Senin, 31 Januari 2022

MENULIS BUKU MAYOR DALAM DUA MINGGU

 

FEBRUARI ROMANTIS
Sekitar pukul 13.50, Narasumber malam ini sudah diuploud  di grup WhatsApp. Wah...Narasumbernya seorang profesor, Profesor Richardus Eko Indrajit namanya. 
Senengnya bisa ketemu Profesor, jadi ingat zaman kuliah. Rasanya seperti kuliah , ini juga Kuliah si..khusus menulis secara on line. 
Malam ini malam ke 7 mengikuti pelatihan menulis gelombang 23 dan 24. Aku berharap malam ini resume ku cepat selesai. 

Hujan  terus mengguyur kampungku, seakan berkata "aku ingin memakmurkan negerimu" supaya tanaman padi dan sayuran tumbuh subur, agar para petani dapat memanen tanaman dengan hasil yang berlimpah.

Cuaca dingin tak mengurangi semangat ku untuk mengikuti pelatihan ini, walau sinyal tersendat-sendat dan putus nyambung, untuk membuka aplikasi WhatsApp di leptop saja memerlukan waktu 1,5 jam. Yah.. itulah sebuah perjuangan, untuk menulispun butuh perjuangan.

Tepat pukul 18.48 Bu Aam Nurhasanah sebagai moderatorpun memulai pelatihan. Untuk memulai pelatihan Bu AAm mengenalkan siapa Profesor Richardus Eko Indrajit melalui CV Beliau. Selain dikenal sebagai sosok penggerak riset informatika dan teknologi digital, Eko Indrajit adalah narasumber yang aktif di berbagai seminar, lokakarya, dan penulis buku serta jurnal yang telah dipublikasikan di dalam maupun luar negeri. Kini, ia tercatat sebagai salah satu anggota Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) dan menjadi Ketua Smart Learning and Character Center (PSLCC) PGRI yang berperan melakukan pengembangan profesi guru  dan pendidikan karakter berbasis teknologi dan informasi.

Mengenal lebih dalam Profesor Richardus Eko Indrajit

1. Pendidikan

Richardus Eko Indrajit menempuh pendidikan sarjana hingga menerima gelar insinyur dengan predikat cum laude dari Institut Tekno;ogi Sepuluh November (ITS) Surabaya, Indonesia dan Master of Applied Computer Science dari Harvard University (Amerika Serikat). Selain itu, ia menempuh studi di Maastricht School of Management (Belanda), Leicester University (Inggris), STIKOM London School of Public Relation (Indonesia), dan menerima gelar Master of Information Technology di Swiss-German University (Indonesia). Gelar Doctor of Bussiness Administration diperoleh dari the University of the City of Manila (Filipina) dan The University of Information Technology and Management (Polandia). Ia dikukuhkan sebagai guru besar bidang Komputer di Perbanas Institute. Pada tahun 2021, ia menyelesaikan studi Doktor Teknologi Pendidikan dari Universitas Negeri Jakarta.  https://id.m.wikipedia.org/wiki/Richardus_Eko_Indrajit#cite_note-11.

2. Karier

Selepas menempuh pendidikan di luar negeri, ia pernah bekerja di sebuah perusahaan multinasional seperti Price Waterhouse, Prosys Bangun Nusantara, Renaissance Indonesia, Jakarta Consulting Group, Soedarpo Informatika Enterprise, dan IndoConsult Utama. Lalu, ia mendirikan perusahaan konsultan teknologi informasi independen yang banyak membantu banyak perusahaan swasta maupun pemerintah. Eko Indrajit juga pernah menjadi Staf Khusus Menpora Republik Indonesia (2013-2014)  

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Richardus_Eko_Indrajit#cite_note-11.

Internet Infrastructure. Selain itu, pernah menjabat sebagai Ketua Asosiasi Perguruan Tinggi Informatika dan Komputer (APTIKOM) seluruh Indonesia selama dua periode 2006-2010, dan 2010-2014. Ia juga pernah tergabung dalam Asosiasi Piranti Lunak Telematika Indonesia sebagai Ketua Bidang Sertifikasi, Faculty Member Bank Indonesia Institute, International Association of Software Architect, Ketua Tim Pakar IT Kementerian Pertahanan Republik Indonesia. Ia juga pernah menjabat sebagai Ketua Komite Sertifikasi Sektoral Bidang Telematika BSNP.  https://id.m.wikipedia.org/wiki/Richardus_Eko_Indrajit#cite_note-11.

3. Keluarga

Profesor Eko Indrajit menikah dengan Lisa Ariyanto anak bungsu dari penyanyi legendaris Indonesia A. Riyantodan dikaruniai empat orang anak.

4. Reformasi Sektor Pendidikan

Profesor Eko Indrajit juga pernah menjabat Sekretaris  Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) Kemendikbud.Kiprahnya dalam dunia pendidikan tidak hanya di ruang kelas dalam universitas, namun terjun pula dalam berbagai program peningkatan kompetensi guru. Ia bergabung dalam Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) dan menginisiasi PGRI Smart Learning and Character Center, yang berpusat di Gedung Guru Indonesia, PB PGRI, Jalan Tanah Abang III/24 Jakarta Pusat.

5. Penghargaan

1. Prestasi Kepemimpinan Bidang Keamanan Informasi Asia-Pasifik (ISLA) ISC2 

3. Cendekia Cipta Pradana dari Pengurus Besar PGRI

Dalam kesempatan ini Bu Aampun mengenalkan sebuah penerbit yaitu Penerbit Mayor PT Andi. "Tidak hanya buku fisik. Penerbit Mayor PT Andi juga menyiapkan ebooks atau buku digitalnya"

Profesor Richardus pada pertemuan kali sharing pengalaman Beliau berinteraksi dengan para guru-guru hebat, yang awalnya ragu untuk menulis, tapi akhirnya berhasil menjadi penulis yang hebat.

"Saya mulai senang menulis itu semenjak tahun 1999, ketika itu usia saya adalah 30 tahun. Yang membuat saya menjadi seorang penulis adalah sejumlah mahasiswa saya yang mendesak agar saya menuliskan hal-hal baru pasca kerusuhan Mei 1998, akibat mereka tidak lagi sanggup membeli buku-buku terbitan luar negeri yang mahal harganya (ingat ketika itu nilai dolar melambung tinggi tak terkendali.)" ujar Beliau

ketika ditanya dari mana saya mulai mendapatkan ide menulis? "Ketika itu belum ada internet seperti sekarang. Yang saya lakukan adalah pergi ke perpustakaan, mencari buku-buku bahasa Inggris yang berisi ilmu mengenai IT, dan membacanya." jawab beliau"Setiap saya menemukan satu gambar yang menarik, saya ringkas isinya, dan saya sampaikan dalam Bahasa Indonesia yang mudah dipahami. Biasanya setiap satu artikel saya menjelaskan mengenai satu gambar diagram dalam 3-5 halaman." lanjutnya.

