibaca kembali

3. Menyiapkan mateti untuk mengajar nanti

4. Memberitahukan tentang kejadian terkini

4. Memberikan sesuat yg baru buat org lain.

Pada zaman melinial ini semua org bisa menulis dan menerbitkan buku. Baik sebagai pelajar, mahasiswa, pegawai, guru, dosen, maupun wiraswasta. Menulis dan menerbitkan buku itu mudah, tidak serumit yg kita bayangkan. Apalagi sbg seorang guru pasti bisa menulis baik fiksi maupun karya ilmiah. Guru memiliki byk kisah dan pengalaman inspiratif tersebut perlu kita tulis dan terbitkan buku  menjadi yg bermanfaat bg orang lain/ pembaca. 

Uintuk bisa terlatih menulis memang butuh ketekunan dan perjuangan. Selain itu, perlu juga tekad dan motivasi tinggi agar tidak goyah saat menjalani proses menulis.

Berbicara motivasi, ada banyak kata-kata agar kamu terus semangat menulis. Melalui kata-kata mutiara tentang menulis bisa menjadi motivasi agar sukses dalam berkarya.

Setelah itu mari kita pahami cara menulis dan menerbitkan buku.

Kata-kata Mutiara smg motivasi diri:

1."Semua orang akan mati kecuali karyanya, maka tulislah sesuatu yang akan membahagiakan dirimu di akhirat kelak". - Ali bin Abi Thalib

2. "Kalau kamu bukan anak raja dan engkau bukan anak ulama besar, maka jadilah penulis". - Imam Al-Ghazali


Agar Anda  terus semangat menulis. Melalui kata-kata mutiara tentang menulis bisa menjadi motivasi agar sukses dalam berkarya.

Untuk mewujudkan itu  memang butuh ketekunan,  perjuangan dan juga tekad serta  motivasi tinggi agar tidak goyah saat menjalani proses menulis.

Agar Anda  terus semangat menulis. Melalui kata-kata mutiara tentang menulis bisa menjadi motivasi agar sukses dalam berkarya

Seorang yang ingin  bisa menulis dan menerbitkan buku, maka perlu memahami tahapan menerbitkan buku. Ada 5 tahapan yg harus dilalui: 

1. Prawriting

a.. Tahap awal penulis mencari ide apa yang akan ditulis dg peka terhadap sekitar ( Pay attention).

b. Penulis hrs kreatif menangkap fenomena yg terjadi di sekitar untuk menjadi tulisan.

c. Penulis banyak membaca buku.

2. Drafting

Penulis mulai membuat Draf ( outline buku/ daftar isi buku) dilanjutkan menulis naskah buku sesuai  draf tadi.  

Menulis harus sesuai dengan apa yang disukai ( pasion). Boleh menulis artikel, cerpen, puisi, novel dan sebagainya dg penuh kreatif merangkai kata, menggunakan majas, dan berekpresi untuk menarik pembaca.

3. Revisi

Setelah naskah selesai maka kita lakukan revisi naskah. Merevisi tulisan mana yang baik dicantumkan, naskah mana yang perlu dibuang,   naskah mana yg perlu ditambahkan. 

4. Editting/ Swasunting

Setelah naskah kita revisi maka masuk tahapan editting. Penulis melakukan pengeditan. Hanya memperbaiki berbagai kesalahan tanda baca, kesalahan pada kalimat. Tahap ini boleh dikatakan sebagai "Swasunting" yaitu menyunting tulisan sendiri sebelum masuk penerbit, kan malu kalau banyak kesalahan. Maka penulis dituntut untuk memiliki kemampuan bahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai denga EBBI.

5. Publikasi  

Jika tulisan Anda yg berupa naskah buku sudah yakin maka Anda memasuki tahap Publikasi atau penerbitan  buku.

Pertanyaannya apakah Anda sudah mempunyai pandangan penerbit yg akan menerbitkan buku Anda? 

Jawabnya adalah penerbit Independen ( penerbit Indie) yg bapak suka. 

✓ Kamlia Press Lamongan.

Ayo Melek Penerbit Buku 

 ( Penerbit Mayor dan Penerbit Indie ) 


Oleh = Mukminin

Penerbit buku ada macam. Pertama penerbit Mayor dan kedua penerbit Indhie. Apa perbedaanya? mari kita ikuti uraian berikut ini  : 

1.  Jumlah Cetakan di penerbit mayor. 


# Penerbit mayor  mencetak bukunya secara masal. Biasanya cetakan pertama sekitar 3000 eksemplar atau minimal 1000 eksemplar untuk dijual di toko-toko buku.


#Penerbit indie : hanya mencetak buku apabila ada yang memesan atau cetak berkala yang dikenal dengan POD ( Print on Demand) yang umumnya didistribusikan melalui media online Facebook, Twitter, Instagram, Youtube, WA grup dll


2.  Pemilihan Naskah yang Diterbitkan


Penerbit mayor : 

Naskah harus melewati beberapa tahap prosedur sebelum menerbitkan sebuah naskah. Tentu saja, menyambung dari poin yang pertama, penerbit mayor mencetak bukunya secara masal 1000 - 3000 eksemplar. Mereka ekstra hati-hati dalam memilih naskah yang akan mereka terbitkan dan tidak akan berani mengambil resiko untuk menerbitkan setiap naskah yang mereka terima. Penerbit mayor memiliki syarat yang semakin ketat, harus mengikuti selera pasar, dan tingginya tingkat penolakan.

Penerbit indie : 

Tidak menolak naskah. Selama naskah tersebut sebuah karya yang layak diterbitkan; tidak melanggar undang-undang hak cipta karya sendiri, tidak plagiat, serta tidak menyinggung unsur SARA dan pornografi, naskah tersebut pasti kami terbitkan. Kami adalah alternatif baru bagi para penulis untuk membukukan tulisannya.

3.  Profesionalitas

Penerbit mayor :

Penerbit mayor tentu saja profesional dengan banyaknya dukungan SDM di perusahaan besar mereka.

Penerbit indie : kami pun profesional, tapi sering disalah artikan. Banyak sekali anggapan menerbitkan buku di penerbit indie asal-asalan, asal cetak-jadi-jual. Sebagai penulis, harus jeli memilih siapa yang akan jadi penerbit Bapak Ibu dan Saudara-saudara. Jangan tergoda dengan paket penerbitan murah, tapi kualitas masih belum jelas. Mutu dan manajemen pemasaran buku bisa menjadi ukuran penilaian awal sebuah penerbitan. Kadang murah Cover kurang bagus, kertas dalam coklat kasar bukan bookpaper ( kertas coklat halus). Kami jaga mutu Cover bagus cerah mengkilat isi buku kertas cokal halus awet ( bookpapar).

4.  Waktu Penerbitan

Penerbit mayor : 

Pada umumnya sebuah naskah diterima atau tidaknya akan dikonfirmasi dalam tempo 1-3 bulan. Jika naskah diterima, ada giliran atau waktu terbit yang bisa cepat, tapi ada juga yang sampai bertahun-tahun. Karena penerbit mayor adalah sebuah penerbit besar, banyak sekali alur kerja yang harus mereka lalui. Bersyukur kalau buku bisa cepat didistribusikan di semua toko buku. Namun, jika dalam waktu yang ditentukan penjualan buku tidak sesuai target, maka buku akan dilepas oleh distributor dan ditarik kembali oleh penerbit.

Penerbit indie :

 Tentu berbeda kami akan segera memproses naskah yang kami terima dengan cepat. Dalam hitungan minggu bukumu sudah bisa terbit. Karena memang, kami tidak fokus pada selera pasar yang banyak menuntut ini dan itu. Kami menerbitkan karya yang penulisnya yakin karya tersebut adalah karya terbaiknya dan layak diterbitkan sehingga kami tidak memiliki pertimbangan rumit dalam menerbitkan buku.

5.  Royalti

Penerbit mayor : 

kebanyakan penerbit mayor mematok royalti penulis maksimal 10% dari total penjualan. Biasanya dikirim kepada penulis setelah mencapai angka tertentu atau setelah 3-6 bulan penjualan buku.

Penerbit indie : 

umumnya 15-20%  dari harga buku. Dipasarkan dan dijual penulis lewat fb, Instagram, wa grup, Twitter, status, dll

6. Biaya penerbitan

PENERBIT MAYOR: 

Biaya penerbitan gratis. Itulah sebabnya mereka tidak bisa langsung menerbitkan buku begitu saja sekalipun buku tersebut dinilai bagus oleh mereka. Seperti yang sudah disebut di atas, penerbit mayor memiliki pertimbangan dan tuntutan yang banyak untuk menerbitkan sebuah buku karena jika buku tersebut tidak laku terjual, kerugian hanya ada di pihak penerbit. 

PENERBIT INDIE : 

Berbayar sesuai dg aturan masing-masing penerbit. Antara penerbit satu dengan yang  lain berbeda. Karena pelayanan dan mutu buku yg diterbitkan tidak sama.

Untuk menerbitkan buku silakan bebas bapak ibu memilih Krn dlm grup bel. menulis bersama PGRI asuhan Om Jay ada 3 penerbit indie.

Bapak ibu sy perkenalkan penerbit indie milik sy sebagai referensi untuk menerbitkan buku.

Penerbitan KAMILA PRESS LAMONGAN 

melayani cetak buku, dengan jasa ISBN,  editing,  Lay out, dan  design cover buku  dengan harga terjangkau. 

Syarat-syarat penerbitan di KAMILA PRESS LAMONGAN:

1. Kirimkan naskah lengkap mulai judul, kata pengantar, daftar isi, naskahdaftar isi, daftar pustaka, biodata penulis dg fotonya dan Sinopsis 

2. Ketik  A5 ukurannya 14,8 x 21 cm, spasi 1,15 ukuran fon 11 dan margin kanan 2 cm, kiri 2 cm, atas 2 cm dan bawah 2 cm. Gunakan huruf 

Arial, calibri atau  Cambria dan masukkan dalam 1 file kirim ke WA sy atau email gusmukminin@gmail.com

Juga melayani cetak ulang dari penerbit 

Ini fasilitasnya: 

Dibuatkan cover buku, layout, Edit, sertifikat Penulis buku, PO buku. Dapat buku ISBN sesuai pesanan. Cetak 10 dapat 10 buku yg 2 buku ke PERPUSNAS tanggung jawab Kamila 

.

Senin, 21 Februari 2022

LANGKAH MENYUSUN BUKU SECARA SISTEMATIS


 Resume 16
Sepertinya pelatihan malam ini bakal seru...

Melihat judulnya saja sudah sangat menarik.  Langkah-langkah menyusun buku secara sistematis.  Mungkin bukan aku saja yang ingin tau lebih tentang cara menyusun buku secara sistematis, peserta pelatihan menulis gelombang 23 dan 24  pun begitu. 

Motivasi dari mentor yang TOP MARKOTOP membuat peserta pelatihan gelombang 23 dan 24 sangat bersemangat untuk menulis buku. 

Malam ini  narasumber hebat berasal dari tanah Toraja. Siapa yang tidak kenal dengan tanah toraja, sebagai salah satu destinasi wisata saya cukup terkenal setelah bali. Beliau adalah bapak Yulius Roma Patandean, S.Pd sebagai pemateri yang akan membersamai dipelatihan menulis malam ini. Pak Muliadi sebagai moderator memperkenalkan narasumber. 

Dari sebuah media online "Pedoman Media" dalam sebuah artikel dengan judul "Mengenal Yulius Roma Patandean, Penulis & Editor Profesional asal SMAN 5 Tator", diketahui beliau lahir  lahir di Salubarani, Tana Toraja, 6 Juli 1984. Ia menyelesaikan pendidikan S1 Pendidikan Bahasa Inggris di Universitas Kristen Indonesia Toraja (2003-2007). Saat ini sementara melanjutkan pendidikan S2 di Institut Agama Kristen Negeri Toraja. Belaiu adalah guru Bahasa Inggris di SMAN 5 Tana Toraja sejak tahun 2015.