Beliaupun menceritakan setelah kurang lebih 3 bulan, tak terasa Beliau telah menulis mengenai 50 diagram, atau 50 artikel. Semula iseng-iseng saja merangkumnya menjadi satu buku bunga rampai (campuran artikel seputar IT), dan mengirimkannya ke Gramedia. Eh.... Beliau juga terkejut  ternyata bukunya diborong banyak orang (terutama mahasiswaa), dan sampai dicetak ulang 3 kali dalam setahun. Setelah peristiwa ini, Beliau menjadi ketagihan menulis.

Yang menarik adalah peristiwa yang terjadi setelah menulis. Begitu banyak panggilan dari sana sini untuk mengisi seminar. Cita-cita saya semenjak kecil untuk dapat keliling Indonesia gratis pun tercapai. Saya mulai kerap mengisi berbagai seminar di sejumlah kota-kota di Indonesia.

"Akhirnya semenjak tahun 2000, saya konsisten menulis buku. Paling tidak ketika itu, dalam satu tahun saya menerbitkan 2-3 buku."lanjut Beliau.

"Setelah diterbitkan oleh Elexmedia Komputindo, " sayapun mencoba penerbit lain untuk menerbitkan buku-buku saya, "Ternyata Penerbit ANDI Yogyakarta tertarik pula untuk menerbitkannya. Buku saya yang berjudul E-Government". '"Publikasi Penerbit ANDI, menjadi salah satu yang sangat populer hingga saat ini. Karena ketika itu, belum banyak buku referensi yang membicarakannya, padahal di Indonesia isu terkait E-Government sedang hangat-hangatnya. Ingat, pada saat itu, internet belum semaju sekarang.."Sehingga saya harus mencari sumber bacaan dari sana sini.

Beliau menceritakan lagi Ada satu peristiwa masa lalu yang menginspirasi Beliau untuk menyusun buku bersama dengan guru-guru hebat selama masa pandemi ini. Yaitu peristiwa yang terjadi di masa lalu, tepatnya ketika Beliau menjadi seorang asesor bagi Universitas Ahmad Dahlan. Ketika Beliau menjadi asesor di masa tersebut, Beliau diminta untuk mewawancara mahasiswa dari UAD, dan bertemulah Beliau dengan Sdr. Ardiansyah. Dia adalah mahasiswa yang pintar dan kritis. Pada saat itu Ardiansyah dan teman-teman sedang ketagihan menjadi praktisi open source, yaitu software-software gratis yang berkembang sebagai bentuk "protes" dari komunitas programmer dunia atas dominasi Microsoft yang harus berbayar mahal.

Sdr. Ardiansyah bercerita bahwa dia memiliki teman sekitar 20 orang yang masing-masing ahli di satu software open source karena sering menggunakannya. Mereka beranggapan bahwa apabila seluruh Indonesia tahu mengenai fenomena software gratis ini, akan majulah negara kita.

Mendengar itu, timbulah gagasan ide. Kami berkumpul di sebuah warung dekat Bandara Adi Sutjipto, dan membuat "ide gila". kemudian saya meminta masing-masing menulis satu buku sesuai dengan keahlian mereka, dan memberikannya kepada saya, dan kemudian saya edit, dan meminta sebuah perusahaan untuk mempublikasikannya, Tutur Eko Indrajit.

"Pada saat itu saya berfungsi sebagai penulis kedua, karena memiliki peran mengedit dan menyarankan tata struktur isinya. Terkejutlah kami ketika seluruh buku kami (kurang lebih 25 buah) disepakati untuk diterbitkan. Anak-anak UAD yang ketika itu mahasiswa terkajut, dan dunia persilatan heboh. Rektor UAD saat itu terkejut ketika mendapatkan para mahasiswa mereka berhasil menerbitkan buku bersama saya Inilah kumpulan buku yang dimaksud di masa itu, yang ditulis bersama para mahasiswa." lanjut Eko Indrajit.

"Setelah itu , saya pun semakin ketagihan menulis, karena merasa begitu besar manfaatnya bagi masyarakat," ujar  Eko Indrajit,"Selain Elexmedia Komputindo dan Penerbit ANDI, sayapun mulai menulis di penerbit lain seperti Grasindo, dan lain sebagainya."

"Perkenalan saya dengan teman-teman di Penerbit ANDI Yogyakarta dimulai dengan acara bedah buku yang berjudul E-Business. Di situ saya belajar banyak dari mereka bagaimana caranya membuat buku yang laku di pasaran. Pada saat itulah saya berguru dengan Penerbit ANDI untuk tulisan-tulisan berikutnya."lanjutnya lagi.

Cerita Profesor Eko Indrajit yang sangat mengharukan bagi saya adalah saat ayah Beliau pensiun, dan Ayah Beliau beliau ingin sekali mendarmabaktikan pengalamannya bekerja sebagai ahli logistik dengan cara menerbitkan buku. Akhirnya Profesor Eko Indrajit berduet dengan Ayahnya menyusun buku. Lahirlah buku-buku fenomenal terbitan berbagai penerbit mayor seperti: supply chain management, manajemen persediaan, manajemen outsourcing, manajemen e-procurement, dan business process reengineering. "Kecintaan kami berdua akan dunia perguruan tinggi melahirkan pula dua buku, yaitu Manajemen Perguruan Tinggi Moderen dan Welath Management bagi Perguruan Tinggi di Indonesia." ujar Profesor Eko Indrajit menutup Perjumpaan malam ini.

Melihat kisah ayah Beliau yang sudah pensiun baru menulis buku, menjadikan semangat saya untuk terus menulis, belajar dan berkarya di usia tua.