Bapak Yulius, adalah seorang penulis yang cukup produktif. Beberapa buku telah berhasil diterbitkan seperti Guru Menulis Guru Berkarya (Penerbit Eduvation, 2020). Buku kedua yaitu Digital Transformation yang diterbitkan oleh salah satu penerbit mayor, penerbit ANDI Offset.

Acara malam ini seperti biasa di bagi dalam tiga sesi, yaitu sebagai berikut:

1. Penyajian materi oleh narasumber

2. Tanya jawab 

3. Penutup

Mengawali kegiatan pelatihan Bapak Muliadi menghangatkan suasana dengan mengirimkan sebuah pantun...

Jalan ke tanah toraja

jangan lupa membeli biskuit roma

Meski berkenalan baru saja

Waktu dan room buat bapak Roma 

Topik malam ini adalah "Langkah Menyusun Buku Secara Sistematis" Materi yang disampaikan malam ini berdasarkan pengalaman Beliau saat mengikuti pelatihan menulis gelombang 9.

Menyusun Buku Secara Sistematis Ala Mr. Roma

1. Menulis dan menyelesaikan tulisan, saya masih memegang prinsip CLBK. Apa itu CLBK?

2. Menulis tidak bisa menjadi ala bisa karena biasa semata tanpa ada percobaan. Bagi saya, COBA untuk menulis adalah satu kata romantis. Dengan mencoba maka akan timbul rasa penasaran untuk menjalaninya. Ada pahit, manis, asam, asin, kecewa dan bahagia kala mencoba.

3. Percobaan mendorong kita untuk berbuat lebih untuk menjawab rasa penasaran. Apakah sekedar selesai mencoba atau mau melanjutkan? Jika hendak melanjutkan, maka LAKUKAN dengan segera. Praktekkan sekaligus, bairkan ide itu mengalir bersama jari-jari mungil kita. Melakukan proses lebih dalam membutuhkan dorongan lebih pula. Tidak hanya dorongan untuk membuat tulisan, yang lebih utama adalah niat menghilangkan rasa penasaran di pikiran. Penasaran tentang apa yang akan ditulis.

4. Menulis harus menjadi budaya. So, BUDAYAKAN! Bagi orang Toraja, mengenakan sarung dalam berbagai aktifitas adalah bagian dari budaya yang tidak bisa terpisahkan dari perjalanan hidup. Menulis juga harus menjadi budaya yang menyatu dalam perjalanan hidup saya dan teman-teman. Menghasilkan sebuah karya tulisan sederhana tidak bisa tercapai dengan maksimal jika didorong oleh paksaan. Membudayakan menulis adalah proses menuju karya. Sebuah buku yang terbit dari penerbit.

5.Budaya seperti yang khalayak ramai pahami tentunya adalah kebiasaan. Menjadi kebiasaan belum tentu pula akan memberi dampak positif jika tidak ada konsistensi pelakunya. KONSISTEN adalah langkah pamungkas dalam teori menulis yang saya anut. Budaya menulis yang baik adalah ketika kita menjadi konsisten dalam prakteknya.

6. Coba, Lakukan, Budayakan, Konsisten, inilah yang saya sebut CLBK dalam menulis. Istilah ini boleh menjadi pemberi semangat dan pendorong kepada teman-teman untuk memulai, meneruskan dan menciptakan karya tulisan.

7. Nah, tentunya calon naskah teman-teman telah siap. PASTI YA. Minimal dari resume materi-materi yang telah disajikan puluhan narasumber sebelumnya. Lebih luar biasa lagi jika teman-teman telah memiliki naskah solo.

8. Seperti apa cara sistematis yang saya lakukan dalam menyelesaikan tulisan?

9. Menyelesaikan tulisan akan terjadi oleh karena konsistensi dalam menulis. Jadi, romansa menulis terasa indah ketika CLBK menjadi bagian tak terpisahkan dalam proses mengumpulkan percikan-percikan ide kita, kemudian kita susun secara sistematis. Demikian sharing saya malam ini. Semoga membantu teman-teman menyelesaikan tulisan. 

10. Cara membuat daftar isi, dapat melihat tautan di bawah ini 

https://youtu.be/eePjXPr59aWJSc

11. https://youtu.be/jXPr59aWJSc 

Ditambah dengan menonton youtube melalui link di atas. 

Penulis 

Siti Rohani, S.Pd.M.M 

Guru SMP Negeri I Kalirejo

Lampung Tengah 

Provinsi Lampung 



Minggu, 20 Februari 2022

UJIAN PRAKTIK MANAGEMEN SENI


Hari ini senin, 21 Februari 2022, dari pukul 08.00 sd selesai, guru seni SMP Negeri I Kalirejo Lampung Tengah Ibu Lulu Ilmanun, S.Pd dan Bapak Binanto, S.Pd melaksanakan  ujian praktik seni untuk kelas 9, dari kelas 9 A sampai dengan 9 H.  Ujian praktik seni ini dilaksanakan selama dua hari, hari ini dan besok selasa, 22 Februari 2022. 

Pengambilan nilai Ujian praktik ini dilaksanakan dengan  mengadakan Pagelaran seni. Pagelaran seni ini memperkenalkan Kearifan lokal yang ada di daerah dengan  tujuan untuk menghargai perbedaan identitas (RAS, agama, golongan dan lain-lain) serta membangun rasa ingin tahu dan kemampuan inquiri dalam Mengeksplorasi budaya  dan kearifan lokal masyarakat sekitar serta perkembangannya. 




Pagelaran seni ini di buka langsung oleh kepala SMP Negeri I Kalirejo Lampung Tengah,  Ibu Rusmiyati, M.Pd.I dan dihadiri para guru SMP Negeri I Kalirejo Lampung Tengah. 

Kepala SMP Negeri i Kalirejo Lampung Tengah Ibu Rusmiyati, M.Pd.I sangat mengapresiasi kegiatan ini. Dengan pagelaran  seni ini Kepala SMP Negeri I Kalirejo Lampung Tengah mengharapkan para pelajar mampu mempelajari mengapa dan bagaimana masyarakat berkembang sesuai kondisi yang ada, Konsep dan nilai-nilai dibalik kesenian dan tradisi lokal serta merefleksikan nilai-nilai yang baik dalam kehidupan sehari hari. 




Penulis 
Siti Rohani, S.Pd.M.M 
Guru SMP Negeri I Kalirejo 
Lampung Tengah 
Provinsi Lampung 


Jumat, 18 Februari 2022

KONSEP BUKU NON FIKSI

Resume 15

Malam ini malam ke 15, sudah separuh perjalanan 
Dan aku berhasil meresume dari pertemuan 1 sd 14, walau ada dua pengumpulan resume yang terlambat karena berbenturan dengan tugas sekolah.

Dengan penuh semangat aku buka WhatsApp grup
Pelatihan menulis gelombang 23 dan 24 untuk mengikuti pelatihan.  
Pemateri malam ini sudah di share di grup WhatsApp sejak tadi pagi. Beliau adalah Bu Musiin, M.Pd yang akan membersamai kami malam ini bersama moderator keren Bapak Dail Ma'ruf. 


Bu Musiin, M.Pd mulai menuturkan awal Beliau menulis.
Bu Musiin, M.Pd adalah alumni kelas menuli. Di awal saya ikut kelas menulis saya juga belum memiliki blog, saya berangkat dari nol. Saya tidak pernah bermimpi untuk bisa menulis buku, namun ternyata kelas menulis Om Jay menjadi pembuktian bahwa TIDAK ADA YANG TIDAK MUNGKIN. Kata Prof Rhenaldi Kasali, kalau kita berpikir secara Opportunity Based, kita akan  selalu yakin ada pintu di tengah tembok rintangan.  Menulislah setiap hari, maka keajaiban akan datang.

Om Jay selalu memotivasi kita semua untuk Menulis Setiap Hari di blog.
Saya adalah alumni kelas menulis Om Jay gelombang 8 yang juga mendapat kesempatan sekaligus tantangan menulis yang diberikan Prof. Eko. Kami bersembilan telah berhasil menaklukakan tantangan menulis Prof Eko dan buku kami telah berhasil dipajang di toko buku Gramedia secara online maupun offline. Buku karya saya berjudul Literasi Digital Nusantara. Meningkatkan Daya Saing Generasi

Di kelas ini Bapak Ibu didampingi orang-orang hebat yang Insha Allah akan mengantar Bapak Ibu menerbitkan buku. Beliau-beliau yang ada di kelas ini adalah mentor-mentor saya.

Bapak Ibu yang luar biasa, ketakutan  yang saya rasakan ketika menulis buku adalah sebagai berikut:
1. Takut tidak ada yang membaca.
2. Takut ssalah dalam menyampaikan pendapat melalui tulisan.
3. Merasa karya orang lain lebih bagus.
Ketakutan itu yang sering kali membuat saya merasa konyol dengan hanya duduk berjam-jam di depan laptop, namun tidak menulis apapun.

Akhirnya saya singgah di Kelas menulis Om Jay dan bertemu dengan banyak penulis pemula dan pemateri hebat, salah satunya adalah Prof Eko. Dan cahaya untuk berkarya berasal dari diri saya sendiri. Saya yang minder untuk menulis, menjadi berani untuk menulis. Kegiatan menulis ternyata sangat menyenangkan.

Kekuatan menulis ini akan menjadi sangat berarti ketika Bapak Ibu ingin menjadi salah satu bagian dari Program Guru Penggerak.

Saya kira sudah terbang bersama mimpi. Lanjut ya
Akhirnya saya singgah di Kelas menulis Om Jay dan bertemu dengan banyak penulis pemula dan pemateri hebat, salah satunya adalah Prof Eko. Dan cahaya untuk berkarya berasal dari diri saya sendiri. Saya yang minder untuk menulis, menjadi berani untuk menulis. Kegiatan menulis ternyata sangat menyenangkan. Bapak ibu jangan sampai menjadikan kegiatan menulis, sebagai contoh menulis resume kelas Om Jay menjadi sebuah mimpi buruk


Prof. Eko saya ibaratkan sebagai seorang Master  Chef  yang memberi kita banyak pilihan bahan masakan yang bisa kita olah menjadi berbagai jenis hidangan. Pilihannya ada pada diri masing-masing peserta. Bahan masakan yang disediakan Prof Eko, bisa kita peroleh di Prof EKOJI Channel.  Seperti yang disampaikan Prof Eko, Bapak Ibu bisa menulis sesuai dengan hobi, kegemaran, kesukaan, cerita,  atau sesuatu yang dikuasai dan dicintai

Menulis sangat menyenangkan dan menghilangkan stres.
Do what you love and love what you do.
Pengetahuan, pengalaman dan keterampilan yang dimiliki adalah bentuk buku yang ada di dalam diri kita yang belum dikeluarkan. Saya memiliki buku, Bapak Ibu juga memiliki buku, NAMUN buku tersebut MASIH belum lahir.




Dan Poynter, menulis sebuah buku yang sangat populer dan menjadi rujukan para penulis pemula, judulnya Is There A Book Inside You? Setiap orang memiliki pengalaman, pengetahuan, dan keterampilan di dalam dirinya. Berapa ratus purnama telah kita lalui, berapa banyak kejadian entah itu pahit atau manis  mengukir perjalanan  hidup kita. Jadi,  semua tergantung pada individu masing-masing apakah mau dikeluarkan dalam bentuk buku atau tidak. 
Atau hanya dikeluarkan dalam bentuk pengajaran di kelas-kelas saja atau hanya dalam bentuk obrolan atau cerita kepada anak cucu saja, yang tidak meninggalkan jejak keabadian.

Sebelum menulis buku, kita harus menemukan alasan kuat mengapa ingin menjadi penulis.
Alasan  ingin menjadi penulis adalah sebagai berikut:
1. Mewariskan ilmu lewat buku.
2. Ingin punya buku karya sendiri yang bisa terpajang di toko buku online maupun offline.
3. Mengembangkan profesi sebagai seorang guru.



Apakah kutipan ini masih relevan di era digital saat ini? Di era Tik Tok, You Tube, dan Instagram
Tentu masih ... Kekuatan youtuber hebat, selegram terkenal,salah satunya adalah komunikasi. Komunikasi bisa dibangun jika kita pandai merangkai kata dan kalimat.