Dan yang membahagiakan saya malam ini beliau berkenan menulis bersama peserta pelatihan menulis gelombang 23 dan 24  MENULIS BUKU MAYOR DALAM DUA MINGGU Dengan Tema " FEBRUARI ROMANTIS"


Penulis

Siti Rohani, S.Pd.M.M

SMP Negeri I Kalirejo Lampung Tengah

Provinsi Lampung

Jumat, 28 Januari 2022

MENULIS BUKU DARI KARYA ILMIAH

resume 6
 MENULIS BUKU DARI KARYA ILMIAH

"Teruslah berkarya,  teruslah menulis"

Malam ini jumat ke 2 mengikuti pelatihan..

Tak terasa sudah dua minggu mengikuti pelatihan dan sudah sampai pada pelatihan ke 6. malam ini aku bertanya-tanya siapa narasumber kali ini? Nara sumber malam ini terlihat dari covernya  terlihat masih muda belia dan cantik. Beliau adalah Miss Noralia Purwa Yunita, M.Pd. 

Untuk memperkenalkan diri beliau mengirimkan cover beliau, wow... ternyata prestasinya luar biasa. Dan Beliau adalah seorang pengajar di SMPN 8 Semarang, penulis, bloger dan sebelumnya beliau juga adalah peserta kelas belajar menulis PGRI yang bukunya juga tembus di penerbit mayor Andi Offset.

Seperti biasa, kuliah malam ini masih seperti malam-malam sebelumnya dibagi menjadi 4 sesi:

1. Pembukaan

2. Pemaparan materi

3. Tanya Jawab

4. Penutup

Bu Nora adalah alumni kelas menulis dari grup 8, dan semenjak saat itu menyukai dunia kepenulisan., dan masih cukup sering menulis untuk salah satu rubrik di sebuah majalah.

Karya ilmiah, Apa itu? Bagi yang lulusan S1, pasti pernah berjuang dengan yang namanya skripsi. Bagi yang melanjutkan pendidikannya lagi ke jenjang S2, akan meningkat lagi jenis karya ilmiahnya yaitu membuat tesis.

Lalu setelah menjadi guru, kita diberikan tuntutan untuk membuat satu jenis karya ilmiah lagi (sebagai penunjang kenaikan pangkat bagi ASN) yakni PTK, best practice, makalah tinjauan ilmiah, artikel ilmiah. Dari sini kita dapat melihat bahwa manfaat karya ilmiah hanya sebatas untuk memenuhi tuntutan tertentu saja.

Misalkan bagi yang sedang kuliah S1, S2 atau S3 tujuannya semata hanya untuk memenuhi prasyarat agar dapat lulus dan mendapatkan gelar, selebihnya jika sudah disidangkan atau telah dilakukan penilaian, KTI sudah pasti dibiarkan tergeletak begitu saja di rak perpustakaan atau bahkan di gudang.

Begitupun bagi para guru. KTI yang telah dibuat, setelah mendapatkan penilaian AK, maka akan disimpan oleh penulis itu sendiri. Jika beruntung, maka karya tersebut akan diberikan kepada pihak sekolah masing-masing dan akhirnya akan menambah koleksi buku di perpustakaan.

Dalam  perjuangan untuk membuat dan menyelesaikan KTI, tentu tidak sedikit pengorbanan yang harus dikeluarkan, entah itu materi, waktu, atau bahkan psikis. Bahkan untuk sebagian orang ada yang menyelesaikan KTI sampai menghabiskan waktu berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun.

Sangat disayangkan apabila informasi dan data penting yang tertulis dalam KTI dari hasil riset yang telah kita lakukan tersebut hanya tergeletak begitu saja di perpustakaan dan tidak dapat tersampaikan kepada masyarakat luas atau tidak dapat dinikmati oleh masyarakat luas sebagai rujukan yang dapat memberikan solusi nyata.

Lantas bagaimana solusi nya? Ada satu solusi yang dinilai lebih memberikan banyak manfaat, yaitu mengubahnya menjadi sebuah buku.

Ada banyak manfaat mengkonversi karya ilmiah menjadi buku, antara lain.

a.   Dapat dibaca oleh masyarakat awam

b.   Buku dapat diperjual belikan, jadi ada keuntungan material yang dapat kita peroleh

c.  Bagi para ASN, buku dapat dijadikan publikasi ilmiah yang dapat menambah poin angka kredit. Jadi selain mendapatkan poin Angka Kredit dari laporan PTK, juga akan mendapatkan poin dari publikasi ilmiah berupa buku tadi. Sekali dayung 2 pulau terlampaui.

d.  Jika buku hasil konversi karya ilmiah milik kita banyak yang baca, banyak yang beli, ada kemungkinan nama kita sebagai penulis akan dikenal olehbanyak orang, ini juga merupakan keuntungan tersendiri

e.  Ilmu yang ada, dapat tersebar bebas tanpa sekat jika sudah diubah menjadi buku

Perbedaan format buku dan format KTI (Karya Tulis Ilmiah) 

a. Format Buku

- judul

- kata pengantar

- prakata

- daftar isi

- isi buku

- daftar Pustaka

- sinopsis

- profil penulis 

- Boleh ditambah gambar atau indeks 

 

 b. format KTI pada umumnya :

- judul

- lembar pengesahan

- kata pengantar

- halaman persembahan

- daftar isi

- pendahuluan

- tinjauan Pustaka

- metode penelitian

- pembahasan

- kesimpulan

- daftar Pustaka

- lampiran

 

 CARA KONVERSI KTI menjadi BUKU

A. Ubah judul

Biasanya, judul KTI menggunakan bahasa ilmiah,  kaki, dan panjang. Judul buku lebih cenderung menggunakan bahasa populer, santai dan singkat. Paling tidak maksimal 5-6 kata.

Sebagai contoh, judul Skripsi "Efektivitas metode SEM berbasis Mind Map untuk meningkatkan keterampilan pemecahan masalah siswa mata pelajaran Kimia kelas X SMA".

Ketika diubah menjadi judul buku, menjadi : " Mudah belajar Sains dengan metode SEMMI ". lebih singkat, padat, namun tidak  mengubah arti dari judul karya ilmiah yang telah dibuat

B. Ubah daftar isi

Biasanya untuk beberapa karya ilmiah, daftar isi berupa

BAB 1 Pendahuluan berisi latar belakang masalah, tujuan, manfaat, batasan masalah

BAB 2 landasan teori

Bab 3 metode penelitian yang berisi rumus2 statistika

Bab 4 hasil dan pembahasan

Bab 5 penutup yang berisi kesimpulan dan saran.