"Kutipan ini membawa pesan menulislah jika engkau ingin dikenal orang banyak."
Keinginan kuat  ternyata mengantarkan ke hukum tarik menarik di alam semesta ini. Hukum Tarik-Menarik dalam rahasia alam ini mengatakan bahwa kemiripan menarik kemiripan.  Pikiran menjadi penulis mengantarkan saya mengikuti kelas-kelas menulis (salah satunya kelas Om Jay dan  tantangan menulis selama 1 minggu bersama Prof. Ekoji.

 Kalau kita berpikir untuk menulis buku maka akan lahir buku. Kalau kita berpikir kegagalan, maka yang tersisa hanya kekecewaan. Bapak Ibu penulis hebat,malam ini kita membahas buku nonfiksi. Dalam penulisan buku nonfiksi ada 3 pola yakni:
1. Pola Hierarkis (Buku disusun berdasarkan tahapan dari mudah ke sulit atau dari sederhana ke rumit) 
Contoh: Buku Pelajaran
2. Pola Prosedural (Buku disusun berdasarkan urutan proses.
Contoh: Buku Panduan
3. Pola Klaster (Buku disusun secara poin per poin atau butir per butir. Pola ini diterapkan  pada buku-buku kumpulan tulisan atau kumpulan bab yang dalam hal ini antarbab setara)

Pola yang saya pakai dalam menulis buku Literasi Digital Nusantara adalah pola ketiga yakni Pola Klaster. 


Proses penulisan buku terdiri dari 5  langkah, yakni
1. Pratulis
2. Menulis Draf
3. Merevisi Draf
4. Menyunting Naskah
5. Menerbitkan

Langkah Pertama
Pratulis

1. Menentukan tema
2. Menemukan ide
3. Merencanakan jenis tulisan
4. Mengumpulkan bahan tulisan
5. Bertukar pikiran
6. Menyusun daftar
7. Meriset
8. Membuat Mind Mapping
9. Menyusun kerangka

Tema bisa ditentukan satu saja dalam sebuah buku. Tema dari buku nonfiksi adalah parenting, pendidikan, motivasi 
Pilihlah tema yang Bapak Ibu kuasai dan Bapak Ibu cintai

Untuk melanjutkan dari tema menjadi sebuah ide yang menarik, penulis bisa mendapatkan dari berbagai hal, contohnya 
1. Pengalaman pribadi
2. Pengalaman orang lain
3. Berita di media massa
4. Status Facebook/Twitter/Whatsapp/Instagram
5. Imajinasi
6. Mengamati lingkungan
7. Perenungan
8. Membaca buku 

Jika ide itu datang segera ditulis, karena ide itu mudah datang dan juga mudah pergi.
Tema yang saya angkat di buku saya adalah pendidikan. Ide berasal dari berita di media massa,  mengamati lingkungan serta diperkuat dari materi di Prof EKOJI Channel dengan judul Digital Mindset (The Key to Transform Your Organization) yang tayang pada tanggal 20 Maret 2020
Referensi berasal dari data dan fakta yang saya peroleh dari literasi di internet.
Pada saat saya menulis buku ini, kita sedang dalam situasi lockdown. Saya hanya duduk manis di rumah.
Satu bulan Covid-19 membawa berkah.
Referensi penulisan buku bisa dari sumber berikut ini.
1 . Pengetahuan yang diperoleh secara formal , nonformal , atau informal ;
2. Keterampi lan yang diperoleh secara formal , nonformal , atau informal ;
3. Pengalaman yang diperoleh sejak bal i ta hingga saat ini ;
4. Penemuan yang telah didapatkan.
5. Pemikiran yang telah direnungkan

Kita patut bersyukur di era digital seperti sekarang ini, betapa mudahnya fasilitas untuk menulis buku, semua serba mudah. Bisa dibayangkan, penulis jaman dulu harus mengetik dengan mesin ketik manual. Mereka bisa menghasilkan karya-karya yang luar biasa. Seharusnya generasi kita lebih luar biasa lagi, sekarang nulis pakai rekam suara pun jadi tulisan, tetapi anehnya sekarang produksi buku tampaknya turun, kalah dengan youtuber dan tiktoker. Youtuber menjadi hebat juga membutuhkan tim kreatif yang juga pasti membutuhkan skenario. Skenario jika tidak didukung kekuatan menulis pasti hasilnya juga tidak luar biasa. Dan kemampuan membuat skenario itu butuh skill menulis.

Supaya kemampuan menulis Karya non fiksi kita makin rapi dan tertata dari awal.
Tahap berikutnya membuat kerangka. Kerangka ini saya ajukan ke Prof. Eko dan disetujui untuk melanjutkan ke proses penulisan.

BAB 1 Penggunaan Internet Di Indonesia
A. Pembagian Generasi Pengguna Internet
B. Karakteristik Generasi Dalam Berinternet

BAB 2 Media Sosial
A. Media Sosial
B. UU ITE
C. Kejahatan di Media Sosial

BAB 3 Literasi Digital
A. Pengertian
B. Elemen
C. Pengembangan
D. Kerangka Literasi Digital
E. Level Kompetensi Literasi Digital
F. Manfaat
G. Penerapan Literasi Digital Pada Lintas Geerasi
H. Kewargaan Digital

BAB 4 Ekosistem Literasi Digital Di Nusantara
A. Keluarga
B. Sekolah
C. Masyarakat

BAB 5 Literasi Digital Untuk Membangun Digital Mindset Warganet +62
A. Perkembangan Gerakan Literasi Digital Di Indonesia
B. Literasi Digital Tanpa Digital Mindset Di Indonesia
C. Membangun Digital Mindset Warganet +62

Dalam menulis isi buku berdasarkan kerangka yang dibuat, saya mengikuti nasihat Pak Yulius Roma Patandean di Channel beliau (https://www.youtube.com/watch?v=eePQwyHAcjw&feature=youtu.be)



Anotomi Buku
1. Halaman Judul
2. Halaman Persembahan (OPSIONAL)
3. Halaman Daftar Isi
4. Halaman Kata Pengantar (OPSIONAL, minta kepada tokoh yang berpengaruh)
5. Halaman Prakata
6. Halaman Ucapan Terima Kasih (OPSIONAL)
7. Bagian /Bab
8. Halaman Lampiran (OPSIONAL)
9. Halaman Glosarium
10. Halaman Daftar Pustaka
11. Halaman Indeks
12. Halaman Tentang Penulis


Langkah kedua
Menulis Draf
1. Menuangkan konsep tulisan ke tulisan dengan prinsip bebas
2. Tidak mementingkan kesempurnaan, tetapi lebih pada bagaimana ide

Langkah ketiga

Merevisi Draf
1. Merevisi sistematika/struktur tulisan dan penyajian
2. Memeriksa gambaran besar dari naskah

Langkah keempat 
Menyunting naskah (KBBI dan PUEBI)
1. Ejaan
2. Tata bahasa
3. Diksi
4. Data dan fakta
5. Legalitas dan norma

Hambatan-hambatan dalam menulis 
1. Hambatan waktu
2. Hambatan kreativitas
3. Hambatan teknis
4. Hambatan tujuan
5. Hambatan psikologis 

Cara mengatasi hambatan dalam menulis 
1. Banyak membaca
2. Mencari inspirasi di lingkungan sekitar, orang sekitar atau terkait dengan nara sumber.
3. Disiplin menulis setiap hari.
4. Pergi ke pasar dan memasak. Ini menjadi mood booster untuk menulis lagi (kebetulan saya hobi memasak)/menyalurkan hobi.

Semoga ilmu malam ini menjadi modal mengikuti tantangan untuk menulis buku non-fiksi, penuturan Bu Musiin, M.Pd menutup materi malam ini.


Penulis 
Siti Rohani SMP Negeri I Kalirejo
Lampung Tengah 
Provinsi Lampung 



Rabu, 16 Februari 2022

PMO LEVEL SEKOLAH SMP NEGERI I KALIREJO LAMPUNG TENGAH

 




                Dr. Doni Andra, M.Sc 

Hari ini mulai pukul 10.00 sd 11.30 WIB,  Kepala SMP Negeri I Kalirejo Lampung Tengah Bu Rusmiyati, S.Ag. M.Pd.I,  bersama komite pembelajar SMP Negeri I Kalirejo memenuhi undangan zoom meeting Pelatih Ahli Dr.Doni Andra, M.Sc. untuk sharing tentang PMO level sekolah.

Berbeda dengan PMO yang dilaksanakan sebelumnya, PMO  kali ini dihadiri pula oleh Bapak Heri Supriyana, Beliau adalah Petugas dari KPA sekolah penggerak. 

Seperti biasa PMO berjalan dengan penuh semangat dan ceria.

Materi PMO kali ini adalah 
A. Kurikulum 
1. Kerangka kurikulum 
2. Profil Pelajar Pancasila 
3. Struktur kurikulum 
4. Prinsip pembelajaran dan asesmen 

Dalam materi  kurikulum sekolah penggerak ini Pelatih Ahli memberi penguatan kembali apa saja yang sudah dilaksanakan di SMP Negeri I Kalirejo Lampung Tengah Provinsi Lampung. Dari penguatan Profil Pelajar Pancasila sampai dengan projek pembelajaran lintas mapel yang sudah dilakukan di SMP Negeri I Kalirejo Lampung Tengah Provinsi Lampung untuk semester genap ini.


Yang sudah dilaksanakan di SMP Negeri I Kalirejo Lampung Tengah Provinsi Lampung:
1. Penguatan Profil Pelajar Pancasila baik dalam pembelajaran reguler maupun pembelajaran proyek lintas mapel.
2. Penguatan materi literasi dan numerasi 

B. Transformasi Sekolah dan Pendidikan Daerah dalam Kerangka Merdeka Belajar 
1. Mengevaluasi kembali perencanaan berbasis data.  Apakah data yang terkirim sudah sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. 
2. Memvalidasi kembali data.

C. Platform Rapor Pendidikan 
Dashboard Profil dan Rapor Pendidikan dapat diakses melalui  situs web.



Penulis
Siti Rohani 
Guru SMP Negeri I Kalirejo 
Lampung Tengah 
Provinsi Lampung 








MENULIS BUKU TERBAIK PERPUSNAS

Resume 14
"Apabila kamu telah selesai dengan suatu urusan, maka segera kerjakanlah urusan yang lain"

"Salah satu tanda kita masih mencintai kehidupan adalah dengan terus bergerak. 
Bergerak maju menjemput impian, dan bukan jalan ditempat, apalagi mundur kebelakang untuk mengingat kenangan. Sebab masa lalu hanyalah kenangan   bukan diratapi dan dipertanyakan. 
Apalagi jika kenangan itu bersama sang mantan."
Sapa sang moderator Widya Setyaningsih kepada para peserta pelatihan menulis gelombang 23 dan 24.

"Malam ini kita memasuki pertemuan ke 14, ibaratnya setengah langkah kita lalui untuk menuju puncak kesuksesan di putaran ke 30."lanjutnya. 

Selama 2 jam ke depan kita akan sharing bersama dengan narasumber luar biasa dari Kota Lumajang, dengan title 
"MENULIS BUKU TERBAIK PERPUSNAS

Seperti biasa pertemuan ini  kita akan bagi  dalam 4 sesi
1. Pembukaan
2. Paparan materi melalu chat WA grup
3. Tanya jawab
4. Penutup

Menulis merupakan salah satu kegiatan berbahasa, tetapi tidak semua orang terampil berbahasa dapat menulis dengan baik. Menulis memang tidak mudah, tetapi jangan dibayangkan bahwa menulis adalah kegiatan yang sangat sulit dan jangan pula  pernah berpendapat bahwa menulis sangat erat kaitannya dengan bakat.

Menulis sama dengan keterampilan-keterampilan yang lain seperti keterampilan membuat kue,
membuat anyaman, berhitung, komputer, dan lain-lain yang dapat diperoleh dengan cara mempelajarinya dan mempraktikkannya. 
Setiap keterampilan yang diperoleh dengan cara mempraktikkannya harus sering diulang-ulang
atau dilatih secara menerus atau berkesinambungan.