Namun ketika diubah menjadi BUKU, daftar isi menjadi : (ikuti pedoman 2W+1H)

Bab 1 (why) menjelaskan pentingnya, alasan penggunaan metode itu untuk pembelajaran. Masalah pembelajaran Sains selama ini, dll

Bab 2 (APA) enjelaskan apa itu, karakteristik, ciri khas, dari metode/media/model yang menjadi fokus dari tulisan

Bab 3,4,5, dan seterusnya ( How ) menjelaskan bagaimana tahap pembuatan, bagaimana hasil pembuatan, bagaimana penerapannya.

Boleh juga mengembangkan materi dari bab 2 di KTI.

Sebagai contoh jika bab 2 KTI yang merupakan landasan teori ternyata berisi

2.1. hasil belajar

2.2. media pembelajaran

2.3. Modul

2.4. metode pembelajaran

2.5 pembelajaran berbasis riset

ketika menjadi buku dapat dibuat menjadi beberapa bab yaitu

Sub bab 2.1. hasil belajar menjadi bab 2 buku

Bab 2 TEORI BELAJAR

2.1. belajar

2.2. permasalahan dalam pembelajaran

2.3. Hasil belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya

Sub bab 2.2. media pembelajaran menjadi bab 3 buku

Bab 3 MEDIA PEMBELAJARAN

3.1. Pengertian media

3.2. jenis media

3.3. manfaat media

Sub bab 2.3. modul menjadi bab 4 buku

Bab 4 mengenal modul

4.1.pengertian modul

4.2. karakteristik modul

4.3.sistematika modul

4.4. kelebihan modul

dan seterusnya… 

Supaya buku relevan dengan kondisi saat ini berikan pengetahuan baru yang terkait dengan isu sekarang. Sebagai contoh, mind map dikaitkan dengan tuntutan pembelajaran abad 21 yang mengharuskan peserta didik memiliki kompetensi 4C yaitu Communications, collaboration, creativity, dan critical thinking. Atau dapat juga dihubungkan mind map sebagai sebuah media efektif dalam pembelajaran di masa pandemi yang notabene jam mata pelajaran dipangkas sehingga guru tidak memiliki waktu yang cukup untuk menyelesaikan semua Kompetensi Dasar yang ada

Boleh menampilkan hasil penelitian tetapi jangan terlalu banyak. Hasil yang ditulis hanya data penelitian yang penting saja

Secara kebahasaan dan penyajian, karya ilmiah versi buku haruslah berbeda dengan versi laporan. Susunan dan gaya tulisan bebas terserah penulis, karena setiap penulis memiliki ide dan kreativitas masing-masing sesuai dengan pengalaman dan bahan bacaannya. Semakin literatnya penulis maka akan semakin oke buku yang dia tulis. Hal ini karena membaca, berpikir dan menulis adalah satu rangkaian literasi yang tidak dapat dipisahkan. Selain itu, kita harus mengupayakan agar pembaca memahami isi buku kita secara lengkap, dan mengena apabila menjadi karya ilmiah kita diubah menjadi buku.

Daftar pustaka boleh menggunakan blog namun situs blog resmi seperti Kemendikbud.go.id, Jurnal ilmiah, E Book,,atau karya ilmiah lainnya. Namun, hindari menggunakan daftar pustaka berupa blog pribadi dengan domain blogspot, wordpress, dan lain sebagainya.

Karya Ilmiah yang baik

1. Ide orisinal, menjawab permasalahan yang ada, mudah diaplikasikan atau dibuat, tidak plagiat tentunya

2.  yang pertama pastinya format penulisan, karena biasanya pihak juri akan melihat apakah karya tersebut sesuai aturan atau tidak

- tema juga harus sesuai

- ide orisinal dan unik

- menjawab masalah yang sedang hangat diperbincangkan

- EYD dan PUEBI juga wajib diperhatikan

- referensi atau pustaka terbaru (biasanya pustaka 5 tahun terakhir.

 "Teruslah berkarya' teruslah menulis "

Penulis

Siti Rohani, S.Pd.M.M 

SMP Negeri I Kalirejo Lampung Tengah

Provinsi Lampung

 

Kamis, 27 Januari 2022

NAIK KELAS

 

resume 5

NAIK KELAS 

Roda waktu terus berputar dan bergerak maju  sesuai porosnya, tak sedetikpun terlewati, tak terasa malam ini sudah memasuki pelatihan menulis yang ke lima. Silih berganti nara sumber memberi motivasi dan materi dalam setiap pelatihan.

Pelatihan malam ini dimulai pukul 19.00 dan selesai 21.00, dengan pembagian  waktu Pertama  pukul 19.00 -20.00 sesi pemberian materi dan pukul 20.00 sd pukul 21.00 untuk sesi tanya jawab

Pemateri malam ini adalah Ibu Aam Nurhasanah. S.Pd dan moderator Bapak Dail Ma'ruf.

Materi yang disampaikan Bu Aaam Nurhasanah malam ini adalah

“Menulis Membuatku Naik Kelas dan Berprestasi”

Melihat judulnya saja sudah menarik, pastilah kajian materi malam ini lebih menarik. Sebelum memulai pelatihan Bu Aam Nurhasanah membagi CV tentang beliau, Saya baca-baca sebentar CV beliau, Beliau adalah Kepala Sekolah di SMPS MATHLA UL HIDAYAH CIPANAS LEBAK dan sudah menulis banyak buku.

Beliau memulai menulis  pertama kali masuk sebagai peserta gelombang 8 pada bulan April 2020, tetapi beliau tidak fokus sehingga tertinggal membuat resume, dan tidak lulus sehingga ditinggalkan teman-teman. Ada Bu Nora, Pak Yulius Toraja, Pak Suharto, Cak Mukminin, Mr. Bams, adalah teman satu kelasnya dulu. Beliau  sempat patah semangat dan gugur di gelombang 8 dan hampir menyerah pada saat itu.kemudian Beliau kembali memupuk semangat baru  dan kembali bergabung di gelombang 12. “Di sinilah saya menemukan kekuatan baru dan semangat baru untuk terus bangkit dan menulis resume hingga akhir” ujar Bu Aaam mengenang perjalanan Beliau menjadi seorang penulis.

“Pada saat itu  saya terkagum-kagum dengan posisi moderator yang saat itu dibawakan oleh Mr.  Bams dan Bu Fatimah,” Saya membayangkan, “betapa bahagianya jika menjadi moderator dan menemani para peserta kelas menulis. Alhamdulillah, keinginan itu terwujud saat saya lulus menjadi alumni gelombang 12. Di gelombang 12, buku antologi Semangat Menulis Bersama Bu Kanjeng adalah Buku pertama saya yang sangat berkesan dan bermakna hingga lahirlah buku solo perdana saya”  kata Bu Aam mengenang saat beliau mengikuti pelatihan menulis.