Menulis adalah sebuah keterampilan berbahasa. Seseorang yang mengajarkan menulis tetapi tidak pernah memiliki pengalaman menulis sangat Sukar diterima akal sehat, seseorang yang membenci mengarang dapat mengajarkan mengarang dengan baik kepada para siswanya. Lalu, bagaimana nasib pengajaran menulis yang ia lakukan? Bagaimana pula proses dan hasil belajar menulis yang akan dialami siswanya?
Salah satu penyebab mengapa orang tidak suka dan menghindar dar menulis karena ia tidak memiliki pemahaman yang memadai mengenai apa,
mengapa, dan bagaimana menulis itu.

Hakikat menulis yang diharapkan dapat membekali dengan wawasan tentang konsep menulis dan konsep menulis sebagai proses

1. menjelaskan pengertian menulis;
2. menguraikan manfaat menulis;3. mengidentifikasi faktor-faktor penyebab keengganan seseorang dalam
menulis;
4. menerangkan mitos-mitos dalam menulis;
5. menemukan hubungan menulis dengan berbagai aspek keterampilan
berbahasa lainnya;
6. menjelaskan pengertian menulis sebagai proses; serta
7. menjabarkan setiap fase dalam proses menulis

Menulis atau mengarang yaitu suatu aktivitas menuangkan pikiran secara sistematis ke dalam bentuk tertulis. Atau, kegiatan memikirkan,
menggali, dan mengembangkan suatu ide sambil menuliskannya.

Menulis pada dasarnya merupakan suatu bentuk komunikasi berbahasa (verbal) yang
menggunakan simbol-simbol tulis sebagai mediumnya. Sebagai sebuah ragam komunikasi, dalam menulis setidaknya terdapat empat unsur yan terlibat.  Keempat unsur itu adalah: 
1. penulis sebagai penyampai pesan,
2. pesan atau sesuatu yang disampaikan penulis, 3. saluran atau medium
berupa lambang-lambang bahasa tulis seperti huruf dan tanda baca, serta
4. penerima pesan, yaitu pembaca, sebagai penerima pesan yang disampaikan oleh penulis.

a. Fungsi personal, yaitu mengekspresikan pikiran, sikap, atau perasaan
pelakunya, yang diungkapkan melalui misalnya surat atau buku harian.
b. Fungsi instrumental (direktif), yaitu mempengaruhi sikap dan pendapat
orang lain.
c. Fungsi interaksional, yaitu menjalin hubungan sosial.
d. Fungsi informatif, yaitu menyampaikan informasi, termasuk ilmu
pengetahuan.
e. Fungsi estetis, yaitu untuk mengungkapkan atau memenuhi rasa keindahan.

Tujuan Menulis: a. Mengubah keyakinan pembaca.
b. Menanamkan suatu pemahaman kepada pembaca.
c. Merangsang proses berpikir pembaca.
d. Menyenangkan dan menghibur pembaca.
e. Memberitahu pembaca.
f. Memotivasi pembaca

Manfaat Menulis adalah
a. Peningkatan kecerdasan.
b Pengembangan insiatif dan kreativitas.
c Penumbuhan keberanian.
d Pendorong kemauan dan keterampilan mengumpulkan informasi

Ada para ahli yang menyampaikan sedikit beda
Hairston (Nursisto, 1999: 8) juga mamaparkan beberapa manfaat menulis sebagai berikut.
a Sarana untuk menemukan sesuatu.
b Memunculkan ide baru.
c Melatih keterampilan mengorganisasi dan menjernihkan sebagai
konsep atau ide.
d Melatih sikap objektif pada diri seseorang.
e Membantu meyerap dan memproses informasi.
f Melatih untuk berpikir aktif

Mengembangkan Ide menulis 
Ide biasanya didapatkan dari berbagai sumber, antara lain dengan: membaca buku, membaca jurnal ilmiah, berdiskusi, menghadiri seminar, mengamati fenomena di masyarakat, atau berasal dari sumber lainnya.
Bila mendapatkan ide, segeralah menulis di kertas, buku catatan atau media lainnya agar bisa ditindak lanjuti bila telah punya waktu untuk memulai proses penulisan. Hal ini dibutuhkan untuk menghindari hilangnya ide saat itu.

"Perhatikan, hal sangat urgent dalam sebuah tulisan, mengapa buku saya bisa meraih pemenang 1." Papar Dr. Mudafiatun Isriyah.
Pada saat menulis dengan hati, saat menulis Novelty akan di dapat. Novelty adalah unsur kebaruan atau temuan dari sebuah tulisan. Tulisan dikatakan baik jika menemukan unsur temuan baru sehingga memiliki kontribusi baik bagi keilmuan maupun bagi kehidupan.   Dalam hal ini jika kondisi tersebut tidak sama dengan milik orang lain, maka kemungkinan tulisan kita mengandung unsur novelty.


"Menulis tidak perlu menunggu bakat, tulislah apa yang ada dalam otak, mencari ide bisa di dapat dimana saja, bacalah literatur karena itu yg menjadi petunjuk dalm menulis, jadilah penulis sejati jangan menjadi penulis plagiasi, kejar novelty sampi tulisan Anda menjadi passion sejati" Dr. Mudafiatun Isriyah. 


Penulis 
Siti Rohani S.Pd.M.M 
Guru SMP Negeri I Kalirejo 
Lampung Tengah 
Provinsi Lampung 


Senin, 14 Februari 2022

Proofreading sebelum menerbitkan tulisan

resume 13
 


Langit mulai kelabu bersemburat awan jingga, perlahan lahan menghitam meninggalkan siang, langit semakin kelabu  pertanda senja berganti malam.  Malam ini,  malam ke 13 pelatihan menulis gelombang 23 dan 24.

Aku berharap malam ini aku dan teman-teman dapat menyelesaikan pelatihan ini dengan sempurna. 

Pukul 19.00 pelatihan dimulai dan sang moderator pun memperkenalkan diri

Nama : Muliadi

Asal : Tolitoli, Provinisi Sulawesi Tengah

Unit Kerja : SMK Negeri 1 Tolitoli

Beliau adalah alumni kelas BM angkatan 19.

Pada malam ini, Beliau membersamai peserta pelatihan pada pertemuan ke-13 Belajar Menulis angkatan 23 dan 24

"Jika kamu tidak dapat menjelaskan sesuatu dengan sederhana, kamu tidak cukup memahaminya" - Albert Einstein

ungkapan di atas, menyiratkan pentingnya menyusun atau menata kalimat dengan sederhana sehingga mudah dipahami oleh pendengar atau pembaca. Unsur kesederhanaan bukan hanya soal struktur kalimat, tetapi bisa jadi karena kesalahan yang tidak disengaja oleh penulisnya, seperti saltik (salah ketik) atau typo. Bukankah kata atau kalimat yang tadinya sederhana, bisa menjadi sulit dipahami karena kurang huruf, atau huruf yang tertukar? dan ini lazim terjadi dalam menulis naskah

Berkaitan dengan hal tersebut maka malam ini, narasumber hebat kita Pak  Susanto, S.Pd akan memberikan materi dengan tema "Proofreading sebelum menerbitkan Tulisan" Materi ini menjadi sangat penting, terutama bagi mereka yang akan menerbitkan tulisan untuk konsumsi publik, apakah itu dalam bentuk artikel di koran, media online, maupun dalam bentuk buku.

Dalam dunia tulis menulis, beliau lebih di kenal dengan nama pak D. Pak D merupakan salah satu penulis yang cukup berpengalaman. Tidak hanya menulis beliau juga dikenal sebagai editor dan kreator konten. Beliau sehari-hari mengabdikan diri sebagai guru sekolah dasar di kabupaten Musi Rawas Provinsi Sumatra Selatan. Pak D Sendiri adalah alumni kelas BM angkatan 15.

Pada malam ini, kita akan membagi sesi pertemuan sebagai berikut:

1. Penyajian Materi oleh Narasumber

2. Tanya Jawab

3. Penutup

"Proofreading" atau kadang disebut dengan "uji-baca" adalah membaca ulang sebuah tulisan, tujuannya adalah untuk memeriksa apakah terdapat kesalahan dalam teks tersebut.

Tanda Elipsis/Titik Tiga (...)  dipakai untuk menunjukkan bahwa dalam suatu kalimat atau kutipan ada bagian yang dihilangkan, biasanya untuk memberikan jeda pada dialog.

Menurut PUEBI tanda elipsis itu didahului dan diikuti dengan spasi.



Mengapa kata "kata" ditulis dengan huruf kecil? Hal ini berkaitan dengan aturan penulisan "dialog tag". Untuk ini mazmo sangat ekspert dan mungkin sudah disampaikan pada pertemuan sebelumnya.

Jadi, dengan melakukan proofreading, "kesalahan" yang dimaksud di sini termasuk kesalahan "penggunaan tanda baca, ejaan, konsistensi dalam penggunaan nama atau istilah, hingga pemenggalan kata" dapat diminimalkan.

Kita mungkin merasa jika tahapan pembacaan ini sama saja dengan "editing"yang dilakukan oleh para "editor". Namun, sebenarnya keduanya berbeda. Editing lebih fokus pada aspek kebahasaan, sedangkan proofreading selain aspek kebahasaan, juga harus memperhatikan isi atau substansi dari sebuah tulisan.

Jadi, proofreading tidak sekadar menyoroti kesalahan tanda baca atau ejaan, tetapi juga logika dari sebuah tulisan, apakah sudah masuk di akal atau belum.

 "Tugas seorang proofreader"

Tugas seorang proofreader bukan hanya membetulkan ejaan atau tanda baca. Seorang proofreader juga harus bisa memastikan bahwa tulisan yang sedang ia uji-baca bisa "diterima logika dan dipahami."

Ia harus dapat mengenali:

1. Apakah sebuah kalimat efektif atau tidak

2. Susunannya sudah tepat atau belum

3. Substansi sebuah tulisan dapat dipahami oleh pembaca atau tidak

Katakanlah seorang proofreader mendapatkan tugas untuk menguji-baca sebuah teks terjemahan. Output yang dihasilkannya adalah sebuah teks yang mudah dipahami meski bagi orang yang tidak mengetahui bahasa asal teks terjemahan tersebut.

Jadi," tugas seorang proofreader adalah untuk membuat teks mudah dipahami pembaca dan tidak kehilangan substansi awalnya."

"Mengapa harus melakukan proofreading?"

Proofreading merupakan tahapan penulisan yang sebaiknya tidak Anda lewatkan.Terutama jika Anda berniat untuk menerbitkan karya tulis kepada khalayak luas.

Seorang proofreader akan membantu Anda untuk mengoreksi apakah ada kesalahan dalam tulisan.

Bagaimana jika dilakukan oleh penulis sendiri?

Pastikan tulisan Anda "sudah jadi atau sudah selesai.

Ketika "sedang" menulis, muncul keinginan agar tulisan ini harus sempurna. Sehingga, muncul kehawatiran: nanti tulisan jelek, tdak layak baca, banyak kesalahan ejaan, kalimatnya tidak pas, dan sebagainya.

Akhirnya "terjebak untuk segera memperbaiki."

Guru menulis menggambarkannya dengan proses membuat rumah.

Ketika membangun rumah, baru sampai dinding , belum pasang atap, tetapi sudah memoleh dengan mengecatnya, memberi ornamen, dan sebagainya.

Lalu tidak puas dengan warna cat, ganti lagi, dan seterusnya. Akhirnya, rumah tidak kunjung selesai.

Begitu selesai menulis, mungkin karena mengejar target atau ingin segera memublikasikan, langsung klik tombol kirim. "Jika itu dilakukan, apa yang terjadi?" Maka tulisan kita tak akan jadi-jadi. 

"Lalu, maksud hati membuat tulisan yang menarik, akibat kekurangcermatan dalam pengetikan tulisan di blog, tulisan menjadi berkurang nilai kemenarikannya. Sayang, 'kan?" Lanjut Pak D San.

"Jika kamu tidak dapat menjelaskan sesuatu dengan sederhana, kamu tidak cukup memahaminya" - Albert Einstein


Penulis 

Siti Rohani, S.Pd.M.M 

Guru SMP Negeri I Kalirejo 

Lampung Tengah 

Provinsi Lampung