“Buku ini merupakan buku antologi pertama yang ditulis 42 penulis, qodarullah saya ada di urutan 1” lanjutnya.

Atau dalam bahasa kerennya F1 (Formula satu). Setelah itu  Bu Aam Nurhasanah mulai  banyak menulis buku dan  mengasah diri menjadi moderator, mengikuti ikut lomba blog dan meraih juara 1 pada bulan Maret 2021. Hasil ngeblog dan juara 1 ini saya abadikan menjadi buku solo ke-3

Setelah melangkah menjadi juara blog, saat ini saya naik kelas menjadi Editor dan bekerja bersama Bu Kanjeng di Oase Pustaka. Buku solo Pak Dail pun, saya yang mengeditnya.

Beliaupun membuka rahasia yang sangat besar tentang bukunya, yaitu Buku Parenting 4.0 adalah buku yang  tembus ke penerbit mayor PT Andi Offset hasil kolaborasi dengan Prof. Richardus Eko Indrajit yang ditulis selama satu pekan saja. Beliau bisa menulis buku hanya dalam satu pekan saja. Caranya 1 hari beliau menulis 1 bab, 10 halaman A4, maka dalam 6 hari menjadi 60 halaman A4, kalau dipindahkan ke A5 akan menjadi 120 halaman dan 1 hari digunakan untuk editing.

Masih banyak lagi buku-buku yang Beliau tulis, dan yang sangat luar biasa beliau mampu memotivasi  menulis kepada  murid beliau yang berhasil menulis novel "Tak Seindah Takdir Cinta" Sebuah novel romantis seorang siswa beliau yang bernama Juminah, yang menarik lagi juminah hanya mengetik naskah melalui HP. Tebal halamannya sampai 300 halaman. 

"Inilah makna naik kelas" Ujar Bu Aam"Kita berproses dari nol sampai pada tingkat yang lebih tinggi."

Dari pengalaman nara sumber, saya menyimpulkan "untuk naik kelas teruslah berusaha, bila menemui kegagalan ulangi lagi sampai proses yang kita lalui benar-benar membuahkan hasil yang berbuah manis"

Penulis
Siti Rohani, S.pd. M.M
SMP negeri I Kalirejo
Lampung Tengah

Rabu, 26 Januari 2022

“How to be The F1.”

resume 4

 “How to be The F1.”

Malam ini adalah malam ke empat mengikuti pelatihan menulis yang di prakarsai PGRI,  tepatnya bukan malas ..tetapi malam ini kepalaku benar-benar terasa sakit, mataku juga berat rasanya untuk melihat HP dan leptop. Sebenarnya sangat ingin mengikuti  dan mengirim pertaanyaaan, rasa hati  ingin memeluk gunung apa daya tangan tak sampai. Ya sudahlah santai saja, kan masih ada hari esok, pikirku. Tetapi ternyata prediksiku salah esok hari kepalaku masih terasa sakit dan belum bisa berketak ketik untuk mengumpulkan resume.

Sore ini 26 Januari 2022, pukul 04. 53 aku baru bisa mulai membuka leptop dan berusaha menyelesaikan resume pelatihan ke empat. Dalam hati tertawa, sepertinya aku siswa terbodoh di kelas, kalau dalam suatu kelas siswa berjumlah 32, akulah ranking 32 dari 32 siswa, tapi tak apalah yang penting aku mengumpulkan tugas walau paling akhir.

Pada pelatihan ke lima ini dibuka oleh Ibu Widya Setianingsih sebagai moderator berpasangan dengan pemateri Ibu Maesaroh, M.Pd. Sungguh pasangan yang serasi, muda dan berprestasi, pokoknya top markotop.

Bu Widya pun sangat bangga bisa menemani Bu Maesaroh, M.Pd, itu diungkapakan saat membuka pelatihan “Saya sangat bersyukur malam ini saya berkesempatan mendampingi narasumber kita. Seorang bloger, motivator dan novelis. Seorang guru muda yang multitalenta. The Queen of Diction. Ratu Diksi”, saya menyebutnya demikian” karena kepiawaian Beliau merangkai kata-kata indah sarat makna” dalam sambutannya.

Materi pokok malam ini “bagaimana menulis resume yang baik, dan menjadi F1.”

Seperti pada pertemuan- pertemuan sebelumnya, acara kita terdiri dari:

Pembukaan dilanjutkan dengan Pemaparan materi kemudian Tanya jawab  dan terakhir Penutup

Sambil menunggu narasumber bersiap-siap,  Bu Widya Setianingsih mengirim sebuah puisi indah karya indah Bu Maesaroh dengan judul “Senja Mengukir Cinta”

 

Senja Mengukir Cinta

Oleh: Maesaroh

Deru angin dalam semilir

Mengukir ruang resah

Tentang senja paling gulita

Yang membawa rasa untuk dia.

 

Untuk rembulan dalam temaram

Ku titipkan singasana cinta

Berceloteh tentang rindu

Yang bersembunyi dalam diam.

 

Sunyi bertahta dalam gelap

Hampa riak suara, kelabu

Hanya menandu rindu

Dari cinta yang berselimut dingin.

 

Rasa cinta yang tetap terjaga

Bak bersanding dengan alam

Menjadi singgasana keabadian

Membumi dengan lubuk paling dalam.

Untuk dia, ku jaga rasa

Memeluk rindu seabad

Ku sampaikan dalam maya

Agar terukir cerita paling menawan.

Lebak, 20 Juni 2021

Sepertinya puisi Bu Mei menceritakan tentang  sebuah kerinduan yang mendalam, pada siapa? Hanya Bu Mei yang tau, he..he..

Pada sesi  perkenalan dalam pelatihan ini Bu Maesaroh, M.Pd. memberi motivasi,  semangat, dan doa Semoga semua pesrta pelatihan gelombang 23 dan 24 tetap  sehat, semangat, dan selalu dalam lindungan Sang Pencipta. Dan dilanjutkan dengan mengenalkan,  “nama saya Maesaroh, nama Panggung Saya Blogger Millenial dan nama pena saya Maydearly” tuturnya. Beliau berasal dari Provinsi Banten, tepatnya dari Kota Lebak. Salah satu kota yang kaya akan budaya. Di kenal dengan motto Lebak Unique karena kami mendiami tempat yang benar2 Unik.  Suatu kekayaan lokal yang kami miliki adalah Tanah Baduy. Yang  mungkin tak asing bagi banyak orang  jika  mendengar Suku Baduy

Dalam perkenalannya Beliau  memohon maaf, karena hadir tanpa melampirkan CV, “biarlah menjadi seorang Secret Narsum saja”tutur Beliau. Bagi yang  penasaran, jika mencari nya, datang saja ke tanah baduy, karena beliau bertetangga denagn suku baduy.

Pada kegiatan inti, materi yang beliau sampaikan adalah “How to be The F1.”

Dan  Beliau menilai antusiasme peserta pelatihan  gelombang 23 dan 24 ini sangat luarbiasa  karena dalam satu malam bisa terkumpul 30 lebih resume, sebuah resume terbanyak sepanjang kelase menulis.

Beliau  adalah alumni gelombang 18, yang pada saat itu menjadi pelopor penulis resume tercepat. Yang karena kecepatan itu, Beliau diberikan mandat untuk menjadi ketua kelas, hingga kemudian lulus di pertemuan 22, dengan durasi menulis buku dalam 2 hari. Materi menulis resume cepat itu Beliau bagikan pada pelatihan menulis pada gelombang 19, 20, 21, dan 22.

1.      1. Mengapa perlu cepat menulis di blog?

Dalam pandangan saya, sebagai seorang bloger pemula kita perlu mengenalkan aroma tulisan kita pada khalayak ramai. Beliau selalu memiliki mind set, apabila kita menempatkan tulisan kita di urutan teratas, besar kemungkinan kita akan memiliki pengunjung paling banyak. “Berkaca dari pengalaman saya, ketika berada di gelombang 18, Resume perdana saya pada pertemuan pertama ada di nomor 1, dan hal itu menarik minat seluruh peserta di WAG Menulis untuk berselancar di blog saya”, ujar beliau berbagi pengalaman kepada peserta belajar menulis gelombang 23 dan 24.

Selanjutnya Beliau menuturkan “Dalam waktu 24 jam, blog saya berhasil di kunjungi oleh 220 viewers dengan 54 komentar positif.” Hal…Wow 220 viewers man... kereen... keren….

2.      2. Harus seperti apa menulis resume itu?

  

  •         Amati materi dari Narasumber dengan baik, Tiru bahasa Narsum dengan tehnik parafrase, dan modifikasi menjadi bahasa sendiri (ATM) Amati, Tiru, Modifikasi,  Ingat, bahasa yang kita tulis adalah bahasa gubahan dari Narasumber. So, we must think hard!Memodifikasi Bahasa Narsum dengan gaya bahasa sendiri.  Jangan Copy Paste Bahasa Narasumber secara menyeluruh.
  • .        Jika kita akan meniru bahasa Narsum, maka sisipkan. Menurut Pak/Bu.....Atau dengan memberi tanda  (") dengan tulisan cetak miring.
  •         Hindari Copy Paste seluruh materi Narsum. Artinya, perlu keterampilan dalam mengolah bahasa menjadi bahasa sendiri yang memiliki poin sama dengan yang disampaikan oleh Narasumber.
  • f.       Kembangkan materi dengan relevansi sumber lain yang berhubungan dengan materi tersebut. Dan pasti, perlu kesiapan untuk menulis resume.

 

 https://notesewi.blogspot.com/2021/08/mengenal-penerbit-mayor.html

Link di atas adalah contoh resume Tim Solid bu Helwiyah dari gelombang 20, Yang terpenting dari menulis resume adalah membuatnya dengan gaya bahasa sendiri. Kenapa ini menjadi keharusan? Sejatinya seorang penulis yang baik, adalah penulis yang memiliki karakter dalam tulisannya. Sebagaimana Indonesia adalah negara yang kaya akan keragaman bahasa, maka bahasa yang baik, adalah bahasa yang mempertahankan keindahan bahasanya sendiri.

Seperti saya, “yang sedari dulu senang dengan bahasa diksi banyak membuka peluang untuk memperluas komunitas menulis,” dan “ Salah satu alasan di undang menjadi Narsum, menjadi founder kelas diksi, menjadi kurator, dan menjadi editor.” Tutur Beliau.

Menurut Bu Maesaroh M.Pd,  yang dilakukan seorang penulis  adalah:

  • .        Intinya be your self Tulislah apa yang kita senangi dan apa yang kita mampu.  Untuk menjadi penulis yang handal, kita harus mengatur pola pikir kita. Untuk menjadi penulis, tentunya tujuan utama kita adalah agar tulisan kita ada yang baca.
  • .        Tidak mudah membuat banyak orang tertarik dengan dunia literasi, terkadang banyak tulisan yang berserak di WAG. Namun ada yang membaca dan banyak pula yang mengabaikan. Untuk itu, seorang penulis harus memiliki karakter, karena terkadang ada saja yang mau membaca tulisan bergantung pada siapa penulisnya. Disini kita semua adalah penulis, namun tak jarang jika semua dari kita saling membaca tulisan satu sama lain. Berbeda ketika ada seorang penulis yang sudah terkenal seperti Tere Liye misalnya, tanpa beliau suruh, kita pasti mencari Tulisannya. Itulah sebabnya mengapa kita harus memiliki karakter dalam menulis. Harus memiliki kekhasan dalam bahasa tulisa.
  • .         Menyisipkan sebuah kutipan pada resum, hal ini penting untuk menambah bumbu dalam tulisan kita.
  • .         Hal yang paling sering didapati dari tiap gelombang pelatihan menulis adalah temuan plagiarisme. Di setiap gelombang selalu ada saja peserta yang menduplikasi tulisan temannya. Hal ini tidak baik, karena dapat melemahkan mental peserta lainnya
  •         Sebagai penutu materi, Beliau menyampaikan beberapa poin penting untuk menjadi penulis handal, kita harus memupuk mental baja dalam menulis dengan cara:
  • .        Tanamkan sikap percaya diri. Jangan merasa malu, karena tulisan yang kita anggap jelek akan menjadi luarbiasa bagi mereka yang tidak pernah belajar menulis.
  • .        Siap dengan segala kritikan. Meskipun terkadang budaya memuji lebih banyak dari budaya mengkritik, namun pujian itu harus membuat kita semakin memperbaiki tulisan.
  • .        Bangunlah tulisan di berbagai Blog. Hal ini amat perlu karena terkadang orang akan bosan melihat penampilan kita yang itu2 saja. Ibarat memakai baju, tentu orang akan bosan jika baju yang kita pakai hanya warna hijau saja.

d.      Yang terpenting dari semua poin yang Beliau sampaikan adalah mulailah menulis, mencoba menulis dan menulis. Menulislah dengan gaya sendiri, jika terasa sulit kuncinya hanya menulis dan teruslah menulis semakin sering semakin terampil, menulislah dengan kekhasan, sampai orang mencari tulisanmu.

Di    Quotes By Maesaroh

"Jadilah manusia cerdas yang siap menerima perubahan"


Penulis

Siti Rohani, S.Pd. M.M

SMP Negeri I Kalirejo Lampung Tengah

Sabtu, 22 Januari 2022

ALIHKAN DUNIAMU DALAM DUNIA BLOGG DAN YOUTUBE



                             resume 3

"ALIHKAN JEJAK HIDUPMU DALAM DUNIA BLOGG DAN YOUTUBE"


Malam ini adalah malam ke tiga mengikuti pelatihan menulis.  Pelatihan kali ini di buka oleh moderator  Ibu Rosminiyati dari SMP  Negeri 2 Pangkal Pinang, dan pemateri Ibu Rita Wati, S.Kom, dengan tema "Blog dan Youtube mengantarkanku menjadi guru inspiratif terbaik tingkat nasional. Aku benar-benar takjub dengan pemateri yang satu ini. Wow ..keren. jadi guru inspiratif nasional, pastilah sudah mumpuni banget. 

Untuk mengawali kegiatan Ibu Rita Wati menshare profil beliau dan memberikan  pertanyaan/harapan peserta pelatihan. Apa yang diharapkan setelah selesai pelatihan ini. dan beliau memotivasi  apa yang peserta pelatihan cita-citakan akan segera terwujud tidak kurang dari 1 bulan.

Beliau menceritakan  cita-cita beliau sewaktu mengikuti kelas Belajar Menulis, sederhana saja hanya ingin menerbitkan buku solo. Kegiatan pembelajaran daring dilanjutkan sharing pengalaman Ibu Rita  bagaimana perjalanan beliau  menjadi penulis hingga ditawari menjadi "kurator, editor, moderator dan sekarang  diundang sebagai narasumber" hingga Menjadi juara blog dan Guru Inspiratif Terbaik Nasional

Awal mula ketertarikan beliau  dengan menulis sudah cukup lama, sejak 2 dekade lalu tahun 2001 di awal menjadi mahasiswa. Karena pada saat itu beliau  berteman dengan seorang penulis yang telah menerbitkan buku.Akan tetapi beliau tidak tahu "Mau menulis apa" dan "Bagaimana cara memulainya". Sehingga keinginan tersebut hanya keinginan yang terpendam tanpa eksekusi.

4 tahun kemudian di tahun 2005, keinginan itu mulai menggebu kembali, saat itu beliau tidak terlalu aktif mencari tahu group belajar menulis/ kelas menulis karena pada saat itu tidak seramai sekarang pelatihan menulis.

 Akhirnya sbeliau "menulis apa yang ada di pikiran ", dan beliau berhasil menghasilkan beberapa cerpen ala Bu Rita dan puncaknya ingin membuat novel dan telah berhasil sebanyak 80 halaman.

Akan tetapi lucunya ketidak pedean beliau mengalahkan cita-citanya, beliau tidak berani tulisannyadibaca oleh orang lain. Sehingga tulisan itu diendapkan di "Hidden folder" dan beliau men-judge dirinya dengan tulisan “KAMU TIDAK BERBAKAT MENJADI PENULIS" dan bembiarkan tulisannya begitu saja.

“PANDEMI DATANG”

Semua menjadi berubah, ketika pandemi datang pembelajaran dilaksanakan secara daring. Sebenarnya Beliau sudah lama mengetahui group menulis Om Jay, tapi lucunya Beliau “tidak pernah tertarik.:

Pada saat  Pelatihan belajar menulis gelombang 10, dan masa pandemi covid 19, Beliau "coba-coba" ikutan, ya ... hanya coba-coba.

Pertemuan 1-5 Beliau "hanya sekadar membuat resume." yang penting sudah mengerjakan tugas itu yang ada di pikiran Beliau saat itu.

Mulai pertemuan ke-6 beliau mulai berpikir bagaimana caranya membuat resume yang menarik tidak hanya copy paste dan hasil mengolah kata sendiri.

Ketika beliau menulis dengan  olah kata sendiri, justru diluar dugaan, yanh awalnya tulisan  tidak pernah di share oleh Om Jay dan ketika beliau mengolah kata sendiri justru di share oleh Om Jay. Dan rasanya senang luar biasa ujar Bu Rita.

Sejak saat itu semangat menulis beliau semakin menggebu, hingga selesai 30 kali pertemuan . Dan mulai diajak menjadi Kurator oleh bu Kanjeng. Hingga saat ini beliau telah berhasil menerbitkan 4 buku solo, 1 buku duet  bersama Prof Ekoji yang diterbitkan di penerbit Andi dan 10 buku antologi dimana 5 antologi  yang menjadi kurator serta editor lapis pertama dan 3 editor buku fiksi berupa cerpen dan novel karya peserta Belajar Menulis juga.

Dan insyaallah "Buku Antologi Bunga Rampai Pembelajaran Tatap Muka Terbatas" yang diundang khusus  oleh Kemendikbudristek melalui Dirjen GTK Dikdas, 23 peserta dari Guru dan Kepala Sekolah Inspiratif tahun 2021 akan segera release.

Setelah beliau menceritakan bagaimana perjalanan beliau menulis buku, dilanjutkan kegiatan inti dengan tema  "Blog dan Youtube Menjadikanku Guru Inspiratif  Terbaik Tingkat Nasional"

Dulu Beliau bukan lah seorang "blogger" juga bukan seorang "youtuber."Akan tetapi keadaan yang memaksa pembelajaran harus dilaksanakan dari rumah masing-masing, dari situlah saya mulai menulis materi ke dalam blog dan membuat tutorial pembelajaran ke dalam youtube.

Tujuan beliau pada saat menulis materi di blog dan membuat video pembelajaran di youtube sebagai salah satu cara  mengajar kepada siswa. Akan tetapi seiring berjalan waktu beliau juga menjadi aktif menulis baik itu cerpen, resume menulis, artikel, PPPK dll.

Tanpa disadari tulisan yang beliau posting sudah ratusan, begitu juga video di youtubenya,sehingga beliau mulai Pede untuk mengikuti lomba-lomba. Berawal dari lomba blog di PGRI pada tahun 2020, saat itu belum Pede dan benar-benar merasa anak baru dalam perlombaan tersebut. Alhamdulillah berhasil mendapatkan peringkat 8 Nasional.

Berawal dari situ akhirnya mulai sering mengikuti even lomba blog. "Tentu saja banyak kalahnya dari pada menangnya," ujar beliau akan tetapi selama kita berusaha dan tidak mudah putus asa akhirnya sampai juga pada prestasi Juara 1 lomba blog PGRI Tingkat Nasional. Dari situ sudah mulai muncul keyakinan "Usaha tidak akan mengkhianati hasil,menjadi blogger dan youtuber bagi guru sangat bermanfaat sebagai ilmu jariyah/ amalan yang tidak terputus selama ilmu itu masih dipakai

Sedangkan untuk "Menjadi Guru Inspiratif Nasional" bahkan menjadi salah satu yang terbaik diluar dugaan beliau.

Awal mendapat info  beliau malah meyakinkan diri "tidak usah ikut" karena tidak ada "Best Practise"  dalam mengatasi "learning loss" yang menarik.  Tetapi karena dukungan dan motivasi  Bu Aam yang menyemangati  beliau untuk ikut, beliaupun ikut, di hari terakhir pendaftara beliau take video, edit menyelsaikan artikel populer ilmiah dan mempersiapkan segala administrasinya.

Di penutup pelatiahn beliau mengatakan Bila Bapak/Ibu serius menulis "tunggu saja kejutan yang akan hadir"


Link youtube Bu Rita Wati 

https://youtu.be/iGlVrcRUdn0

Penulis

Siti Rohani, S.Pd.M.M

SMP Negeri I Kalirejo Lampung Tengah

Provinsi Lampung

Rabu, 19 Januari 2022

TUNJUKKAN PASSION MENULIS MU

 
resume 2
"tulisanmu simbol kepribadian dan intelektualmu"

                    

TUNJUKKAN PASSION MENULIS MU

Passion menulis, inti materi pelatihan malam ini, malam ke dua mengikuti pelatihan menulis gelombang 23 dan 24 yang di sampaikan oleh pemateri yaitu Ibu Dra. Sri Sugiastuti, M.Pd. \

Pengertian Passion adalah hasrat kuat yang timbul untuk melakukan sesuatu. Passion seseorang berbeda-beda, ada yang menulis, bermusik, melukis , bermain bola dan yang lainnya. Seseorang yang memiliki Passion di bidang apapun bisa menjadi salah satu jalan menuju kesuksesan. Demikian juga menulis, menulis dapat menjadi jalan menuju kesuksesan.

A.     Hambatan dalam memulai menulis .

1.      Merasa tidak memiliki bakat menulis 

2.      Tidak ada waktu untuk menulis

3.      Tidak memiliki ide

4.      Tidak mau dikritik

5.      Merasa tidak bisa menulis

B.     Tips bagi pemula yang ingin menulis

1.      Mulai dengan kata, "Mengapa menulis?" Lebih filosofis Lebih filosofis dan berhubungan dengan nilai, visi dan misi hidup kita di dunia.

2.       Bagaimana cara kita menulis Lebih bersifat teknis dan jawabannya cenderung mudah dipelajari melalui proses latihan.

3.       Kapan kita menulis? Secepatnya! Kita harus niatkan untuk membuat karya yang asli dari diri kita

C.      Setelah menentukan Gagasan/Ide, penulis perlu menentukan tujuan menulis, genre yang diikuti serta target segmen pembaca.

Sasaran pembaca akan menjadi bahan pertimbangan penting dalam menentukan warna tulisan.

Selain itu, kita harus memastikan bahwa tulisan yang kita hasilkan akan marketable.

D.      Langkah-langkah menjadi penulis yang baik.

1.     Membaca. Untuk menjadi seorang penulis yang baik, kita perlu membaca banyak buku baik yang bersifat general (umum) maupun spesifik (misalnya sesuai dengan background akademik atau interest pribadi kita)

2.     Diskusi

Hal ini penting karena ide dan gagasan seringkali muncul saat kita mendialektikakan bahan bacaan yang kita baca dengan bacaan orang lain atau dengan diri kita sendiri.

Bila diperlukan, ada baiknya kita memiliki mentor menulis yang tepat.

3.     Lihat dan rasakan 

Baik secara langsung maupun apa yang kita lihat dan baca di media

4.    Bersosialisasi

Berapa banyak pengetahuan, pengalaman dan kisah orang lain yang dapat kita serap? 

E.       Persiapan Menulis

1.       Menggali dan menemukan ide.

Pada tahab ini  bisa dilakukan melalui pengamatan baik terhadap kejadian atau peristiwa yang terjadi, imajinasi, dan kajian pustaka.

Untuk mempermudah proses penemuan ide, cara efektif yang dapat digunakan adalah melalui brainstorming.

2.       Menentukan tujuan, genre, dan segmen pembaca

Misalnya, tujuan menulis untuk memberikan informasi yang benar tentang kesehatan. Genrenya tulisan populer.

Jika sasarannya adalah orang tua (manula), maka penulis bisa menentukan tulisan misalnya dengan topik “Hidup sehat di usia senja”.

3.       Membuat Outline

Kerangka tersebut menunjukkan gambaran materi yang akan ditulis. Menulis outline cukup dengan garis besarnya saja.

Karakteristik outline yang baik memiliki kesederajatan yang logis, kesetaraan struktur, kepaduan, dan penekanan.

4.      Membaca Buku untuk mengumpulkan materi

                Selain itu agar semakin banyak ide atau gagasan yang dapat dikembangkan.

Apabila sudah menemukan topik, maka bahan bacaan yang dikumpulkan sesuai dengan topik yang sudah ditentukan

Untuk penulis pemula harus memiliki kesabaran dalam melatih diri untuk menulis, tulislah semampu kita terlebih dahulu.

Jangan berfikir harus sempurna, dan jangan terlalu idealis.

 


Penulis

Siti Rohani

SMP Negeri I Kalirejo

Lampung Tengah Provinsi Lampung